Teknik Penilaian KAJIAN TEORITIK DAN KONSEPTUAL

20 a. Pengamatanobservasi Pengamatanobservasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik denganmenggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumenyang sudah dirancang sebelumnya. b. Penugasan Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didikmelakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasandapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek. 15

6. Pengertian Perilaku

Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, perilaku adalah “suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan”. 16 Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable pada objek tersebut. Secara singkat menurut Heri Purwanto, “perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi ”. Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar dirinya atau disebut dengan faktor eksternal yaitu factor lingkungan . Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo, perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 tiga, yaitu : 15 Depdiknas, Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD, Jakarta : BSNP.2007 hal.59 16 Stephen P. Robbins, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2011 h. 18 21 1. Perubahan alamiah natural change, ialah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas. 2. Perubahan terencana planned change, ialah perubahan ini terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. 3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah readiness to change, ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban.Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda. Tim ahli WHO, menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu : 1. Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lainlain. 2. Orang penting sebagai referensi Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain. 3. Sumber-sumber daya Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. 4. Kebudayaan Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku. 22 Dari uraian tersebut di atas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya. Perilaku yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang optimal juga. Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan, kebiasaan pribadi atau masyarakat, baik secara sadar ataupun tidak yang mengarah kepada upaya pribadi atau masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan. Pola kelakuankebiasaan yang berhubungan dengan tindakan promotif, preventif harus ada pada setiap pribadi atau masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku dibatasi sebagai jiwa berpendapat, berfikir, bersikap dan sebagainya untuk memberikan respon terhadap situasi, baik berupa tindakan pasif maupun aktif. c. Pengertian Ekonomi Menurut Wikipedia Indonesia ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan ό ος nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. 17 Menurut Paul A. Samuelson dalam bukunya yang berjudul Economics International Edition, pengertian ilmu ekonomi yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang 17 Ekonomi, http:id.wikipedia.orgwikiEkonomi , diakses tanggal 20 April 2014, 22.15 WIB 23 terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan komsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat. 18 Berdasarkan kajian-kajian di atas, maka dapat ditarik sebuah konsep mengenai pemahaman perilaku ekonomi. Jadi, pemahaman perilaku ekonomi itu sendiri adalah konsep mengenai bagaimana seorang individu memiliki kemampuan pemahaman tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi mengenai berbagai sikaptindakan atau tanggapan dalam setiap proses ekonomi, yaitu distribusi, konsumsi, dan produksi.

B. Konsep Pembelajaran IPS di SDMI

Men urut Nasution mengemukakan bahwa: “Ilmu Pengetahuan sosial IPS ialah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan sosialnya” 19 . Bahan ajarnya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti, geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata negara. Sedangkan menurut Hasan “Pendidikan IPS dapat diartikan sebagai pendidikan memperkenalkan konsep, generalisasi, teori, cara berfikir, dan cara bekerja disiplin ilmu- ilmu sosial”. 20 Pendidikan IPS merupakan program pendidikan yang banyak mengandung muatan nilai sebagai salah satu karakteristiknya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Mulyana dalam Rudy Gunawan, bahwa : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dan Humaniora merupakan dua bidang kajian yang potensial bagi pengembangan tugas-tugas pembelajaran yang kaya nilai. Karakteristik ilmu yang erat kaitanya dengan kehidupan 18 http:www.pendidikanekonomi.com201205defenisi-ilmu-ekonomi-oleh-prof-p.html , diakses tanggal 20 April 2014, 22. 21 WIB 19 Isjoni, Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2012, h.21 20 Ibid, h. 22 24 manusia dan banyak membahas tentang bagaimana manusia dapat menjalin hubungan harmonis dengan sesama, lingkungan dan Tuhan, membuat dua bidang kajian ini sangat kaya dengan sikap, nilai, moral,etika, dan perilaku. 21 Sedangkan menurut Somantri “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan”. 22 Sementara Djahiri dan Ma’mun dikutip oleh Rudy Gunawan berpendapat bahwa: “IPS atau studi sosial konsep-konsepnya merupakan konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu dipadukan dan diolah secara didaktis-pedagogis sesuai dengan tingkat perkembangan siswa” 23 . Sapriya menyatakan bahwa : Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu integrated dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materibahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik. 24 IPS di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang menduduki konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan pertimbangan psikologis, serta kebermaknaannya bagi siswa dalam kehidupannya mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA, atau membekali dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan IPS social studies bukan merupakan program pendidikan disiplin ilmu tetapi adalah suatu kajian tentang masalah-masalah sosial yang dikemas sedemikian rupa dengan mempertimbangkan faktor psikologis perkembangan peserta didik dan beban waktu kurikuler untuk program pendidikan. 21 Rudi Gunawan, Pendidikan IPs-Filosofi, Konsep dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 23 22 Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009, h. 11 23 Gunawan, Op.Cit, h.17 24 Sapriya, Op.Cit, h. 7 25 Dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu, serta memperkenalkan konsep, generalisasi, teori, cara berfikir, dan cara bekerja disiplin ilmu-ilmu sosial. IPS di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang kajian yang menduduki konsep dasar berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan pertimbangan psikologis dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materibahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik.

1. Pembelajaran IPS SDMI

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006 Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Rudy Gunawan menyatakan bahwa: “IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial”. 25 Ilmu pengetahuan sosial sebagai mata pelajaran tidak semata membekali ilmu saja lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan dalam hidup bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar lingkungan, masyarakat dan bangsanya dengan berbagai karakteristiknya. Dengan demikian, IPS sebagai suatu mata pelajaran di SD bertolak dari kondisi 25 Gunawan, Op. Cit, h.39

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi Dengan Menggunakan Metode Word Square (PTK Pada Siswa Kelas VIII H Semester Genap Di Madrasah Tsan

0 2 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi Dengan Menggunakan Metode Word Square (PTK Pada Siswa Kelas VIII H Semester Genap Di Madrasah Tsan

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUISI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SEMESTER I Upaya Peningkatan Hasil Belajar Puisi Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Semester I SDN 01 Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

1 5 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA Upaya peningkatan hasil belajar ekonomi dengan menggunakan metode Jigsaw pada siswa Kelas VIII E SMP Negeri 3 Ngadirojo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS MENGGUNAKAN. docx

0 0 2

Perbandingan Hasil Belajar Matematika An

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA DE

0 1 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 64 DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN DIRI DALAM BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 93 JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN DIRI DALAM BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 93 JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 16