Uji Kolmogorov-Smirnov Total Minimum Downtime

Gambar 5.23. menunjukkan Cumulative Hazard Function interval kerusakan Universal Joint. Gambar 5.23. Cumulative Hazard Function Interval Kerusakan Universal Joint

5.3.2. Uji Kolmogorov-Smirnov

Untuk menguji hasil pola distribusi yang diperoleh dengan menggunakan software Easyfit 5.40 maka digunakan uji Kolmogorov-Smirnov secara manual. Pengujian dilakukan hanya pada satu komponen saja, jika telah sesuai maka hasil uji suai pola lainnya dianggap benar. Prosedurnya adalah sebagai berikut: 1. Ho = Pola kerusakan bearing Infeed berdistribusi normal Hi = Pola kerusakan bearing tidak berdistribusi normal 2. Tingkat kepercayaan = 95 dan α = 0,05 3. Untuk wilayah kritik, nilai α harus dikali 4 karena data pengujian berasal dari sampel. D 0,2;6 0,41 Universitas Sumatera Utara 4. Dalam menghitung nilai statistik, maka data harus diurutkan terlebih dahulu kemudian akan dihitung kumulatif peluang harapan Fo dari setiap data yaitu: Fo = = = - 1,30371 Berdasarkan nilai tabel normal, maka nilai peluang kumulatif dari -1,30371 adalah 0,0962. Untuk nilai perhitungan lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Uji Kolmogorov-Smirnov n x f o f n f n-1 D+ = Іf n -f o І D- = Іfo- f n- 1 І 1 273 0.0962 0.0896 0.0000 0.0066 0.0962 2 324 0.1537 0.1959 0.0896 0.0422 0.0641 3 522 0.5310 0.3671 0.1959 0.1638 0.3351 4 584 0.6634 0.5587 0.3671 0.1046 0.2962 5 591 0.6774 0.7526 0.5587 0.0752 0.1187 6 754 0.9138 1.0000 0.7526 0.0862 0.1612 MAX 0.4786 1.0715 Dhit 1.0715 6. Wilayah kritis D 0,2;6 0,41 Karena Dhit Dtabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. 7. Kesimpulan: Data berdistribusi Normal Pengujian hanya dilakukan pada salah satu komponen dan diperoleh hasil yang sama dengan software easyfit 5.40. Dengan demikian, komponen lainnya dianggap sama dan tidak dilakukan pengujian lagi dengan kolmogorov-smirnov test.

5.3.3. Total Minimum Downtime

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data parameter distribusi komponen pada Tabel 5.10. akan ditentukan total minimum downtime TMD sebagai interval penggantian komponen dengan downtime terkecil. Sebagai data lama perbaikan maka digunakan data pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Lama Perbaikan Kerusakan Komponen Kritis Komponen Tf Perbaikan Failure Tp Perbaikan Preventive Universal Joint 0,5 0,5 Bearing Engkol 0,7 0,5 Bearing Infeed 0,8 0,7 Bearing Discharge 0,7 0,5 Sebagai contoh maka diambil komponen universal joint dengan langkah- langkah sebagai berikut: Untuk: H0 = Selalu ditetapkan H0 = 0 { } { } 17 1 2 2 1 10 37 , 2 51947 . 2 053 . 5 1 ln exp 2 51947 . 1 1 1 1 1 − =           − − + = + = ∫ ∫ x H dt t f H H π Untuk H2, H3,...,Ht, hasil perhitungan diperoleh dengan mempergunakan Microsoft Excel yang dapat dilihat pada Lampiran Perhitungan Total Minimum Downtime. Perhitungan Total Minimum Downtime TMD adalah: Dt p = 1 = jam D 33333 , 5 , 1 5 , 5 , 1 = + + = Universitas Sumatera Utara Dan seterusnya, perhitungan D2, D3,...Dt dengan menggunakan Microsoft Excel yang dapat dilihat pada Lampiran. Hasil akhir yang diperoleh adalah berupa interval pergantian komponen kritis antara lain: 1. Universal joint: 122 jam 2. Bearing engkol: 1067 jam 3. Bearing infeed: 397 jam 4. Bearing discharge: 642 jam

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Proses RCM

Berdasarkan hasil analisis terhadap langkah-langkah RCM yang diterapkan pada bottling line tiga PT. Sinar Sosro diketahui bahwa tingkat kerusakan tertinggi terletak pada mesin bottle washer. Dengan demikian perlu diperhatikan persediaan spare part untuk pergantian komponen yang memiliki efek kerusakan mayor dan sering atau kritis. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

26 189 143

Penerapan Preventive Maintenance Untuk Meningkatkan Reliability Pada Boiler Feed Pump PLTU Tarahan Unit 3 & 4

22 117 179

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Perencanaan Pemeliharaan Paper Machine dengan Basis RCM (Reliability Centered Maintenance) Di PT.PDM Indonesia

13 90 170

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

4 9 20

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

0 0 1

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

0 0 7

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

0 2 14