baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu  yang tidak dapat ditentukan  sebelumnya.  Namun  demikian  satu  hal  sudah  pasti
bahwa  belajar  yang  dilakukan  oleh  manusia  senantiasa  dilandasi oleh itikad dan maksud tertentu Oemar Hamalik,2003:154.
4.  Belajar  merupakan  tindakan  dan  perilaku  siswa  yang  kompleks. Sebagai  tindakan,  maka  belajar  hanya  dialami  oleh  siswa  sendiri.
Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar Dimyati  Mudjiono, 2006: 07.
Dari  beberapa  definisi  yang  telah  disampaikan  di  atas,  dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai sebuah usaha nyata hasil dari
interaksi  seseorang  secara  kontinyu,  menyangkut  kognitif,  afektif,  dan psikomotor yang dipengaruhi juga oleh keadaan lingkungan dimana dia
berinteraksi,  dengan  tujuan  dapat  merubah  sikap,  cara  pandang  dan berfikir menuju ke arah yang lebih baik, termasuk bentuk perilaku baru
yang relatif menetap.
3.2.2 Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar
sangat penting
dalam kegiatan
pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya  pembelajaran,  baik  bagi  siswa  yang  perlu  meningkatkan  upaya
belajarnya maupun bagi  guru dalam upaya  meningkatkan mengajarnya Dimyanti    Mudjiono,  2006:  42.  Menurut  pemaparan  Dimyanti
Mudjiono dalam bukunya, terdapat 7 prinsip-prinsip belajar yaitu: 1  Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran  sesuai  dengan  kebutuhanya.  Apabila  bahan  pelajaran  itu
dirasakan  sebagai  sesuatu  yang  dibutuhkan,  diperlukan  untuk belajar  lebih  lanjut  atau  diperlukan  dalam  kehidupan  sehari-hari,
akan  membangkitkan  motivasi  untuk  mempelajarinya.  Motivasi memiliki kaitan yang erat dengan perhatian, motivasi adalah tenaga
yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. 2  Keaktifan
Keaktifan merupakan dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan  dan  aspirasinya  sendiri.  Belajar  tidak  dapat  dipaksakan
oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar mungkin terjadi apabia anak aktif mengalami sendiri.
3  Keterlibatan Langsung atau Berpengalaman Keterlibatan  langsung  disini  adalah  dalam  belajar  melalui
pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar mengamati secara langsung  tetapi  ia  harus  menghayati,  telibat  langsung  dalam
perbuatan,  dan  bertanggung  jawab  terhadap  hasilnya.  Keterlibatan siswa  tidak  hanya  fisik  semata,  namun  lebih  terutama  adalah
keterlibatan  mental,  emosional,  dan  keaktifan  dalam  kegiatan kognitif.
4  Pengulangan Seperti  halnya  prinsip  belajar  yang  menekankan  pentingnya
pengulangan  dalam  teori  psikologi  daya,  teori  ini  menyatakan
bahwa melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menangkap, mengingat, mengkhayal,  merasakan,
berfikir,  dan  sebagainya.  Dengan  mengadakan  pengulangan  maka daya-daya tersebut akan berkembang.
5  Tantangan Siswa  memiliki  ekspektasi  untuk  dapat  mencapai  tujuan  yang
diinginkan,  tetapi  terdapat  hambatan  yaitu  mempelajari  bahan belajar  maka  akan  timbul  motif  untuk  dapat  mengatasi  hambatan
tersebut.  Bahan  belajar  baru,  yang  banyak  mengandung  masalah yang  perlu  dipecahkan  membuat  siswa  tertantang  untuk
mempelajarinya.  Pelajaran  yang  memberi  kesempatan  pada  siswa untuk  menemukan  konsep-konsep,  prinsip,  dan  generalisasi  akan
menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukannya. 6  Balikan dan Penguatan
Siswa  selalu  membutuhkan  suatu  kepastian  dari  kegiatan  yang dilakukan, apakah benar atau salah ? dengan demikian siswa akan
selalu  memiliki  pengetahuan  tentang  hasil  knowledge  of  result, yang sekaligus merupakan penguat rainforce bagi dirinya sendiri.
7  Perbedaan individu Siswa  merupakan  individu  yang  unik  artinya  tidak  ada  dua  orang
yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain.  Perbedaan  itu  terletak  pada  karakteristik  psikis,  kepribadian,
dan sifat-sifatnya. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain,  akan  membantu  siswa  menemukan    cara  belajar  dan  sasaran
belajar bagi dirinya sendiri. Semua prinsip-prinsip belajar di atas saling berkaitan antara satu
dengan  yang  lainya,  dalam  artian  bila  salah  satu  prinsip  diterapkan maka  akan  mempengaruhi  prinsip  yang  lainya.  Prinsip  perhatian  akan
memperkuat  belajar  dan  berpengaruh  pada  motivasi  sebagai  tenaga penggerak.  Adanya  perhatian  dan  motivasi  akan  membuat  siswa
semakin  aktif  dalam  belajar  dan  guru  hanya  sebagai  fasilitator  proses belajar
siswa. Belajar
tidak hanya
menerima materi
dan menyelesaikanya,  akan  tetapi  perlu  adanya  pengulangan  untuk
mendapat  penguatan  kemampuan  siswa.  Bagi  siswa,  belajar  yang berarti  bila  bahan  belajar  menantang  siswa,  dan  akan  lebih  terarah
dengan adanya balikan dan penguatan dari pembelajar. Berbagai upaya akan  dilakukan  oleh  guru  demi  mencapai  tujuan  dari  belajar,  namun
demikian  hasil  belajar  juga  terpengaruh  oleh  karakteristik  psikis, kepribadian, dan sifat-sifat individu pembelajar.
2.2 Tinjauan Tentang Kesulitan Belajar