Tahapan Penelitian Jenis Data Penelitian

28 tata guna lahan yang telah mempertimbangkan aspek-aspek tersebut sebagai suatu pendekatan yang bersifat holistik Pemodelan sistem penggunaan lahan merupakan pendekatan yang dapat mengadaptasikan beberapa bidang ilmu pengetahuan danatau kebutuhan beberapa sektor yang berbeda dalam suatu perencanaan penggunaan lahan. Pendekatan tersebut diperlukan dalam perencanaan penggunaan lahan sebagai upaya untuk menghasilkan suatu strategi kebijakan yang dapat diterima oleh berbagai pihak yang terkait dengan pengembangan sumberdaya lahan. Pendekatan pemodelan kualitatif dan kuantitatif sebagai suatu sistem perencanaan penggunaan lahan dipandang tepat untuk mengatasi permasalahan konflik kepentingan penggunaan lahan di DAS Gumbasa. 3.3. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan selama penelitian di lapang adalah : 1. Peralatan survai tanah meliputi: GPS Global Positioning System, altimeter, bor tanah, soil munsell color chart, slope-meter, kantong plastik, karet gelang, label, alat tulis, dll. 2. Peta rupa bumi seri Kamarora dan seri Sausu Bakosurtanal, 1991, peta geologi lembar Poso Sulawesi Tengah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1997, peta iklim kawasan Taman Nasional Lore-Lindu Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam et al, 2001, peta Padu Serasi Propinsi Sulawesi Tengah Bappeda Sulawesi Tengah, 1996, Citra satelit tahun 2003 yang meliputi kawasan Taman Nasional Lore-Lindu dan sekitarnya, 3. Komputer untuk analisis sistem informasi geografis beserta perangkat lunak Arc View versi 3.3. 4. Perangkat lunak Powersim versi 2.5.c untuk analisis model dinamik 5. Perangkat lunak Excel untuk analisis prospektif. 6. Bahan-bahan kimia untuk kebutuhan analisis sifat fisik dan kimia tanah.

3.4. Tahapan Penelitian

Pelaksanaan penelitian terdiri dari 5 tahapan, yaitu: 1 tahap persiapan dan pengumpulan data sekunder, 2 tahap pengumpulan data di lapang, 3 tahap DOKUMENTASI DISERTASI DANANG WIDJAJANTO P 062020261 PSL IPB 29 analisis data, 4 tahap pemodelan, dan 5 tahap merumuskan arahan kebijakan penggunaan lahan dan pemetaan. Secara rinci urutan kegiatan penelitian disajikan pada Gambar 2. Persiapan • Pengumpulan Data Sekunder • Pemetaan dan Penetapan Unit Sampling • Groundcheck Peta • Pembuatan kuesioner • Pembuatan Bak Penampung Erosi dan Plot Pengukuran Erosi Tanah Dialog Kebijakan Pengumpulan Data Di Lapang Survai Tanah Pengelolaan Lahan Survai Usahatani Pengukuran Erosi Tanah Aktual Model Penggunaan Lahan Analisis Prospektif Diskusi Pakar Analisis Prioritas Penggunaan Lahan Skala Prioritas Penggunan Lahan Faktor 2 Penting Perancangan Skenario Skenario-Skenario Rancangan Model • Sub Model Evaluasi Lahan • Sub Model Erosi Tanah • Sub Model Usahatani Sesuai ? Validasi Tidak Simulasi Hasil Simulasi Memuaskan ? Tidak Pembuatan Peta Arahan Kebijakan Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Ya Ya Gambar 2. Bagan alir tahapan penelitian DOKUMENTASI DISERTASI DANANG WIDJAJANTO P 062020261 PSL IPB 30

3.5 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian digolongkan atas tujuan penggunaannya, yaitu: pemodelan kualitatif dan pemodelan kuantitatif. Pemodelan kualitatif terdiri dari 2 metode pendekatan, yaitu: metode diskusi pakar dan metode diskusi stakeholder. Pendekatan diskusi pakar digunakan untuk menentukan penggunaan lahan yang dapat diperioritaskan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah penelitian, sedangkan pendekatan stakeholder ditujukan untuk mempelajari kebijakan dan strategi penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan. Pemodelan kuantitatif terdiri dari 3 sub model, yaitu:1 sub model evaluasi lahan, 2 sub model erosi tanah, dan 3 sub model pendapatan usahatani. Data yang diperlukan untuk penetapan penggunaan lahan prioritas dalam diskusi pakar meliputi hasil penilaian bobot kriteria dan nilai alternatif tipe penggunaan lahan yang dominan terdapat di daerah penelitian. Data tersebut diperoleh melalui diskusi pakar berdasarkan kriteria dimensi pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek-aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Data yang diperlukan dalam analisis kebijakan dan strategi penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan diperoleh melalui wawancara dengan stakeholder berdasarkan kriteria dimensi pembangunan berkelanjuan yang meliputi aspek-aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Jenis data untuk evaluasi lahan meliputi data iklim 10 tahun terakhir curah hujan, periode kering, dan suhu udara, lansekap kelerengan, banjir dan drainase, dan sifat fisik-kimia tanah tekstur dan struktur tanah, persentas fragmen kasar, dan kedalaman solum, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, jumlah kation dasar, pH H 2 O, dan C organik. Jenis data untuk analisis erosi tanah digolongkan atas tujuan analisis erosi tanah aktual dan prediksi erosi tanah. Jenis data untuk analisis erosi tanah aktual meliputi data curah hujan harian, aliran permukaan, dan jumlah tanah tererosi. Jenis data untuk prediksi erosi tanah meliputi data curah hujan 10 tahun terakhir, data sifat fisik dan kimia tanah tekstur, struktur, permeabilitas, dan bahan organik, data penggunaan lahan, dan data pengelolaan konservasi. Data usahatani meliputi biaya investasi dan biaya produksi biaya tetap dan biaya variabel, jumlah produksi, dan harga produksi. Biaya investasi meliputi: DOKUMENTASI DISERTASI DANANG WIDJAJANTO P 062020261 PSL IPB 31 perseiapan lahan, pembelian peralatan lapang dan bibit, pembuatan gudang, dan pengurusan perijinan. Biaya tetap yang digunakan dalam analisis usahatani meliputi biaya irigasi dan pajak. Sewa lahan tidak termasuk dalam biaya tetap karena pada umumnya petani di daerah penelitian mengelola lahan yang dimiliki sendiri. Biaya variabel meliputi biaya tenaga kerja pengolahan tanah, pemberantasan hama dan penyakit, dan panen, biaya pembelian pestisida dan pupuk, dan biaya transportasi. 3.6. Metode Pengumpulan Data 3.6.1. Metode Pengumpulan Data untuk Diskusi Pakar dan