3 Meninjau kompleksitas permasalahan penggunaan lahan di DAS Gumbasa maka
diperlukan perencanaan tata guna lahan yang dapat mengintegrasikan tujuan konservasi, sosial-ekonomi, teknologi, dan kebijakan sebagai satu kesatuan yang
sinergis sehingga dapat memberikan arahan bagi pemegang kebijakan dalam pembuatan keputusan pengembangan pertanian yang efektif di daerah tersebut.
Pendekatan pemodelan sistem penggunaan lahan yang meliputi pengkajian keterkaitan antara aspek-aspek kesesuaian lahan, erosi tanah, usahatani, sosial, dan
kebijakan diharapkan dapat menghasilkan perangkat yang berguna dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi tata guna lahan.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah: 1.
Menentukan tipe penggunaan lahan prioritas untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa
2. Menentukan faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan untuk
pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa 3.
Merancang bangun model penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan
4. Mensimulasikan model untuk menyusun arahan kebijakan penggunaan lahan
untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa
1.3. Kerangka Pemikiran
Pengembangan pertanian yang mengacu pada konsep pembangunan berkelanjutan memerlukan perencanaan penggunaan sumberdaya lahan yang
memperhatikan keterkaitan antara aspek-aspek ekologi, sosial, dan ekonomi sebagai suatu sistem yang tidak dapat terpisahkan. Kerangka pemikiran penelitian model
penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan disajikan pada Gambar 1. Pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut aspek ekologi, sosial, dan
ekonomi digunakan sebagai landasan utama dalam perencanaan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan.
4
PENILAIAN PENGGUNAAN
LAHAN PRIORITAS
PENDAPAT PAKAR
FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI
PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN
PERTANIAN BERKELANJUTAN
ANALISIS PROSPEKTIF
PENDAPAT STAKEHOLDER
USAHATANI IKLIM
MODEL PENGGUNAAN
LAHAN RANCANGAN
SKENARIO MODEL
SIMULASI SESUAI
?
VALIDASI TIDAK
YA
PETA ARAHAN KEBIJAKAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK
PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI DAS GUMBASA
HASIL SIMULASI
MEMENUHI ?
TIDAK YA
PERANCANGAN MODEL • Sub Model Evaluasi Lahan
• Sub Model Erosi Tanah • Sub Model Pendapatan Usahatani
SKALA PENGGUNAAN
LAHAN PRIORITAS
VERIABEL KEPUTUSAN MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
• Indeks Lahan = 25 • Erosi Tanah = TSL
• Pendapatan Minimum Keluarga Petani = Rp 10.800.000 tahun
-1
TANAH DAN LANSEKAP
• Skenario 1 • Skenario 2
• Skenario 3 • Skenario 4
• Skenario 5 • Skenario 6
• Skenario 7
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Tujuan pengembangan pertanian perlu ditetapkan secara bersama-sama antara berbagai stakeholder yang terkait sehingga dapat dihasilkan persamaan persepsi
dalam menetapkan tujuan pembangunan yang diinginkan dan menghindari tujuan
5 pembangunan yang saling tumpang-tindih. Melalui pendekatan diskusi pakar dan
stakeholder maka dapat dipelajari tipe penggunaan lahan prioritas untuk
pengembangan pertanian dan faktor-faktor penting yang perlu di perhatikan secara mendalam dalam perencanaan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan di daerah penelitian. Hasil diskusi pakar dan analisis prospektif merupakan suatu kesatuan yang bersifat sinergis untuk merumuskan skenario model
penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa. Analisis usahatani dapat digunakan sebagai kerangka kerja yang dapat
mendukung penyelesaian permasalahan finansial yang berkaitan dengan kelayakan pemanfaatan lahan untuk tipe penggunaan lahan yang diinginkan. Selanjutnya,
keterkaitan antara aspek finansial dengan aspek teknologi dan kelestarian sumberdaya lahan merupakan aspek-aspek yang saling berkaitan dan dapat digunakan sebagai
landasan yang ideal dalam membangun model penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan. Analisis erosi tanah dan evaluasi kesesuaian
lahan dapat menggambarkan keterkaitan antara aspek teknologi dan aspek ekologis. Aplikasi model di lakukan melalui simulasi model dinamik dengan
mempertimbangkan variabel keputusan indeks lahan yang secara minimal dapat memenuhi kriteria kelas kesesuaian lahan Sesuai Marjinal S3 atau indeks lahan
minimal 25, laju erosi tanah yang tidak lebih tinggi dari laju erosi tanah yang masih dapat ditoleransi TSL, dan pendapatan usahatani yang dapat memenuhi batas
minimal kebutuhan hidup layak bagi masyarakat di daerah penelitian. Hasil simulasi model dinyatakan dalam bentuk peta spasial sebagai arahan penggunaan lahan untuk
pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah penelitian.
1.4. Manfaat Penelitian