2.2 Pencemaran dan Penyusutan Air Bawah Tanah
Air bawah tanah 40 kali lebih banyak dari air tawar permukaan. Di indonesia kebutuhan air tawar untuk kota-kota dan desa-desa masih lebih banyak dicukupi
oleh air bawah tanah. Sumber air bawah tanah dapat terisi ulang, tetapi prosesnya sangat lambat. Kini pengambilan air bawah tanah lebih banyak dari pada
pengisian ulang alami, mengakibatkn perubahan lahan dan subsidensi serta susupan air asin lebih jauh ke dataran di kota-kota pantai Mulyanto, 2007.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air mendefenisikan tentang Pencemaran Air,
yaitu masuk atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi, dan atau komponen air kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi berfungsi sesuai dengan peruntukannya Effendi, 2003.
2.3 Kegunaan Air Bagi Tubuh Manusia
Tubuh manusia sebagian terdiri dari air, kira-kira 60-70 dari berat badannya. Untuk kelangsungan hidupnya, tubuh manusia membutuhkan air yang jumlahnya
antara lain tergantung berat badan. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan,
metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh
kehilangan banyak air, maka akan menyebabkan kematian. Sebagai contoh penderita penyakit kolera. Keadaan yang membahayakan bagi penderita kolera
adalah dehidrasi, artinya kehilangan bayak air. Maka pertolongan pertama dan yang utama bagi penderita kolera adalah pemberian cairan kedalam tubuh
penderita tersebut dengan menggunakan garam oralit. Untuk menjaga kebersihan tubuh, diperlukan juga air. Mandi dua kali sehari dengan menggunakan air bersih,
diharapkan orang akan bebas dari penyakit kudis, dermatitis dan penyakit- penyakit yang disebabkan karena fungsi.
2.4 Sumber air Minum.
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi.
Sumber-sumber air : 1.
Air laut 2.
Air Atmosfir, air meteriologik 3.
Air Permukan 4.
Air Tanah Sutrisno, 1996.
2.5 Syarat-syarat Air Minum
Air minum ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan segala
makhluk yang membahayakan kesehatan manusia, tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat
merugikan secara ekonomi. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya Slamet, 1994.
2.6 Logam
Logam berasal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni, organik dan anorganik. Logam itu sendiri dalam kerak bumi dibagi menjadi logam makro dan
logam mikro, di mana logam makro ditemukan lebih dari 1.000 mgkg dan logam mikro jumlahnya kurang dari 500 mgkg. Logam juga dapat menyebabkan
timbulnya suatu bahaya pada mahkluk hidup . Hal ini terjadi jika sejumlah logam mencemari lingkungan. Logam-logam tertentu sangat berbahaya bila ditemukan
dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan dalam air, tanah dan udara, karena logam tersebut mempunyai sifat yang merusak jaringan tubuh mahkluk hidup.
Pencemaran lingkungan oleh logam-logam berbahaya Cd, Pb, Hg. Beberapa logam sangat diperlukan dalam proses kehidupan mahkluk hidup. Logam dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu logam essensial dan logam non essensial. Logam esensial adalah logam yang sangat membantu dalam proses fisiologi mahkluk
hidup dengan jalan membantu kerja enzim atau pembentukan organ dari mahkluk
yang bersangkutan. Sedangkan logam non esensial, adalah logam yang peranannya dalam tubuh mahkluk hidup belum diketahui, kandungannya dalam
jaringan hewan sangat kecil, dan apabila kandungannya tinggi akan dapat merusak organ-organ tubuh mahkluk yang bersangkutan Darmono, 1995.
Logam berat adalah unsur logam dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan
hewan, termasuk manusia Notohadiprawiro, 1993. Pencemaran logam berat dari debu gunung akhirnya sampai ke sungailaut
dan selanjutnya mencemari manusia melalui ikan, air minum atau air sumber irigasi lahan pertanian sehingga tanaman sebagai sumber pangan manusia
tercemar logam Tarigan, 2014.
2.7 Kadmium Cd