Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Desa Sidodadi Ramunia merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Salah satunya adalah bercocok tanam kedelai. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan seperti kecap, tahu dan tempe.

5.1.1 Tahapan Kegiatan Pengelolaan Usahatani Kacang Kedelai

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase tata air dan aerasi tata udara tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mmbulan, suhu udara 230C - 300C, kelembaban 60 - 70, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl. Tahapan kegiatan usahatani kacang kedelai di daerah penelitian yang diuraikan berikut ini meliputi: Pengolahan tanah Pada umumnya bertanam kedelai di lahan bekas padi sawah dilakukan tanpa pengolahan tanah. Pengolahan tanah, selain kurang berguna, juga mengakibatkan waktu tanam kedelai terlambat dan tanah menjadi kering. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan tanah adalah: • Bila tanah terlalu becek, buat saluran drainase dengan jarak 3-4 m dan panjang disesuaikan dengan petakan 49 Universitas Sumatera Utara • Untuk menekan gulma dan mempertahankan kelembaban, bisa digunakan mulsa penutup tanah dari jerami yang dipotong. Pengolahan tanah bertujuan untuk membuat tanah jadi gembur dan membersihkan lahan dari rumput- rumputan, kayu, dan lain-lain. Di lahan pasang surut, sewaktu pengolahan tanah perlu memperhatikan kedalaman lapisan parit. Lapisan yang beracun ini tidak boleh terangkat ke permukaan tanah karena dapat meracuni tanaman. • Alat yang digunakan untuk mengolah tanah: cangkul, bajak ditarik sapikerbau atau traktor. • Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna dua kali. • Kedalaman pengolahan tanah di lahan potensial dan sulfat masam sekitar 20 cm. • Di lahan gambut, kedalaman pengolahan tanah sekitar 10 cm tanpa pembalikan. • Tanah diratakan menggunakan garu. • Setelah tanah diolah, dibuat saluran cacing kemalir dengan lebar 30 cm, kedalaman 30 cm, dan jarak antar-saluran 6-10 m. Penanaman Jarak tanam Jarak tanam berpengaruh terhadap jumlah populasi. Jika ditanam rapat maka populasi akan tinggi dan hasil produksi akan lebih besar. Jarak tanam yang sempit biasanya dilakukan pada tanah yang subur. Untuk tanah yang kurang subur jarak tanam harus diperlebar untuk mengurangi kompetisi hara oleh tanaman. Jarak tanam yang biasa dipakai dalam cm adalah 25×25, 50×12,5, 20×20, 40×10, 30×15 dengan mengisi lubang tugal dengan 2 biji benih kedelai. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan tanam • Tanah ditugal dan biji biasanya diletakkan di bawah tunggul jerami atau diantara rumpun • Dua atau tiga biji diletakkan pada lubang tugal, kemudian tutup dengan tanah atau dengan abu sekam maupun abu jerami • Setelah tanam, lahan bisa ditutupi mulsa jerami atau bisa juga dibiarkan terbuka tanpa mulsa. • Penyulaman biji sebaiknya dilaksanakan 4-7 hari setelah tanam Pemupukan Jumlah takaran pupuk dan saat pemberiannya tidak sama untuk setiap lokasi, tergantung kepada tipologi lahannya. Selain pupuk, kapur juga perlu diberikan untuk mengurangi kemasaman tanah. Kedelai tidak dapat tumbuh baik di lahan yang sangat masam. Waktu Pemupukan Pupuk diberikan selama tiga kali yaitu pertama pada saat pupuk dasar ini penting karena pada saat tanaman berumur 15-20 hari, bintil akar belum terbentuk. Pemupukan kedua diberikan pada saat menjelang pembungaan 25 hari setelah tanam dan pemberian ketiga dilakukan saat pengisian biji 40-45 hari setelah tanam. Dosis pupuk yang dibutuhkan diberikan bertahap selama tiga kali setiap pemupukan 13 dari dosis total pupuk. Universitas Sumatera Utara Cara Pemberian Pupuk Cara pemberian pupuk yaitu dengan menugal atau melarik tanah. Setelah pupuk ditempatkan dalam lubang atau larikan, kemudian ditutup dengan tanah. Dapat juga dilakukan dengan membuat lubang dengan tugal di sebelah kanan dan kiri lubang benih sedalam 5-7 cm dengan jarak 5-7 cm dari lubang tanam. Pengairan Dan Penyiraman Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering. Penjarangan dan Penyulaman Penjarangan bertujuan untuk: • Mengurangi persaingan antar tanaman dalam menyerap unsur hara di tanah yang kurang subur. • Mencegah tanaman kekurangan sinar matahari di tanah yang subur. • Penjarangan dan penyulaman dilakukan ketika tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam. Jumlah tanaman yang disisakan setelah penjarangan adalah dua batang per rumpun. Tanaman yang disisakan adalah yang paling baik pertumbuhannya Universitas Sumatera Utara Penyiangan • Penyiangan bertujuan untuk membebaskan tanaman dari tanaman pengganggu gulma. • Penyiangan dapat dilakukan dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur 2-3 minggu clan 5-6 minggu setelah tanam, tergantung pada keadaan gulma. • Alat yang digunakan: kored atau cangkul kecil. • Penyiangan gulma dapat dilakukan dengan menyebarkan jerami mulsa di permukaan lahan atau menyemprotkan herbisida obat-obatan. Obat-obatan yang dapat dipakai antara lain adalah Gromoxone-4 atau Goal 2E dengan takaran 1,5-2 liter per hektar. Penyemprotan herbisida dilakukan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam. Panen dan Pengeringan Ciri kedelai yang siap dipanen yaitu daun dan polong menguning. Panen dilakukan dengan cara membabat pangkal batang di atas permukaan tanah dengan menggunakan sabit atau alat khusus. Berangkasan dijemur sampai kering. Setelah kering, dipukul- pukul dengan alat pemukul, sampai biji terpisah dari berangkasannya. Setelah biji terpisah, biasanya dibersihkan dan dijemur sampai kering betul mencapai kadar air 10- 12 . Jika panen dilakukan saat musim hujan maka dapat dilakukan cara pengeringan seperti berikut: 1. Menggantung berangkasan kedelai pada pancangan-pancangan bambu yang sudah disediakan. Caranya yaitu dengan mengikat pangkal-pangkal Universitas Sumatera Utara berangkasan kedelai, kemudian pangkal ikatan bagian tengahnya diselipkan pada tiang-tiang bambu. 2. Menghamparkan berangkasan-berangkasan kedelai setebal 10 cm pada lantai ruangan. Kedua cara diatas harus dilakukan di tempat yang terlindung dari hujan. Dengan kedua cara ini 6 hari berturut-turut, daya kecambah benih dapat dipertahankan antara 80- 98. Kerusakan biji yang terjadi berkisar antara 0,3-0,9. Cara lain untuk mengeringkan di saat musim hujan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengering flat bed dryerhorizontal dryer. Letakkan berangkasan kedelai pada bak pengering, lama pengeringan antara 8-10 jam. Setiap dua jam, berangkasan harus dibalik secara merata. Kedelai yang tidak langsung dikeringkan setelah dipanen, akan menyebabkan daya kecambah turun sampai 37 . Serangkaian kegiatan apapun yang telah dilakukan secara sempurna sejak awal sampai panen akan sia-sia bila penanganan panen dan pascapanen tidak dilakukan dengan optimal. Saat panen yang terlalu awal pada saat polong masih banyak yang berwarna hijau atau terlalu lambat panen banyak polong pecah merupakan penyebab hilangnya biji yang dipanen, yakni sekitar 10-15. Untuk itu, pemanenan harus dilakukan tepat waktu, yakni dengan ciri daun yang masih ada pada tanaman sekitar 5 dan 95 polong telah berubah warna menjadi cokelat kekuningan. Penurunan hasil yang terjadi bila pemanenan dilakukan tepat waktu hanya sekitar 5. Universitas Sumatera Utara Selain waktu panen yang tepat, kegiatan lain yang dapat meminimalisir kehilangan hasil saat pascapanen antara lain pemotongan batang kedelai menggunakan sabit yang tajam, menggunakan sistem transportasi yang memadai dalam membawa brangkasan dari tempat pemanenan sampai tempat pengeringan atau menggunakan mesin tresher pada saat pembijian. Dari hasil kuesioner yang telah disebar kepada para petani sampel, makanya dapat disajikan hasil dari wawancara tersebut sebagai berikut: Beberapa Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Produktivitas Kacang Kedelai Dalam penelitian ini, beberapa faktor sosial yang diuji adalah faktor sosial petani sampel petani kedelai untuk melihat pengaruhnya terhadap produktivitas kacang kedelai di daerah penelitan. Faktor sosial itu meliputi: umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman bertani, frekuensi penyuluhan, tingkat kosmopolitan. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pengaruh beberapa faktor sosial pada Lampiran 5, dengan menggunakan metode Backward Elimination, menunjukkan bahwa ada 5 model regresi yang terjadi, yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada model 1, semua variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , masih dimasukkan kedalam persamaan regresi menjadi : Y = 0.603 – 0.002 X 1 – 0.150 X 2 - 0.021 X 3 + 0.014 X 4 + 0.044 X 5 Maka koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.681 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Universitas Sumatera Utara Produktivitas sebesar 68.1 dan 31.9 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 2, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 sehingga model regresi menjadi : Y = 0.558 – 0.148 X 2 – 0.023 X 3 + 0.014 X 4 + 0.044 X 5 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.681 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 68.1 dan 31.9 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 3, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 dan Frekuensi Penyuluhan X 4 sehingga model regresi menjadi : Y = 0.654 – 0.163 X 2 – 0.022 X 3 + 0.047 X 5 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.673 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 67.3 dan 32.7 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 4, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 , Frekuensi Penyuluhan X 4 dan Jumlah Tanggungan X 2 sehingga model regresi menjadi : Y = 0.255 – 0.023 X 3 + 0.047 X 5 Universitas Sumatera Utara Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.650 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 65 dan 35 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 5, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 , Frekuensi Penyuluhan X 4 , Jumlah Tanggungan X 2 dan Pengalaman Bertani X 3 sehingga model regresi menjadi : Y = - 0.262 + 0.045 X 5 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.619 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 61.9 dan 38.1 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Tabel 12. Beberapa Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Produktivitas Kacang Kedelai Variabel bebas Koef. Regresi t-hitung Signifikansi X5 kosmopolitan 0.045 6.749 0.000 Constanta - 0.262 - 0.882 0.385 Tn R Square = 0.619 F-Hitung = 45.551 F- α0.05 = 4.18 t – α 0.05 = 1.699 Sumber : diolah dari hasil analisis regresi linier berganda pada lampiran 5 Keterangan : Tn = Tidak nyata = Nyata Model regresi : Y = - 0.262 + 0.045 X 5 Universitas Sumatera Utara Dari model regresi diatas diperoleh intepretasi sebagai berikut : a. Setiap terjadi peningkatan kosmopolitan sebesar 1 skor, terjadi pula peningkatan produktivitas sebesar 0.045 TonHa Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui : 1. Bahwa secara serempak beberapa faktor sosial berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai signifikansi F sebesar 0.000. angka 0.000 0.05. Oleh karena itu H o diterima dan H 1 ditolak. Artinya ada hubungan linier antara variabel bebas X 5 dengan variabel terikat Y produktivitas. Oleh karena terdapat hubungan linier maka variabel bebas tersebut memang mempengaruhi variabel terikat. 2. Bahwa secara parsial, beberapa faktor sosial berpengaruh terhadap produktivitas kacang kedelai, penjelasannya adalah sebagai berikut : Pada variabel kosmopolitan X 5 , nilai signifikan t 0.000 0.05 yang berarti kosmopolitan berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. 3. Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.619 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat produktivitas kacang kedelai sebesar 61.9 , sedangkan sisanya sebesar 38.1 diterangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Beberapa Faktor Ekonomi Yang Mempengaruhi Produktivitas Kacang Kedelai Dalam penelitian ini, beberapa faktor ekonomi yang diuji adalah faktor ekonomi petani sampel petani kedelai untuk melihat pengaruhnya terhadap produktivitas kacang kedelai di daerah penelitan. Faktor ekonomi itu meliputi: luas lahan dan pendapatan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pengaruh beberapa faktor ekonomi pada Lampiran 6, dengan menggunakan metode Backward Elimination, menunjukkan bahwa ada 1 model regresi yang terjadi, yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada model 1, semua variabel bebas X 1 , X 2 masih dimasukkan kedalam persamaan regresi menjadi : Y = 1.389 – 1.984 X 1 – 3.951E-7 X 2 Koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.849 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 84.9 dan 15.1 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Tabel 13. Beberapa Faktor Ekonomi Terhadap Produktivitas Kacang Kedelai Variabel bebas Koef. Regresi t-hitung Signifikansi X1 Luas lahan -1.984 -6.742 0.000 X2 Pendapatan -3.951E-7 12.294 0.000 Constanta 1.389 9.327 0.000 R Square = 0.849 F-Hitung = 75.617 F- α0.05 = 3.33 t – α 0.05 = 1.699 Sumber : diolah dari hasil analisis regresi linier berganda pada lampiran 6 Keterangan : Tn = Tidak nyata = Nyata Model regresi : Y = 1.389 – 1.984 X 1 – 3.951E-7 X 2 Universitas Sumatera Utara Dari model regresi diatas diperoleh interpretasi sebagai berikut : a. Setiap terjadi peningkatan pendapatan sebesar 1 Rp, terjadi pula penurunan produktivitas sebesar 1.984 TonHa b. Setiap terjadi peningkatan luas lahan sebesar 1 Ha, terjadi pula penurunan produktivitas sebesar 3.951E-7 TonHa Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui : 1. Bahwa secara serempak beberapa faktor Ekonomi berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai signifikansi F sebesar 0.000. angka 0.000 0.05. Oleh karena itu H 1 diterima dan H o ditolak. Artinya ada hubungan linier antara variabel bebas X 1 dan X 2 dengan variabel terikat Y produktivitas. Oleh karena terdapat hubungan linier maka variabel bebas tersebut memang mempengaruhi variabel terikat. 2. Bahwa secara parsial, beberapa faktor sosial berpengaruh terhadap produktivitas kacang kedelai, penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Pada variabel Luas lahan X 1 , nilai signifikan t 0.000 0.05 yang berarti Luas lahan berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. b. Pada variabel Pendapatan X 2 , nilai signifikan t 0.000 0.05 yang berarti Pendapatan berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. 3. Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.849 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat produktivitas kacang kedelai sebesar 84.9 , sedangkan sisanya sebesar 15.1 diterangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Universitas Sumatera Utara Beberapa Faktor Teknologi Yang Mempengaruhi Produktivitas Kacang Kedelai Dalam penelitian ini, beberapa faktor teknologi yang diuji adalah faktor teknologi petani sampel petani kedelai untuk melihat pengaruhnya terhadap produktivitas kacang kedelai di daerah penelitan. Faktor teknologi itu meliputi: varietas bibit unggul, pupuk serta alsintan alat mesin pertanian. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pengaruh beberapa faktor teknologi pada Lampiran 7, dengan menggunakan metode Backward Elimination, menunjukkan bahwa ada 3 model regresi yang terjadi, yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada model 1, semua variabel bebas D 1 , D 2 , dan D 3 masih dimasukkan kedalam persamaan regresi menjadi : Y = - 1.689 + 0.855 D 1 + 0.009 D 2 + 0.379 D 3 Koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.175 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 17.5 dan 82.5 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 2, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Pupuk D 2 sehingga model regresi menjadi : Y = - 1.678 + 0.855 D 1 + 0.382 D 3 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.175 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Universitas Sumatera Utara Produktivitas sebesar 17.5 dan 82.5 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 3, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Pupuk D 2 dan Alsintan D 3 sehingga model regresi menjadi : Y = - 1.143 + 0.944 D 1 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.143 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 14.3 dan 85.7 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Tabel 10. Beberapa Faktor Teknologi Terhadap Produktivitas Kacang Kedelai Variabel bebas Koef. Regresi t-hitung Signifikansi D1 varietas bibit 0.944 2.161 0.039 Constanta -1.143 -0.903 0.374 Tn R Square = 0.143 F-Hitung = 4.671 F- α0.05 = 4.18 t – α 0.05 = 1.699 Sumber : diolah dari hasil analisis regresi linier berganda pada lampiran 7 Keterangan : Tn = Tidak nyata = Nyata Model regresi : Y = - 1.143 + 0.944 D 1 Dari model regresi diatas diperoleh interpretasi sebagai berikut : a. Setiap terjadi peningkatan varietas bibit sebesar 1 skor, terjadi pula peningkatan produktivitas sebesar 0.944 TonHa Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui : 1. Bahwa secara serempak beberapa faktor teknologi berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai signifikansi F sebesar 0.039. angka 0.039 0.05. Oleh karena itu H o diterima dan H 1 ditolak. Artinya ada hubungan linier antara variabel bebas D 1 dengan variabel terikat Y produktivitas. Oleh karena terdapat hubungan linier maka variabel bebas tersebut memang mempengaruhi variabel terikat. 2. Bahwa secara parsial, beberapa faktor teknologi berpengaruh terhadap produktivitas kacang kedelai, penjelasannya adalah sebagai berikut: Pada variabel varietas bibit D 1 , nilai signifikan t 0.039 0.05 yang berarti varietas bibit berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. 3. Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.143 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat produktivitas kacang kedelai sebesar 14.3 , sedangkan sisanya sebesar 85.7 diterangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Beberapa Faktor Sosial Ekonomi dan Teknologi Yang Mempengaruhi Produktivitas Kacang Kedelai Dalam penelitian ini, beberapa faktor sosial yang diuji adalah faktor sosial ekonomi dan teknologi petani sampel petani kedelai untuk melihat pengaruhnya terhadap produktivitas kacang kedelai di daerah penelitan. Faktor itu meliputi: umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman bertani, frekuensi penyuluhan, tingkat kosmopolitan, Luas lahan, Pendapatan, Varietas bibit, Pupuk, Alsintan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pengaruh beberapa faktor sosial pada Lampiran 8, dengan menggunakan metode Backward Elimination, menunjukkan bahwa ada 7 model regresi yang terjadi, yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada model 1, semua variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , X 6 , X 7 , D 1 , D 2, D 3 masih dimasukkan kedalam persamaan regresi menjadi : Y = 1.018 – 0.001 X 1 – 0.020 X 2 - 0.009 X 3 + 0.006 X 4 + 0.023 X 5 – 1.053 X 6 + 2.863E-7 X 7 – 0.151 D 1 + 0.193 D 2 - 0.181 D 3 Maka koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.919 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 91.9 dan 8.1 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 2, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 sehingga model regresi menjadi : Y = 1.003 – 0.019 X 2 - 0.010 X 3 + 0.006 X 4 + 0.023 X 5 – 1.056 X 6 + 2.864E-7 X 7 – 0.158 D 1 + 0.196 D 2 - 0.184 D 3 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.919 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 91.9 dan 8.1 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 3, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 dan jumlah tanggungan X 2 sehingga model regresi menjadi : Universitas Sumatera Utara Y = 0.983 - 0.010 X 3 + 0.006 X 4 + 0.023 X 5 – 1.072 X 6 + 2.894E-7 X 7 – 0.159 D 1 + 0.188 D 2 - 0.187 D 3 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.919 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 91.9 dan 8.1 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 4, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 , Jumlah Tanggungan X 2 dan Frekuensi Penyuluhan X 4 sehingga model regresi menjadi : Y = 0.968 - 0.009 X 3 + 0.023 X 5 – 1.030 X 6 + 2.945E-7 X 7 – 0.139 D 1 + 0.190 D 2 - 0.175 D 3 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.917 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 91.7 dan 8.3 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 5, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 , Jumlah Tanggungan X 2 , Frekuensi Penyuluhan X 4 dan Varietas Bibit D 1 sehingga model regresi menjadi : Y = 0.635 - 0.010 X 3 + 0.022 X 5 – 1.076 X 6 + 2.900E-7 X 7 + 0.180 D 2 - 0.177 D 3 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.915 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Universitas Sumatera Utara Produktivitas sebesar 91.5 dan 8.5 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 6, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 , Jumlah Tanggungan X 2 , Frekuensi Penyuluhan X 4 , Varietas Bibit D 1 dan Alsintan D 3 sehingga model regresi menjadi : Y = 0.611 - 0.014 X 3 + 0.020 X 5 – 1.199 X 6 + 2.931E-7 X 7 + 0.134 D 2 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.912 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 91.2 dan 8.8 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Pada model 7, variabel yang dikeluarkan dari persamaan regresi adalah variabel Umur X 1 , Jumlah Tanggungan X 2 , Frekuensi Penyuluhan X 4 , Varietas Bibit D 1 , Pupuk D 2 dan Alsintan D 3 sehingga model regresi menjadi Y = 0.870 - 0.015 X 3 + 0.020 X 5 – 1.172 X 6 + 2.917E-7 X 7 Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.908 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Y Produktivitas sebesar 90.8 dan 9.2 diterangkan variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Beberapa Faktor Sosial Ekonomi dan Teknologi Mempengaruhi Produktivitas Kacang Kedelai Variabel bebas Koef. Regresi t-hitung Signifikansi Constanta 0.870 3.275 0.003 Pengalaman Bertani X 3 -0.015 -1.754 0.092 Tn Tingkat Kosmopolitan X 5 0.020 3.953 0.001 Luas Lahan X 6 -1.172 -3.614 0.001 Pendapatan X 7 2.917E-7 7.916 0.000 R Square = 0.908 F-Hitung = 61.448 F- α0.05 = 2.35 t – α 0.05 = 1.699 Sumber : diolah dari hasil analisis regresi linier berganda pada lampiran 8 Keterangan : Tn = Tidak nyata = Nyata Model regresi : Y = 0.870 - 0.015 X 3 + 0.020 X 5 – 1.172 X 6 + 2.917E-7 X 7 Dari model regresi diatas diperoleh interpretasi sebagai berikut : a. Setiap terjadi peningkatan pengalaman bertani sebesar 1 tahun, terjadi pula penurunan produktivitas sebesar 0.015 TonHa b. Setiap terjadi peningkatan tingkat kosmopolitan sebesar 1 skor, terjadi pula peningkatan produktivitas sebesar 0.020 TonHa c. Setiap terjadi peningkatan luas lahan sebesar 1 Ha, terjadi pula peningkatan produktivitas sebesar 1.172 TonHa d. Setiap terjadi peningkatan pendapatan sebesar 1 Rp, terjadi pula penurunan produktivitas sebesar 2.917E-7 TonHa. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui : 1. Bahwa secara serempak beberapa faktor sosial ekonomi dan teknologi berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai signifikansi F sebesar 0.000. angka 0.000 0.05. Oleh karena itu H o diterima dan H 1 ditolak. Artinya ada hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat Y produktivitas. Oleh karena terdapat hubungan linier maka variabel bebas tersebut memang mempengaruhi variabel terikat. 2. Bahwa secara parsial, beberapa faktor sosial ekonomi dan teknologi berpengaruh terhadap produktivitas kacang kedelai, penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Pada variabel Pengalaman Bertani X 3 , nilai signifikan t 0.092 0.05 yang berarti pengalaman tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. b. Pada variabel Tingkat Kosmopolitan X 5 nilai signifikan t 0.001 0.05 yang berarti tingkat kosmopolitan berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. c. Pada variabel Luas Lahan X 6 nilai signifikan t 0.001 0.05 yang berarti tingkat Luas Lahan berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. d. Pada variabel Pendapatan X 7 nilai signifikan t 0.000 0.05 yang berarti Luas Lahan berpengaruh nyata terhadap produktivitas kacang kedelai. 3. Nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0.908 yang berarti bahwa model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat produktivitas kacang kedelai sebesar 90.8 , sedangkan sisanya sebesar 9.2 diterangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan Sistem Usahatani Kedelai