Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
2. Macam dan Sumber Data
Macam dan data yang diambil dalam penelitian ini terdapat dua data, data primer dan data sekunder.
a. Sebagai data primer, diperoleh melalui wawancara dan observasi. Wawancara
dilakukan kepada manager koperasi, marketing koperasi, dan nasabah koperasi.
b. Sebagai data sekunder, diperoleh melalui studi pustaka, artikel, internet,
koran, brosur, dan data-data yang bisa melengkapi data primer. 3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik yang penulis lakukan adalah teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu
berupa pengumpulan data dalam bentuk kata, kalimat, pernyataan dan gambar. Dimana dalam pelaksanaannya penulis melakukan teknik pengumpulan data
melalui: a.
Observasi. Metode observasi pengamatan merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku kegiatan, benda-benda,
waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku
dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan tertentu.
12
Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi dengan bentuk terus terang. dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan
terus terang kepada subjek penelitian sebagai sumber data, bahwa penulis
12
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif., h.165.
sebagai peneliti sedang melakukan penelitian.
13
dengan melihat keadaan kantor dari koperasi Berkah Mentari serta melihat, memahami, menemukan
jawaban serta bukti peran koperasi dalam melakukan peminjaman modal usaha kepada nasabah koperasi.
Ketika melakukan pengamatan, ada tiga hal yang menjadi fokus pengamatan yang masing-masing bentuk mengacu pada salah satu dari:
tempat, aktifitas, dan pelaku. Semua bentuk itu merupakan bentuk dasar dari upaya mengamati sebuah arena sosial.
14
b.
Wawancara. Wawancara kualitatif merupakan salah satu teknik untuk
mengumpulkan data dan informasi. Penggunaan metode ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, dengan wawancara, peneliti dapat menggali tidak saja
apa yang diketahui dalam subjek yang diteliti, tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian. Kedua, apa yang ditanyakan kepada
informan mencangkup hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan juga masa mendatang.
15
Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa
terkait oleh suatu susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. tentu saja, peneliti kualitatif menyimpan cadangan masalah yang perlu
ditanyakan kepada informan.
16
13
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 173
14
Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Bandung: Humaniora,
2011h.70.
15
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif , h.176.
16
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.176.