mempelajari  gagasan-gagasan,  memecahkan  berbagai  masalah  dan  menerapkan apa yang dipelajari.
Berikut  ini  akan  dipaparkan  pengertian  pembelajaran  aktif  menurut beberapa orang ahli diantaranya adalah:
a.
Hisyam  Zaini, pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran  yang mengajak siswa  untuk  belajar  secara  aktif,  karena  disaat  siswa  mulai  untuk
berkonsentrasi memasuki pembelajaran aktif maka mereka telah mulai untuk dapat  mendominasi  aktivitas  pembelajaran  yang  disampaikan  oleh  guru,
sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan dipraktekkan oleh siswa.
b.
Moh.Uzer  Usman,  strategi  pembelajaran  merupakan  suatu  strategi  belajar mengajar  yang  lebih  menekankan  pada  keaktifan  siswa  dalam  kegiatan
belajar mengajar baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional.
c.
Oemar Hamalik, pembelajaran aktif adalah suatu cara belajar yang dilakukan dengan  melakukan  pendekatan  belajar  inkuiri  yaitu  cara  belajar  mengajar
yang  dimaksudkan  untuk  dapat  mengembangkan  keterampilan  yang  dimilki siswa dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pola berpikir secara
kritis.  Dengan  cara  ini  berinovasi  mengembangkan  keterampilan  yang dimiliki dalam Rusini, 2012: 1.
Dengan  demikian,  strategi  pembelajaran  aktif  menekankanmenitik beratkan  pada  keaktifan  siswa.  Terdapat  beberapa  variasi  strategi  pembelajaran
yang  bias  diterapkan  dalam  suatu  pembelajaran  yang  mempunyai  karakteristik masing-masing.  Dalam  penelitian  ini  peneliti  akan  menggunakan  strategi
pembelajaran aktif the power of two dalam pembelajaran IPS pada siswa kela VA SDN Bojong Salaman 02 Semarang.
2.1.6. Strategi Pembelajaran The Power of Two
2.1.6.1. Pengertian Strategi The Power of Two
Zaini  2008:  52  mengatakan  bahwa  aktivitas  pembelajaran  the  power  of two  digunakan  untuk  mendorong  pembelajaran  kooperatif  dan  memperkuat  arti
penting  serta  manfaat  sinergi  dua  orang.  Strategi  ini  mempunyai  prinsip  bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir sendiri.
Sama dengan Zaini, strategi the power of two menurut Hamruni 2012:160 bertujuan  untuk  menunjukkan  bahwa  belajar  secara  berpasangan  akan  lebih  baik
hasilnya dibanding belajar secara sendiri-sendiri. Sedangkan Suprijono 2013: 100 dalam bukunya
“Cooperative Learning” mengatakan  seperti  metode  kooperatif  lainnya,  praktik  pembelajaran  dengan  the
power  of  two  diawali  dengan  mengajukan  pertanyaan.  Diharapkan  pertanyaan yang dikembangkan adalah pertanyaan yang mempunyai pemikikran kritis.
Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa  strategi  the  power  of  two merupakan  model  pembelajaran  kooperatif  yang  menekankan  pada  kerjasama
antar  dua  siswa.  Menggali  ide-ide  ataupun  gagasan  yang  dimiliki  siswa  agar diungkapkan  salam  kelompoknya.  Walaupun  bekerja  dalam  kelompok,  disini
siswa  juga  memiliki  tanggung  jawab  individu  terhadap  tugasnya  masing-masing Dalam  penelitian  ini,  materi  akan  disajikan  terlebih  dahulu  melalui  tayangan
powerpoint  sebagai  bekal  pengetahuan  siswa  sebelum  menerapkan  strategi  the power of two.
2.1.6.2. Langkah-langkah The Power of Two
Menurut  Zaini  2008:  52  langkah-langkah  strategi  pembelajaran  the power of two adalah sebagai berikut:
a. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.
b. Siswa diminta untuk menjawab-jawab tersebut secara individual.
c. Setelah semua siswa menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah
mereka  untuk  berpasangan  dan  saling  bertukar  jawaban  satu  sama  lain  dan membahasnya.
d. Mintalah  pasangan-pasangan  tersebut  membuat  jawaban  baru  untuk  setiap
pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka. e.
Ketika  semua  pasangan  telah  menulis  jawaban-jawaban  baru,  bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.
Sedangkan  menurut  Suprijono  2013:  100,  langkah  the  power  of  two adalah:
a. Guru mengajukan pertanyaan yang membutuhkan pemikiran kritis.
b. Mintalah kepada siswa secara perorangan untuk menjawab pertanyaan yang
diterimanya. c.
Setelah  semua  menyelesaikan  jawabannya,  mintalah  kepada  siswa  mencari pasangan.
d. Individu-individu yang berpasangan diwajibkan saling menjelaskan jawaban
masing-masing, kemudian menyusun jawaban baru yang disepakati bersama. e.
Setelah masing-masing pasangan menulis jawaban mereka, mintalah mereka membandingkan  jawaban  tersebut  dengan  pasangan  lain,  demikian
seterusnya. f.
Di  akhir  pembelajaran,  buatlah  rumusan-rumusan  rangkuman  sebagai jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.
2.1.6.3. Keunggulan dan Kelemahan The Power of Two
Keunggulan the power of two adalah: a.
Siswa  tidak  terlalu  menggantungkan  guru,  akan  tetapi  dapat  menambah kepercayaan  kemampuan  berfikir  sendiri,  menemukan  informasi  dari
berbagai sumber dan belajar dari siswa lain. b.
Mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan dengan kata- kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau gagasan-gagasan
orang lain. c.
Membantu  anak  agar  dapat  bekerja  sama  dengan  orang  lain  dan  menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
d. Membantu  siswa  untuk  lebih  bertanggung  jawab  dalam  melaksanankan
tugasnya. e.
Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. f.
Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial. Selain  mempunyai  keunggulan,  stategi  the  power  of  two  juga  memiliki
kelemahan, antara lain: a.
Guru  harus  mempersiapkan  pembelajaran  secara  matang,  disamping  itu memerlukan banyak tenaga, pemikiran dan waktu.
b. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan fasilitas
alat dan biaya. c.
Saat  diskusi  kelas  terkadang  didominasi  seseorang,  hal  ini  mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif Albaab, 2012: 1
Setelah  mengetahui  kekurangan  dari  strategi  the  power  of  two  tersebut, peneliti memiliki solusi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya permasalahan
selama pembelajaran, dengan cara: a.
Guru  harus  mempersiapkan  pembelajaran  secara  matang,  yaitu  RPP,  media pembelajaran,  dan  sumber  belajar  agar  siswa  aktif  dalam  pembelajaran  dan
memahami materi pembelajaran. b.
Guru  menggunakan  bantuan  media  powerpoint  untuk  menarik  perhatian siswa dan memudahkan siswa memahami materi pelajaran
c. Guru  harus  bias  mengkondisikan  kelas  agar  kelas  tidak  hanya  didominasi
oleh seseorang, tetapi agar semua siswa aktif dalam pembelajaran. Jadi, setelah mengetahui kelebihan, kelemahan dan solusi untuk mengatasi
kekurangan  tersebut,  peneliti  menerapkan  strategi  the  power  of  two  dalam pembelajaran karena the power of two sesuai untuk mengatasi permasalahan yang
ada  dalam  pembelajaran  IPS  kelas  VA  SDN  Bojong  Salaman  02  Semarang. Sehingga pada akhirnya kualitas pembelajaran dapat meningkat.
2.1.7. Media Pembelajaran