Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwipoyono di rumah sakit kanker Dharmais 1993-1997 bila dilihat dari umur penderita, jenis sel adenokarsinoma
lebih banyak didapatkan pada usia lebih muda dari 40 tahun, disusul dengan kelompok penderita berusia lebih dari 60 tahun, dan paling sedikit dijumpai pada
kelompok usia 40-60 tahun. Jenis histopatologik skuamos karsinoma kejadiannya meningkat sesuai dengan makin tingginya stadium. Penderita kanker serviks
terbanyak adalah dalam kelompok umur 40-60 tahun untuk kedua jenis histopatologik tersebut.
15
2.2.2. Faktor Determinan terjadinya kanker serviks a.
Umur
Menurut Synder dkk 1976, NIS umumnya ditemukan pada usia muda setelah hubungan seks terjadi. Selang waktu antara seks pertama dengan menemukan
NIS adalah 2-33 tahun, untuk NIS 1 selang waktu rata-rata ialah 12,2 tahun, NIS 2 13,9 tahun, dan NIS 3 11,7 tahun. Menurut Cuppleson LW dan Brown B 1975
menyebutkan NIS akan berkembang dengan bertambahnya usia. Sehingga NIS pada usia lebih dari 50 tahun sudah sedikit, sedangkan kanker infiltratif meningkat dua kali.
Menurut Herbeck GM 1977 melaporkan bahwa NIS lebih cenderung pada usia kurang dari 30 tahun.
16
b. Perilaku Seksual
Berdasarkan beberapa hasil penelitian dengan desain kasus kontrol yang dikutip oleh Azis 1985 Risiko meningkat OR=1,7 bila berhubungan seks
≥ 2 pasangan seksual.
17
Menurut Marrow CP, Curtin JP, Townsend DE yang dikutip oleh Rasjidi, laki-laki yang mengidap penyakit Kondiloma akuminatum atau memiliki
Dori Handayani H. S : Karakteristik Penderita Kanker Serviks Rawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008, 2009.
USU Repository © 2009
genital warts memiliki resiko relatif 3,2 kali menyebabkan pada pasangan seksual mengidap kanker serviks dibandingkan dengan tidak ada genital warts .
18
c. Merokok
Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogenik baik yang dihisap sebagai rokoksigaret maupun yang dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycyclic aromatic
hydrocarbons heterocyclic amine yang sangat karsinogen dan mutagen, sedangkan bila dikunyah ia menghasilkan nitrosamines. Bahan yang berasal dari tembakau yang
dihisap terdapat pada getah serviks perempuan perokok dan dapat menjadi kokarsinogenik infeksi virus. Zat-zat tersebut bahkan dapat menyebabkan kerusakan
DNA epitel serviks sehingga mengakibatkan neoplasma serviks.
18
Menurut Castle, dkk menemukan perempuan dengan Human Papilloma Virus HPV Positive yang merokok sekurangnya satu pak per hari diperkirakan 4 kali
beresiko kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
19
d. Perubahan Sistem Imun
Perubahan sistem imun dihubungkan dengan meningkatnya risiko terjadinya karsinoma serviks invasif. Hal ini dihubungkan dengan penderita yang terinfeksi
dengan Human Immunodeficiency Virus HIV meningkatkan angka kejadian kanker serviks prainvasif dan invasif
.18
Menurut United State Centers for Disease Control and Prevention CDC, perbandingan perempuan penderita AIDS beresiko 5 kali terkena kanker serviks,
dengan pertambahan resiko dari waktu ke waktu dibandingkan dengan perempuan tanpa menderita AIDS.
19
Dori Handayani H. S : Karakteristik Penderita Kanker Serviks Rawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2008, 2009.
USU Repository © 2009
e. Infeksi Virus