boleh lebih dari 100 berat yang terendah. Sehingga dapat dikatakan berat jenis kayu adalah perbandingan berat kayu pada keadaan kering udara dengan volume
kayu pada kondisi tersebut dalam satuan grcm³ atau dalam bentuk rumus:
x x
V W
BJ =
Dimana: Bj = Berat jenis kayu grcm³
x
W
= Berat benda uji dalam keadaan kering udara gr
x
V
= Volume sampel cm³
3.1.1.3. Pengujian kuat tekan sejajar serat
Penelitian kuat tekan sejajar serat dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan yang mampu diterima oleh benda uji tersebut sampai batas keruntuhan.
Dalam hal ini benda uji yang digunakan adalah kayu yang sudah diketam dengan ukuran 2x2x6cm sebanyak 5 sampel. Pengujian dilakukan pada sampel kering
udara kadar air 15. Kemudian kayu tersebut dimasukkan kedalam mesin tekan merk ELE
dengan kapasitas 200 ton dengan sisi 2x2cm menghadap ke atas dan ke bawah. Kemudian dilakukan penekanan secara perlahan dengan kecepatan penekanan
dilakukan sekitar 0,01 mmdtk. Penekanan dilakukan sampai pembacaan dial berhenti atau turun dan menunjukkan angka yang tetap, yaitu saat terjadi
keruntuhan pada benda uji.
Gambar 3.3 Sampel penelitian kuat tekan
Universitas Sumatera Utara
Besarnya nilai pembacaan akhir kemudian dicatat sebagai beban tekan yang merupakan nilai P. Kekuatan tekan kayu arah sejajar serat dapat dihitung
dengan rumus:
A P
tk
= σ
Dimana:
tk
σ
= Tekanan sejajar serat kgcm³ P
= Beban maksimum kg A
= Luas bagian yang tertekan cm²
SD =
karakteristik =
izin =
3.1.1.4. Pengujian kuat geser langsung paku-kayu
Pengujian kuat geser langsung paku-kayu dilakukan dengan menggunakan mesin tekan dan dilakukan untuk mendapatkan nilai kekuatan geser
dan besaran nilai pergeseran yang dialami oleh dua elemen kayu yang digabungkan dengan alat sambung paku sampai pada kondisi runtuh.
Sampel kayu 2 cm x 2 cm x 6 cm dengan arah sejajar serat arah memanjang sampel.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Sampel kuat geser langsung paku-kayu
Sampel dimasukkan ke dalam mesin dan kemudian diakukan pembebanan secara bertahap sampai sampel mengalami keruntuhan. Besarnya
beban yang terbaca pada saat sampel mengalami keruntuhan merupakan nilai ketahanan geser dari sistem dua buah elemen kayu yang disambung dengan paku.
3.1.1.5. Pengujian kuat lentur pada penurunan izin
Pada pengujian ini dikerjakan gaya transversal statis pada sampel kayu
untuk mendapatkan tegangan lentur kayu yang terjadi pada saat penurunan yang
diizinkan tercapai. Sampel kayu berukuran 30 cm x 2 cm x 2 cm dengan arah serat dengan
memanjang sampel.
Gambar 3.5 Sampel pengujian kuat lentur
Sampel diletakkan pada dua perletakan dan diberi gaya P terpusat pada tengah bentang yang secara bertahap ditambah besarnya. Pada tengah bentang
pada sampel dipasang alat pengukur penurunan yang terjadi. Alat ini berupa dial yang berhubungan dengan jarum pengukur penurunan yang dapat menunjukkan
pergerakan yang terjadi sampai ketelitian 0,01mm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Penempatan dial dan beban pada sampel
Beban P secara bertahap ditambah besarnya dan dicatat besarnya penurunan yang terjadi. Penurunan diizinkan f izin untuk dua perletakan sendi
rol adalah 1200L dengan L adalah bentang sampel yaitu 30cm. Maka: Penurunan f izin =
Besarnya P untuk memperoleh tegangan lentur adalah besarnya beban P yang diberikan pada saat dial penurunan menunjukkan angka 0,15cm. Setelah
penurunan izin ini tercapai maka penambahan beban dihentikan. Besarnya tegangan lentur yang terjadi adalah:
Dimana: = Tegangan lentur yang terjadi kgcm²
P = Beban pada saat tercapai penurunan izin 0,15 cm
L = Panjang bentang 30 cm
B = Lebar sampel 2 cm
H = Tinggi sampel 2 cm
3.1.1.6. Pengujian elastisitas