25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan uji pengaruh madu terhadap bakteri yang terdapat dalam susu pasteurisasi dari jenis yang berbeda, dalam penelitian ini,
dilakukan beberapa tahapan untuk mendapatkan bakteri perusak susu pasteurisasi yang selanjutnya akan dilakukan uji sensitivitas madu terhadap bakteri.
4.1.1. Isolasi dan identifikasi koloni bakteri dari susu pasteurisasi
Bakteri diisolasi dari dua jenis susu pasteurisasi yang berbeda. Isolasi ini menggunakan agar darah yang dioles dengan susu pasteurisasi menggunakan
jarum ose steril dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Hasil dari isolasi
menunjukkan adanya pertumbuhan koloni bakteri.
4.1.2. Hasil Pemeriksaan susu pasteurisasi dengan uji MPN
1. Hasil Presumptive Test
Tabel 4.1. Hasil pemeriksaan susu pasteurisasi dengan uji kaldu laktosa Kaldu Laktosa 35
C ± 0,5 C
Susu konsentrasi 10
-1
Susu konsentrasi 10
-2
Susu konsentrasi 10
-3
+3 +2
+3
2. Hasil Confirmed Test
Tabel 4.2. Hasil pemeriksaan susu pasteurisasi dengan uji larutan BGLB BGLB Brillian Green Bile Lactose Broth 35 ± 0,5
C Susu konsentrasi 10
-1
Susu konsentrasi 10
-2
Susu konsentrasi 10
-3
+3 +3
+3
3. Complete Test
Tabel 4.3. Hasil pemeriksaan susu pasteurisasi dengan uji larutan BGLB BGLB Brillian Green Bile Lactose Broth 44,5 ± 0,2
C Susu konsentrasi 10
-1
Susu konsentrasi 10
-2
Susu konsentrasi 10
-3
+3 +3
+3
26
Hasil dari pemeriksaan uji MPN menunjukkan nilai + pada tiap-tiap tabung dari masing-masing tes, yang artinya terdapat gelembung gas dari setiap
botol percobaan, ini mengindikasikan bahwa terdapatnya bakteri patogen di dalam susu tersebut.
Sedangkan, dari Keputusan MENTERI KESEHATAN RI NO. 907MENKESSKVII2002, tanggal 29 juli 2002, menyatakan bahawa susu yang
baik dan aman dikonsumsi apabila memenuhi syarat, yaitu pada uji MPN menunjukkan hasil sebagai berikut:
a. Total Coliform = 0
b. Fecal Coliform = 0
c. Echerichia coli tidak ditemukan Dari hasil percobaan dengan uji MPN di atas diketahui bahwa susu yang
telah dipasteurisasi juga dapat tercemar sehingga dapat menimbulkan gangguan bagi kesehatan manusia.
4.1.3. Hasil pewarnaan Gram
Koloni yang terbentuk pada pengisolasian bakteri dari susu pasteurisasi pada media agar, diperiksa di bawah mikroskop melalui proses pewarnaan Gram.
Morfologi bakteri yang didapat dari susu pasteurisasi jenis pertama, ditemukan morfologi bakteri dengan bentuk batang panjang, susunan seperti rantai, berwarna
merah dan bersifat Gram negatif, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.1. Morfologi dari bakteri pada susu pasteurisasi pertama
27
Dari hasil isolasi susu pasteurisasi kedua didapatkan jenis bakteri dengan morfologi yang sama seperti pada isolasi susu pasteurisasi pertama, bentuk batang
panjang, susunan seperti rantai, berwarna merah, dan bersifat Gram negatif, seperti yang terlihat pada gambar berkut ini :
Gambar 4.2. Morfologi dari bakteri pada susu pasteurisasi yang kedua
Dari hasil pewarnaan Gram kedua jenis susu pasturisasi, didapatkan morfologi jenis bakteri yang sama, dari morfologi yang terlihat pada pewarnaan
Gram, maka dugaan jenis bakteri yang ditemukan adalah jenis Klebsiella pneumonia, namun untuk memastikan lebih lanjut akan dilakukan Uji Biokimia
bakteri untuk identifikasi jenis bakteri.
4.1.4. Uji Biokimia pada bakteri
Setelah dilakukan uji biokimia bakteri, didapatkan hasil pada jenis bakteri dari susu pasteurisasi yang pertama dan kedua seperti yang dicantumkan pada
tabel di bawah ini :
28
Tabel 4.4. Hasil uji biokimia bakteri pada kedua jenis susu pasteurisasi
Uji Biokimia Susu pasteurisasi Jenis Percobaan
Hasil Susu pasteurisasi 1
Susu pasteurisasi 2 Tes lisin dekarboksilase
+ +
Ornitin +
+ H
2
S -
- Glukosa
+ +
ONPG +
+ Manitol
+ +
Xylos +
+ Indol
- -
Urease +
+ VP
+ +
Citrate +
+ TDA
- -
Oksidase -
- Motilitas
+ +
Pigmen kuning -
- Perkiraan jenis bakteri
Klebsiela pneumonia
Klebsiela pneumonia
4.1.5. Uji sensitivitas madu hutan Sumbawa terhadap bakteri