Identifikasi Variabel Penelitian Alat Ukur yang Digunakan

yang baru, dimana sebelum merencanakanmelakukan penelitian yang lebih mendalam exploratory studies adalah lebih baik untuk terlebih dahulu memusatkan perhatian pada deskripsi yang sitematis terhadap objek penelitian. Kedua, deskripsi yang tepat mengenai proses-proses sosial yang kompleks dapat membantu kita untuk memahami faktor apa yang perlu diteliti lebih lanjut dalam penelitian berikutnya secara lebih mendalam.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah self-efficacy.

B. Definisi Operasional

Self-efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini tercapai ketika seseorang memiliki keyakinan bahwa dia mampu untuk menghadapi berbagai tingkat kesulitan tugas, mampu melaksanakan tugas dalam berbagai situasi, baik itu tugas yang biasa dihadapi maupun yang belum pernah dihadapi dan memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuan yang dia miliki sehingga tetap ulet serta bertahan dalam mengerjakan tugas untuk mencapai hasil yang ingin dicapainya. Pada penelitian ini, Self-efficacy ini diungkapkan melalui skala Self-efficacy yang disusun oleh peneliti berdasarkan tiga dimensi self-efficacy oleh Bandura 1997, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Level, berkaitan dengan penerimaan dan keyakinan seeorang terhadap derajat tugas yang berbeda-beda, baik tugas yang sederhana, menengah ataupun yang sulit 2 Generality, sejauh mana individu yakin akan kemampuannya dalam menghadapi berbagai situasi tugas, baik itu tugas yang biasa dilakukan maupun tugas yang tidak pernah dilakukan. 3 Strength, kuatnya keyakinan seseorang mengenai kemampuan yang dimiliki, hal ini berkaitan dengan ketahanan dan keuletan individu dalam pemenuhan tugasnya. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala self-efficacy yang diberikan, artinya semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki seseorang, yang menunjukkan semakin tinggi keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai suatu tujuan dimana dia merasa mampu untuk mencapai hal tersebut, hal ini juga dapat memprediksi keberhasilan yang akan dicapai. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam skala self-efficacy yang diberikan, artinya semakin rendah self-efficacy yang dimiliki seseorang, yang menunjukkan bahwa individu semakin tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai suatu tujuan dimana dia merasa kurang mampu untuk mencapai hal tersebut, hal ini juga dapat memprediksi kegagalan yang akan dicapainya. Universitas Sumatera Utara C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan penduduk atau individu yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konselor sekolah yang ada di kota Medan. Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000 Subjek penelitian menurut Azwar 2001 adalah sumber utama data penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variable yang akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian diperlukan untuk menjamin homogenitas. Karekteristik subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Konselor sekolah yang bekerja sebagai konselor di sekolah SMP dan SMA baik itu negeri maupun swasta Program Bimbingan dan Konseling dianggap sesuatu yang mutlak perlu di pendidikan SMA dan SMP dibandingkan dengan SD dan perguruan tinggi walaupun belum semua sekolah memilikinya. b. Memiliki latar belakang pendidikan dari jurusan Bimbingan dan Konseling BK, psikologi, dan guru mata pelajaran Universitas Sumatera Utara Menurut Prayitno 2001 selain dari latar belakang pendidikan Bimbingan dan Konseling BK, konselor sekolah juga sering diangkat dari mereka yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan guru-guru mata pelajaran. c. Usia minimal 21 tahun Usia dimana seseorang mulai mengambil tanggung jawab terhadap tugas- tugas yang dilakukannya yang disebut juga periode usia dewasa dini Hurlock, 1999

2. Metode pengambilan sampel

Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Poerwandari, 2007. Menurut Hadi 2002 sampel adalah bagian dari populasi. Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan secara non probabilitas sampling. Teknik non probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara quota sampling, dimana jumlah subjek yang akan diselidiki harus ditetapkan terlebih dahulu. Quota sampling dilakukan dengan cara mencari tahu siapa-siapa saja sampel yang akan diberikan skala, kemudian data sampel diserahkan sepenuhnya kepada tim yang akan mengumpulkan data. Setiap sampel yang akan diberikan skala harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu. Sampel yang sulit dihubungi atau tidak bersedia untuk mengisi skala tidak Universitas Sumatera Utara akan diperhatikan Hadi, 2000. Dalam quota sampling, apakah subjek-subjek penelitian mewakili populasi atau sub-populasi tidaklah menjadi faktor penentu. Pemilihan sampel dari populasi ini didasarkan pada faktor kesediaan atau kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik-karakteristik yang telah ditentukan Hadi, 2000

3. Jumlah sampel penelitian

Tidak ada batasan mengenai berapa jumlah sampel ideal yang harus digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Azwar 2000, secara tradisional statistik menganggap bahwa jumlah sampel di atas 60 sudah cukup banyak, maka mengacu pada pernyataan tersebut dalam penelitian ini jumlah sampel yang direncanakan adalah sebanyak 80 yang diambil dari SMPSMA Negeri dan Swasta yang tersebar di seluruh kota Medan.

D. Alat Ukur yang Digunakan

Metode pengumpulan data yang dijadikan alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Metode skala yang digunakan adalah skala Self-efficacy yang disusun berdasarkan tiga dimensi self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura 1997 yang meliputi: 1 Level; 2 Generality; 3 Strength. Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable positif dan unfavorable negatif. Variabel self- Universitas Sumatera Utara efficacy diukur dengan model skala yang dirancang sendiri oleh peneliti dengan menggunakan model skala likert dengan memberi empat alternatif jawaban, yaitu: STS Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, S Sesuai, SS Sangat Sesuai. Universitas Sumatera Utara Tabel 1: Blue print skala self-efficacy konselor sekolah sebelum uji coba Aitem No Dimensi Indikator Perilaku F UF To tal Bobot Penerimaan terhadap tingkat kesulitan tugas yang berbeda-beda 1, 17, 20, 35, 40, 51, 60 2, 22,31, 44, 55, 66, 70 1 Magnitude Keyakinan untuk menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang berbeda- beda 3, 14, 23, 28, 37, 45, 56 8, 25,33, 47, 53, 57, 69 28 40 2 Generality Keyakinan dalam menghadapi situasi tugas yang biasa dilakukan maupun yang belum pernah dilakukan 7, 18, 26, 30, 48, 58, 64 4,13, 34,

41, 50, 63, 67

14 20 Ketahanan individu dalam pemenuhan tugas.

9, 15, 21, 36, 46,

52, 68 5, 24,32,

43, 54, 61, 38 3 Strength Keuletan individu dalam pemenuhan tugas. 6, 11, 42 49, 59, 62, 65 10,12,16

19, 27, 29, 39

28 40 JUMLAH 35 35 70 100 Penilaian bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem-aitem favorable dan 1 sampai 4 untuk aitem-aitem unfavorable. Pengklasifikasian tinggi rendahnya Self-efficacy konselor sekolah yaitu dengan mencari mean dan standard deviasi Universitas Sumatera Utara dan kemudian membuat rentang sebanyak tiga klasifikasi, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan rumus: Tabel 2 : Kategorisasi norma nilai self-efficacy Rentang Nilai Kategorisasi X µ – 1, 0 σ µ – 1,0 σ ≤ X µ + 1,0 σ µ + 1,0 σ ≤ X Rendah Sedang Tinggi

E. Uji Coba Alat Ukur