12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Makna Belajar Beberapa ahli mendefinisikan tentang hakikat belajar. Menurut Slameto
2010:2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Sardiman 2011:20 mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar itu
akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Belajar menurut Hamdani 2011:21 merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Selain itu, belajar akan lebih baik
jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi, tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan
individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Sementara itu Mahmud 2010:61 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku dari interaksi terhadap lingkungan
secara terus menerus sehingga timbul pengalaman-pengalaman pada hidup seseorang. Jadi pada hakikatnya belajar terkandung beberapa hal, yaitu proses,
pengalaman, perubahan perilaku dan adanya interaksi.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Seseorang dapat belajar dengan baik apabila faktor-faktor yang mempengaruhi juga mendukung. Slameto 2010:54-72 menyatakan bahwa
faktor –faktor yang mempengaruhi belajar terdiri atas faktor intern dari dalam diri
individu dan faktor ekstern diluar individu. Faktor intern yang mempengaruhi seperti:
a. Faktor jasmaniah
Meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh b.
Faktor psikologis Meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan c.
Faktor kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi kelelahan jasmani maupun rohani.
Keduanya juga akan mempengaruhi belajar seseorang.
Adapun faktor yang berasal dari luar antara lain : a.
Faktor keluarga Meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah
Meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan guru, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c.
Faktor masyarakat Meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat Menurut
Rifa’i dan Anni 2009:97 faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal
peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi
sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Sama kompleksnya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada dilingkungan peserta
didik. Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar stimulus yang dipelajari direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan
dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar seseorang dapat berasal dari dalam diri maupun luar
individu tersebut. Keduanya sangat berpengaruh besar pada kemampuan belajar seseorang. Faktor dari dalam seperti kondisi tubuh, kecerdasan seseorang baik
IQ, SQ, maupun EQ, sedangkan faktor dari luar berasal dari lingkungan dimana individu tinggal. Misalnya keadaan keluarga dan masyarakat, tingkat kesukaran
materi yang dipelajari, suasana belajar dan budaya belajar. 2.1.1.3
Hakikat Pembelajaran Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan
mempelajari. Perbedaan esensiil istilah ini dengan pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, peserta didik belajar, sementara pada
pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif
pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi subjek pembelajaran adalah peserta didik.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti
halnya pengajaran Suprijono, 2012:13. Rusman 2012:1 merumuskan pembelajaran merupakan suatu sistem,
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga
tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat,
bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa. Hamdani, 2011:72.
Winataputra 2007:1.18 mengatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan
intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran.
Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal, yakni pendidikan di sekolah, sebagian besar terjadi di kelas dan lingkungan sekolah. Sebagian kecil
pembelajaran terjadi juga di lingkungan masyarakat misalnya pada saat kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, dan ekstramoral. Dalam konteks pendidikan
nonformal, justru sebaliknya. Proses pembelajaran terjadi di masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa, dan jaringan internet.
Dari beberapa ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hakikat pembelajaran dalam lingkungan pendidikan merupakan suatu fasilitas dari
pendidik pada peserta didik agar peserta didik dapat belajar dengan optimal sehingga dalam proses maupun hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru
sebagai pendidik harus mampu memberikan pelayanan, motivasi, dan informasi pada peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran