Hipotesis Penelitian Kesimpulan Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

padi Konvensional, yaitu Rp 2,46. Hal ini berarti bahwa dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan oleh petani padi organik metode SRI hanya akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1,98 lebih rendah dari penerimaan yang diperoleh petani padi Konvensional. Begitu pula dengan RC rasio atas biaya total, untuk petani padi organik metode SRI RC rasio yang diperoleh hanya sebesar Rp 1,54 sedangkan petani padi Konvensional lebih besar dari petani padi organik tersebut, yakni sebesar Rp 2,16. Hal ini bermakna bahwa penerimaan yang diperoleh padi Konvensional lebih besar dari petani padi organik metode SRI.

2.5 Hipotesis Penelitian

1. Ada perbedaan yang nyata antara penggunaan input produksi Pupuk, Benih, Tenaga Kerja, Pestisida usahatani padi sawah sistem SRI dengan sistem Konvensional. 2. Ada perbedaan yang nyata antara tingkat produksi usahatani padi sawah sistem SRI dengan sistem Konvensional. 3. Pupuk, Benih, Tenaga Kerja dan Pestisida berpengaruh nyata terhadap hasil Produksi padi sawah pada usahatani sistem SRI dan sistem Konvensional. 4. Ada perbedaan yang nyata antara biaya produksi usahatani padi sawah sistem SRI dengan sistem Konvensional. Secara parsial, faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan usahatani padi sawah sistem Konvensional adalah biaya benih, biaya pupuk dan biaya Tenaga Kerja. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

a. Ada perbedaan yang nyata penggunaan input produksi antara usahatani padi sawah sistem SRI System of Rice Intensification dengan sistem Konvensional di kecamatan Teluk Mengkudu. a. Penggunaan input Kompos dan Tenaga Kerja pada usahatani padi sawah sistem SRI lebih tinggi daripada sistem Konvensional. b. Penggunaan input Urea, SP-36, ZA, NPK, Bestok, Starban, Ultimex dan Manufer pada sistem SRI lebih rendah daripada sistem Konvensional. b. Ada perbedaan nyata tingkat produksi padi sawah antara usahatani padi sawah sistem SRI System of Rice Intensification dengan sistem Konvensional. Rata – rata tingkat produksi padi sawah sistem SRI sebesar 8 ton ha, sedangkan padi sistem Konvensional adalah sebesar 5 tonha. 3. a. Secara serempak jumlah penggunaan input produksi Benih, Pupuk, Pestisida dan Tenaga Kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah Produksi padi sawah sistem SRI. Sedangkan secara parsial jumlah input tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi padi sawah sistem SRI. b. Secara serempak jumlah penggunaan input produksi Benih, Pupuk, Pestisida dan Tenaga Kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah Produksi padi sawah sistem Konvensional. Sedangkan secara parsial jumlah input tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi padi sawah sistem Konvensional. 4. Ada perbedaan yang nyata antara biaya produksi usahatani padi sawah sistem SRI dengan sistem Konvensional. Pada usahatani sistem SRI membutuhkan biaya produksi Rp. 10.306.406,-ha. Sedangkan pada sistem Konvensional adalah sebesar Rp. 9.299.212,- Ha. 5. Ada perbedaan yang nyata antara pendapatan usahatani padi sawah antara sistem SRI dengan sistem Konvensional. Rata – rata tingkat pendapatan usahatani padi sawah sistem SRI adalah sebesar Rp. 24.927.828,-ha. Sedangkan rata – rata tingkat pendapatan usahatani Konvensional adalah 14.290.417,- ha. 6. a. Secara serempak jumlah biaya produksi Benih, Pupuk, Pestisida dan Tenaga Kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah 81 sistem SRI. Sedangkan secara parsial jumlah input benih dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi padi sawah sistem SRI. b. Secara serempak biaya input produksi Benih, Pupuk, Pestisida dan Tenaga Kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah sistem Konvensional. Sedangkan secara parsial biaya benih, pupuk dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi padi sawah sistem Konvensional.

7.2 Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Koefisien Tanaman Padi Dengan Teknologi System Of Rice Intensification (Sri) Dan Sistem Konvensional

0 4 35

Evaluasi Pelaksanan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification) pada Petani Padi Sawah Terhadap Pendapatan Usaha Tani (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Tanjung Buluh, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 7 95

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI.

0 4 142

SAWAH System of Rice Intensification (SRI) (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) SKRIPSI

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN - Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 15

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20