mengadakan komunikasi itu artinya kita mencoba untuk berbagi informasi, ide, atau suatu sikap.
Jadi esensi dari komunikasi itu adalah menjadikan si pengirim dapat berhubungan bersama dengan si penerima guna menyampaikan isi pesan tersebut.
9
Namun menurut Stewart L. Tubbs dan Silvia Mass, “ciri-ciri komunikasi yang baik dan efektif paling tidak menimbulkan lima hal”, yakni:
a. Pengertian, penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud
oelh komunikator. Maksudnya adalah seorang komunikator dapat menerapkan metode dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang
kegiatan tersebut.
b. Memahami message pesan yang disampaikan oleh komunikator.
c. Kesenangan, menjadikan hubungan yang hangat dan akrab serta
menyenangkan. d.
Mempengaruhi sikap, dapat mengubah sikap orang lain sehingga bertindak sesuai dengan kehendak komunikator tanpa merasa terpaksa.
e. Hubungan sosial yang baik, menumbuhkan dan mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi. f.
Tindakan, membuat komunikan melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan stimuli.
10
2. Jenis-jenis Pola Komunikasi
Bila pola memiliki arti yang sama dengan bentuk, maka terdapat beberapa pola atau bentuk komunikasi yang terdiri dari lima macam jenis, yaitu:
a. Komunikasi Intra Pribadi
Komunikasi intra pribadi adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem
saraf.
11
9
T.A. Latief Rosyidi, Dasar-dasar Rethorika Komunikasi dan Informasi, Medan: 1985, h.48.
10
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi;edisi revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, th.2007, cet.ke-24, h.13-16.
b. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada orang lain agar mengetahui, mengerti, dan
melakukan kegiatan tertentu.
12
Hubungan komunikasi antar pribadi juga sering disebut sebagai komunikasi antar persona yakni komunikasi yang dilakukan antara dua orang dan
komunikasinya dilakukan secara tatap muka, berlangsung secara dialogis dan saling menatap sehingga terjadi kontak pribadi.
13
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam situasi komunikasi antar persona atau tatap muka, yaitu:
1. Bersikaplah empatik dan simpatik.
2. Tunjukkanlah sikap sebagai komunikator terpercaya.
3. Bertindaklah sebagai pembimbing, bukan pendorong.
4. Kemukakanlah fakta dan kebenaran.
5. Berbicaralah dengan gaya mengajak, bukan menyuruh.
6. Jangan bersikap super.
7. Jangan menganggap enteng hal-hal yang mengkhawatirkan.
8. Jangalah mengkritik.
9. Janganlah emosional.
10. Bicaralah secara meyakinkan.
14
c. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada sejumlah komunikan untuk mengubah sikap, pandangan atau
11
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 1998, h.39.
12
Onong Uchjana Effendi, Hubungan masyarakat: suatu study komunikologis, Bandung: PT. Rosda Karya, 2002, cet.ke-6, h.60.
13
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi teori dan praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990, cet.ke-5, h.126.
14
Ibid, Onong Uchjana Effendy, h.127.
perilakunya.
15
Komunikasi kelompok dibagi menjadi dua bagian, yakni komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar.
1. Komunikasi kelompok kecil
Menurut Robert F. Bales yang dikutip oleh Widjaja, kelompok kecil adalah sejumlah orang yang terlibat antara satu dengan yang lain dalam suatu
pertemuan yang bersifat tatap muka, dimana setiap peserta mendapat kesan atau penglihatan antara satu dengan yang lainnya yang cukup kentara,
sehingga ia baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudah memberikan tanggapan kepada masing-masing individu komunikan.
16
2. Komunikasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah kelompok komunikan yang karena jumlahnya banyak, dalam suatu situasi komunkasi hampir tidak terdapat
kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.
17
d. Komunikasi Massa
Menurut Zulkarnaen Nasution dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Komunikasi Massa mengatakan bahwa komunikasi massa adalah proses
penyampaian pesan atau informasi yang ditujukan kepada khalayak massa dengan
15
Onong Uchjana Effendi, Hubungan masyarakat: suatu study komunikologis, Bandung: PT. Rosda Karya, 2002, cet.ke-6, h.62.
16
H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001, cet.ke-2, h.127.
17
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi teori dan praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990, cet.ke-5, h.129.
karakteristik tertentu, sedangkan media massa hanya sebagai salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya peruses yang dimaksud.
18
e. Komunikasi Medio
Komunikasi medio adalah proses komunikasi antara komunikator pada komunikan dengan menggunakan alat sebagai perantara penyampaiannya.
Adapun bentuk komunikasi media ini dilakukan dengan menggunakan media, seperti surat, telepon, vamplet, spanduk, dan lain sebagainya.
19
f. Komunikasi Instruksional
Komunikasi instruksional adalah komunikasi yang berhubungan dengan bidang pendidikan dan pengajaran. Istilah instruksional berasal dari kata instruction yang
berarti penyajian, pelajaran, atau perintah juga dapat diartikan instruksi. Dalam dunia pendidikan, kata instruksional tidak diartikan perintah tetapi lebih
mendekati arti pengajaran dan pelajaran, bahkan akhir-akhir ini kata tersebut sering diartikan sebagai pembelajaran. Memang ketiga kata tersebut dapat
berlainan makna karena masing-masing menitikberatkan pada faktor-faktor tertentu yang menjadi perhatiannya.
20
18
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas terbuka
19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu komunkasi teori praktek, Bandung: PT. remaja Rosda Karya, 1990, cet.ke-5, h.13
20
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 2004, cet.ke-6, h.78.
3. Unsur-unsur Komunikasi