dan kemudian membuat rentang sebanyak tiga klasifikasi, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan rumus:
Tabel 2 : Kategorisasi norma nilai self-efficacy
Rentang Nilai Kategorisasi
X µ – 1, 0 σ
µ – 1,0 σ ≤ X µ + 1,0 σ
µ + 1,0 σ ≤ X
Rendah Sedang
Tinggi
E. Uji Coba Alat Ukur
1. Validitas alat ukur
Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar,
2007. Didalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang ditentukan melalui pengujian terhadap isi
tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement dalam proses telaah soal dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
Validitas isi terbagi menjadi dua tipe yaitu validitas muka face validity yaitu tipe validitas yang hanya didasarkan pada penilaian format penampilan tes
dan validitas logikal logical validity yaitu menunjukkan sejauhmana isi tes merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur sebagaimana telah
ditetapkan dalam kawasan ukurnya Azwar, 2004. Validitas isi dalam penelitian ini adalah menyajikan aitem-aitem dengan menggunakan kertas putih bersih
Universitas Sumatera Utara
dengan ukuran dan bentuk yang mudah untuk dilihat serta menggunakan warna yang menarik. Validitas logik dapat dinilai berdasarkan blue print yang telah
dibuat dan telah sesuai dengan kawasan ukur yaitu dimensi-dimensi dari self- efficacy.
2. Daya beda aitem dan reliabilitas alat ukur
Dalam pengukuran, ada 2 syarat ilmiah yang harus dimiliki suatu alat ukur agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
a. Daya beda aitem Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang dilakukan dalam analisis aitem ini
adalah dengan memilih aitem yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa
yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2001. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi kolerasi antara
distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product
Moment. Prosedur pengukuran konsistensi aitem total ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem
Azwar, 2001. Setiap butir aitem pada skala dikorelasikan dengan skor total skala. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p0,05.
Pengolahan akan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 15 for Windows. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan
Universitas Sumatera Utara
batasan r
ix
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
ix
0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah
Azwar, 2000. b. Reliabilitas
Azwar 2007 menyatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas adalah merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada
kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach yang
menggunakan SPSS versi 15 for Windows
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur