Karakteristik Petani Sampel DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

4.2 Karakteristik Petani Sampel

Adapun karakteristik petani sampel dalam penelitian ini digambarkan oleh: umur, jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, pengalaman bertani, frekuensi penyuluhan, tingkat kosmopolitan petani, luas lahan, produksi serta pendapatan dari petani itu sendiri. Karakteristik sosial petani ini sendiri menggambarkan ciri-ciri yang ada pada diri petani itu. Karakteristik petani responden ini dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Karakteristik Petani Sampel Desa Sidodadi Ramunia No. Karakteristik Range Rataan 1 Umur Tahun 28 – 69 46,5 2 Jumlah tanggungan keluarga Jiwa 1 – 5 2,7 3 Lama Pendidikan Tahun 0 – 12 8,6 4 Pengalaman bertani Tahun 10 – 40 24,8 5 Frekuensi penyuluhan Tahun 0 – 24 14,5 6 Kosmopolitan 0 – 72 40,3333333 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 2 Dari tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa umur petani sampel berkisar antara 28 – 69 dan rataan sebesar 46,5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel berada pada usia produktif, dimana usia tersebut menggambarkan bahwa petani di desa itu masih aktif melakukan usahataninya dengan baik. Jumlah tanggungan keluarga berkisar 1 – 5 jiwa dengan rataan jumlah tanggungan keluarga sebesar 2,7 jiwa. Hal ini menunjukkan jumlah tanggungan keluarga petani Universitas Sumatera Utara sampel relatif sedikit atau kecil. Dan hal ini menunjukkan bahwa petani di daerah tersebut masih menjaga pertumbuhan penduduk dengan baik. Lama pendidikan petani sampel berkisar 0 – 12 tahun dengan rataan berkisar 8,6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani telah lulus sekolah dasar, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan petani sampel relatif masih rendah, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pola pikir petani dalam mengelola usaha taninya untuk menghasilkan produksi kedelai. Pengalaman bertani sampel berkisar antara 10 – 40 tahun dengan rataan sebesar 24,8 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel telah menggeluti usahatani kedelai cukup lama, yang berarti petani sampel telah banyak memiliki pengalaman dalam hal bertani kedelai. Petani kedelai di desa tersebut mulai dari balita sudah mulai membantu usahatani orangtuanya, sehingga usahatani kedelai ini bisa dikatakan sudah turun temurun. Frekuensi penyuluhan petani berkisar antara 0 – 24 kalitahun dan dengan rataan sebesar 14,5 kalitahun. Hal ini menunjukkan masih sangat rendahnya intensitas petani dalam hal mengikuti kegiatan penyuluhan sehingga petani kurang mendapat pembinaan maupun bantuan dalam hal pengelolaan usahatani kedelai dari penyuluh. Tingkat kosmopolitan berkisar antara 0 – 72 kalitahun dan rataan sebesar 40,3 kalitahun. Hal ini menunjukkan masih sangat rendahnya petani yang melakukan kegiatan kosmopolitan guna menambah pengetahuannya dalam hal mengembangkan Universitas Sumatera Utara usahatani kedelai. Padahal kosmopolitan sendiri dapat dicarai dirumah sendiri dengan menonton siaran televisi, tetapi hal ini sulit dilakukan karena intensitas petani di rumah lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatannya sehari-hari di ladang mereka. Karakteristik ekonomi petani ini sendiri menggambarkan ciri-ciri yang ada pada diri petani itu. Karakteristik petani responden ini dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Karakteristik Petani Sampel Desa Sidodadi Ramunia No. Karakteristik Range Rataan 1. Luas lahan Ha 0,12 – 1,12 0,4 2. Produksi Ton 0.05 – 3 0.7360666667 3. Pendapatan Rupiah 192.500 – 11.550.000 2.801.773, 333 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 3 Berdasarkan data pada tabel 11 maka dapat dilihat bahwa luas lahan petani sampel berkisar antara 0,12 – 1,12 Ha dengan rataan sebesar 0,4 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel memiliki lahan yang tidak terlalu luas untuk usahataninya. Produksi petani sampel berkisar antara 0.05 – 3 ton dengan rataan sebesar 0,7360666667 ton. Hal ini menunjukkan bahwa produksi petani sampel masih relatif kecil yang berbanding lurus dengan rataan luas lahan yang dimiliki. Pendapatan petani sampel berkisar antara Rp 192.500 – Rp 11.550.000 dengan rataan sebesar Rp 2.801.773, 333 . Hal ini menunjukkan pendapatan petani sampel dari usahatani kedelai masih relatif rendah. Universitas Sumatera Utara

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN