Uraian Proses Produksi Proses Produksi 1. Bahan

Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan teh botol sosro adalah pasir kuarsa, softener pada water treatment dan karbon. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca dan crown tutup botol. b. Fruit Tea Dalam memproduksi fruit tea, baik kemasan botol maupun genggam, bahan baku yang digunakan adalah teh hitam, gula industri, air, dan konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada water treatment. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca, tetrapack, kardus untuk pengepakan kemasan tetrapack, tutup botol, dan sedotan. c. Prim-A Dalam pembuatan air minum gallon, bahan baku yang terutama adalah air yang akan mengalami proses ozonifikasi. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada proses water treatment. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah gallon plastik, penutup gallon dan plastik merek sebagai seal.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Proses produksi ketiga jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro Deli Serdang adalah: a. Teh Botol 1. Proses Pemasakan Teh Manis Cair Universitas Sumatera Utara Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100 o C. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula menjadi teh manis cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin filler. 2. Proses Pencucian Botol Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol yang pecah atau gumpil, botol-botol yang terlalu kotor dan sampah seperti sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle washer dimana Universitas Sumatera Utara botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu hingga 90 o C untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu, botol-botol bergerak melalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu teh manis cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali teh manis cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan teh manis cair oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Seteleh melewati pso III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan. b. Fruit Tea 1. Proses Pemasakan Fruit Tea Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang Universitas Sumatera Utara mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100 o C. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh hitam yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula menjadi fruit tea cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin filler. 2. Proses Pencucian Botol Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol yang pecah atau gumpil, botol-botol yang terlalu kotor dan sampah seperti sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu hingga 90 o C untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu, botol-botol bergerak Universitas Sumatera Utara melalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu fruit tea cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali fruit tea cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan fruit tea cair oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Seteleh melewati pos III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan. c. Prim-A 1. Proses Pemurnian Air Pada tahap awal, air dialirkan ke dalam 6 tanki secara bertahap. Air disaring melalui tanki 1 berisi pasir kuarsa, kemudian melalui tanki 2 dan 3 yang berisi karbon dan softener. Tanki 4 merupakan tanki buffer 1 yang berisi air karbon. Tanki 5 merupakan tanki buffer 2, dimana air mengalami demineralisasi. Tanki 6 merupakan tanki buffer 3 yang berisi karbon dan softener. Air yang telah melalui 6 perlakuan tersebut kemudian dialirkan ke mesin ozonator. Pada Universitas Sumatera Utara mesin ini, air mengalami proses ozonifikasi dimana kandungan oksigen dalam air menjadi meningkat. Air kemudian dialirkan ke filler tank dan siap dialirkan ke gallon yang telah dicuci. 2. Proses Pencucian Gallon Proses pembersihan botol bagian luar dilakukan secara manual dengan menggunakan sabun. Gallon yang telah dibersihkan bagian luarnya kemudian dimasukkan ke dalam ruang pencucian gallon bagian dalam. Setelah bersih, maka gallon siap untuk diisi air dari filler tank. Setelah diisi air, gallon di tutup dan disegel tutupnya sebagai penanda tanggal produksi. Gambar 2.2. menunjukkan layout produksi lini 2 pada PT. Sinar Sosro Deli Serdang. 2 4 3 5 9 8 7 6 1 10 12 13 11 Gambar 2.2. Layout Produksi Lini 2 Universitas Sumatera Utara Keterangan: 1. Manual De Pallet 2. Mesin De Crater 3. Mesin Crate Washer 4. Mesin Bottle Washer 5. Mesin EBI Optiscan 6. Pasteurizer 7. Mesin Filler dan Crowner 8. Video JetCoding 9. Mesin Crater 10. Manual Pallet 11. Selektor Pos I 12. Selektor Pos II 13. Selektor Pos III Universitas Sumatera Utara Botol kosong dari gudang Manual Depalletizer Decrater Botol kosong WadahCrate Bottle Washer Crate Washer Selektor Pos I Selektor Pos II Optiscan Filler dan Crowner Selektor Pos III Video Jet Crater Manual Palletizer Gudang Inkubasi Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Produksi Bottling Line Universitas Sumatera Utara

2.7. Jam Kerja Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

26 189 143

Penerapan Preventive Maintenance Untuk Meningkatkan Reliability Pada Boiler Feed Pump PLTU Tarahan Unit 3 & 4

22 117 179

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Perencanaan Pemeliharaan Paper Machine dengan Basis RCM (Reliability Centered Maintenance) Di PT.PDM Indonesia

13 90 170

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

4 9 20

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

0 0 1

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

0 0 7

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

0 2 14