Latar Belakang Masalah Pesan moral tentang berbuat baik pada sesama (analisis isi skenario sinetron religi komedi satire mengintip surga di RCTI)

Dari fenomena di atas, dakwah sebagai salah satu aktifitas komunikasi harus mampu memanfaatkan media massa seperti sinetron ataupun film sebagai sebuah temuan teknologi yang kian maju untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai keahlian dan keterampilan masing-masing pelaku dakwah sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dan kaidah ajaran Islam. Walau bagaimanapun dakwah merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dielakkan. Setiap muslim diwajibkan untuk mengemban dakwah atau menyampaikan pesan-pesan ilahiyyah berupa ajaran- ajaran Islam kepada yang lain. Melaksanakan tugas dan kewajiban dakwah Islam pada dasarnya merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari perwujudan dan pembinaan keutuhan dan hidup seluruh umat manusia. 2 Gejala meningkatnya peranan agama dalam masyarakat mengisyaratkan munculnya keperluan baru dalam bidang dakwah Islam. Kompleksitas hubungan antara agama dan masyarakat itu agaknya sulit dihindari. Sebab, di satu pihak agama ingin lebih banyak berperan untuk mengendalikan nilai-nilai dan gaya hidup masyarakat yang sedang berubah itu, agar tidak membahayakan sistem nilai umat Islam yang sudah lama mapan, dan juga tidak membahayakan tatanan hidup beragama itu sendiri. 3 Di tengah persaingan televisi swasta saat ini, televisi menawarkan program- program acara yang diformat sedemikian rupa. Setiap acara yang disuguhkan mempunyai andil besar dalam menyampaikan ide, visi dan misi para produsernya sehingga televisi terbukti dapat mempengaruhi opini publik. Hal itu berarti bahwa khalayak penonton mempunyai berbagai pilihan untuk menonton program siaran televisi. 2 Syukur, Asmuni. 1998. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.Cet ke 1 h. 168. 3 Andi Abdul Muis, Komunikasi Islami, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2001 h, 135 Dengan terjadinya persaingan program siaran, tentu saja harus mendapat perhatian khusus bagi mereka yang berkecimpung di media penyiaran, dalam arti untuk terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya, kalau tidak ingin ditinggalkan penontonnya 4 . Oleh karenanya, di era komunikasi massa seperti sekarang ini, siaran keagamaan dakwah tidak cukup hanya disampaikan melalui lisan, mimbar di masjid, mushalla, majelis taklim, atau tempat lainnya. Hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas saja. Namun hendaknya dakwah melalui media televisi haruslah tetap berada dalam system komunikasi Islam. Menurut Rusjdi Hamka Rafiq, sistem komunikasi massa Islam yaitu: “Menyebarkan atau menyampaikan informasi kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT.” 5 Pemanfaatan televisi untuk kegiatan dakwah lebih sesuai, sebab televisi adalah media elektronik yang menjangkau seluruh pemirsa mad’u nya secara merata dalam satu kegiatan yang dikemas secara rapid an mad’u tersebut akan mudah menerimanya. Efektifitas, efisien dan mad’u seolah langsung berhadapan dalam jumlah yang cukup besar. Satu paket dakwah dapat diterima oleh sejumlah mad’u. Dakwah melalui televisi dapat diramu dengan segala bentuk acara baik langsung maupun tidak langsung, misalnya dengan model penerapan mimbar 4 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Yogjakarta: Duta Wacana University Press, 1994,h. 14 5 Rusjdi Hamka, Islam dan Era Informatif, Jakarta: Panji Mas, 1989, cet. 1, h.5 agama atau sinetron-sinetron dan lain-lain, melalui televisi dakwah bermakna sesuai dengan aneka ragam kehidupan masyarakat. Sesuai dengan sasaran pemirsanya, stasiun televisi yang menayangkan program dakwah Islam mengemban misi umum yaitu membantu kaum muslim dalam menjalankan perannya seperti dalam keluarga atau dirumah, di dalam organisasi sosial atau ditempat kerja. Seperti ungkapan seorang pakar dan peneliti televisi di Amerika Serikat: “Televisi adalah agama konvensional, khutbahnya di dengar dan disaksikan oleh jamaah yang lebih besar dari agama manapun. Rumah ibadahnya terbesar di seluruh pelosok bumi, yang diikuti dengan penuh khidmat dan boleh jadi lebih banyak menggetarkan hati dan mempengaruhi alam bawah sadar manusia melebihi ibadah dari agama-agama yang ada. 6 RCTI adalah salah satu televisi swasta di Indonesia yang menyediakan program acara sinetron religius bercirikan komedi satir, dari sekian banyak sinetron yang ada hanya sinetron yang berjudul Mengintip Surgalah yang banyak memberikan pesan-pesan moral yang berbentuk menyindir tetapi tidak akan menyinggung secara langsung karena dialog di sinetron ini selalu dibumbui komedi jadi terkesan menyindir tetapi tidak menggurui, isi cerita dalam sinetron ini tidak jauh berbeda dari kenyataan hidup masyarakat sekarang ini. Cukup dengan berbuat baik pada sesama, tanpa pamrih tanpa itung-itungan. Itu sama artinya Anda sudah mengintip sejuta kenikmatan yang Allah SWT selalu janjikan: surga. Cukuplah hanya menikmatinya sesaat. Tapi kalau mau berkali- kali mengintip surga, berbuat baiklah terus menerus. 6 Rahmat, Jalaluddin. 1992. Islam Akutual, Bandung: Mizan, cet. IV, h. 53 Begitulah kurang lebih moral cerita seri komedi produksi Multivision Plus: Mengintip Surga. Mengintip Surga bercerita tentang pengalaman-pengalaman seorang dokter muda idealis dan berani menghadapi tantangan ini kerena dia terikat sumpah Hipokrates. Sumpah seorang dokter yang akan membantu semua orang, tanpa pamrih, tanpa pandang bulu, tanpa melihat status sosial. Padahal dokter Sarah adalah anak keluarga kaya, bapak-ibunya juga dokter dan pemilik rumah sakit. Sarah menolak ketika ibunya menawarkan bekerja di rumah sakit ia memilih mengabdi pada mereka yang membutuhkan pertolongannya pada masyarakat kelas bawah. Sarah memilih sebuah kampung kumuh di kota Jakarta, tapi tidak memiliki Puskesmas atau dokter. Tidak ada dokter yang mau berpraktek di kampung tersebut. Begitu banyak preman, bandit, tukang tadah, penjudi, dan semua profesi pelanggar hukum. Bidin tukang ojek langganan Sarah sudah mengingatkan untuk tidak tinggal di kampung tersebut. Namun Sarah tetap nekat. Masyarakat haus akan pesan-pesan moral yang bisa menuntun mereka untuk merubah perilaku mereka dalam sebuah media khususnya televisi, tayangan yang bukan hanya bisa untuk ditonton saja tetapi juga bisa menjadi tuntunan untuk mereka. Kebanyakan dari sinetron-sinetron yang ada ditelevisi sangat jarang sekali yang bisa memberikan pesan moral kepada penontonnya, yang ada hanya perebutan warisan, kekuasaan. Dengan hadirnya sinetron “mengintip surga” diharapkan bisa memberikan gebrakan baru untuk para penulis skenario untuk bisa lebih baik lagi dalam penyajian cerita sehingga masyarakat bukan hanya mampu untuk menyimak saja tetapi mampu untuk mengambil pesan-pesan moral yang disampaikan oleh sebuah tayangan sinetron, sinetron religi yang dibumbui komedi satir atau sindiran-sindiran membuat penonton tidak akan merasa bosan untuk menontonnya, sehingga membuat sinetron ini lebih telihat unik dan dengan bahasa-bahasa yang mudah untuk dicerna sehingga pesan yang disampaikan langsung mengena di hati para penonton. Untuk itulah saya sangat tertarik sekali untuk meneliti “PESAN MORAL TENTANG BERBUAT BAIK PADA SESAMA ANALISIS ISI SKENARIO SINETRON RELIGI KOMEDI SATIRE MENGINTIP SURGA DI RCTI”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Dari penjelasan latar belakang di atas, penulis membatasi permasalahan pada Isi pesan moral yang terdapat pada episode 1,2,18, dan 19. Seluruh episode yang ada di sinetron religi komedi satir Mengintip Surga berjumlah 32 episode, tetapi penulis hanya membatasi pada 4 episode saja karena 4 episode itu sudah mewakili inti cerita dari sinetron ini. 2. Perumusan Masalah Dalam penulisan ini, penulis mencoba untuk merumuskan permasalahan, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan pelebaran dalam pembahasannya nanti. Secara sederhana, perumusan masalah tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bagaimana Isi pesan moral dalam skenario sinetron religi komedi satire Mengintip Surga di RCTI? 2. Apa saja pesan moral tentang berbuat baik pada sesama yang terdapat dalam skenario sinetron religi komedi satire Mengintip Surga di RCTI ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah : a. Mengungkap pesan moral yang terdapat dalam skenario sinetron religi komedi satire Mengintip Surga di RCTI. b. Untuk mengetahui isi pesan yang terkandung dalam skenario sinetron Mengintip Surga di RCTI. 2. Manfaat Penelitian a. Akademis Dengan penelitian diharapkan dapat memperkaya teori-teori komunikasi dan dakwah yang berkaitan dengan komunikasi massa dan dakwah yang terdapat di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya dan umumnya bagi keilmuan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Praktis Harapan penulis dengan melakukan penelitian ini, dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan bagi teoritis, praktis. Dan penelitian ini juga diharapkan, bahwa komunikasi massa berguna sebagai wawasan pemikiran dan praktek yang diperoleh dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya dan umumnya bagi Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dan Metode yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah metode analisis isi Content Analysis, di mana analisis isi sering dipakai untuk mengkaji pesan-pesan dalam media. Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, teater, dan sebagainya 7 . 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek penelitian ini adalah sinetron berjudul “Mengintip Surga” di RCTI b. Objek penelitian ini adalah isi pesan dan kandungan dalam skenario sinetron “Mengintip Surga”. 7 Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2007, h. 89