Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Susu merupakan produk pangan yang terkait erat dengan kehidupan sehari- hari masyarakat. Susu digolongkan kedalam kelompok minuman yang mempunyai tingkat keasaman yang rendah pH tinggi, sehingga pada keadaan tertentu, susu dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan susu menjadi rusak Roostita dkk.,2009. Maraknya kasus keracunan makanan di tengah-tengah masyarakat salah satunya diakibatkan oleh keracunan setelah mengkonsumsi susu, seperti yang terjadi pada ratusan siswa SD di kota Bandung yang mengalami muntah dan mencret setelah meminum susu yang kemudian diketahui bahwa susu tersebut telah terkontaminasi Arda dinarta, 2009. Walaupun kandungan susu sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, tetapi bila dalam proses pengolahan, penyajian dan penyimpanannya kurang baik akan memberikan efek bagi kesehatan tubuh manusia, hal ini dikarenakan susu mudah rusak akibat aktivitas bakteri. Hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan mikroorganisme perusak susu. Mikroorganisme yang sering merusak susu adalah dari golongan bakteri baik dari golongan Gram negatif, maupun Gram positif. Beberapa penelitian tentang manfaat madu yang dilakukan, memperlihatkan bahwa pemberian madu dapat menghambat aktivitas bakteri, seperti penelitian yang dilakukan oleh Metty Lasmayanty pada tahun 2007, yang menunjukkan hasil bahwa madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptokokus mutans. Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis, dan mempunyai kadar saturasi gula yang tinggi, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman atau bagian lain dari tanaman atau ekskresi serangga Badan Standardisasi Nasional, 2000. Madu dikenal dari zaman dulu sebagai obat, dan antiseptik pada pengobatan luka yang digunakan oleh bangsa Yunani, Romawi, Assyria, dan Cina kuno. Pada Perang Dunia II, Bangsa Jerman pun menggunakan madu sebagai obat luka Sarwono, 2001. 2 Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 68-69 yang berbunyi :                                    Artinya : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah; “ buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan ditempat-tempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu”. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda bagi orang yang memikirkan ” Sebagaimana firman Allah di atas, maka banyak dilakukan penelitian dan pengobatan dengan madu. Penelitian tentang madu mulai dilakukan sejak abad ke-20 seperti melihat aktivitas madu sebagai antibakteri, antifungi, serta kemampuan penyembuh bermacam-macam luka dan penyakit infeksi yang serius Danny, 2008. Dari beberapa hasil penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri, maka perlu dilakukan penelitian tentang manfaat madu terhadap beberapa bakteri lainnya.

1.2 Rumusan Masalah