136
Gambar 47  Hasil simulasi beban limbah NO
3
Kontribusi terbesar masih dari aliran beban limbah pada sungai Jenneberang selanjutnya berturut-turut Kanal Panampu, Sungai Tallo, Kanal Jongaya, Kanal H
Bau dan Kanal Benteng.  Terdapat sedikit perbedaan besaran loading beban antara Kanal  Panampu  dan Sungai Tallo, walaupun debit Sungai Jenneberang  lebih
tinggi tetapi memiliki konsentrasi limbah aliran yang lebih rendah dari Kanal Panampu.
Skenario optimis
Hasil simulasi beban limbah  PO
4
total pada skenario optimis  diperairan pesisir Kota Makassar  adalah  tersisa hanya 677,54 tonbln menurun tajam dari
1.565 tonbln pada model basis, sementara pada akhir periode simulasi 10 tahun kedepan jumlah beban limbah PO
4
adalah 94.748 ton  menurun jika dibandingkan dengan skenario basis 663.391 ton. Aliran limbah PO
4
terbesar  berasal dari Sungai  Jenneberang  dan terendah oleh Kanal Haji Bau.  Variasi beban limbah
pada airan beban dikarenakan tingkat konsentrasi parameter dan debit aliran yang berbeda-beda.  Jadi secara umum beban limbah PO
4
mengalami penurunan yang diakibatkan oleh kinerja IPAL yang meningkat dari 30 pada model basi menjadi
90 pada skenario optimis, selain dari faktor IPAL penurunan jumlah pencemar penduduk turut memberikan pengaruh pada total beban limbah bukan saja pada
konsentrasi  PO
4
tetapi pada semua parameter yang dijadikan acuan pada model yang dibangun
137
Gambar 48  Hasil simulasi beban limbah PO
4
6.6.2 Status Keberlanjutan Perikanan dan Wisata Skenario Optimis
skenario optimis
Salah satu tujuan untuk membentuk model pengelolaan pencemaran adalah selain mensimulasi aliran beban limbah yang masuk ke perairan pantai
Kota  Makassar  adalah mengetahui tingkat keberlanjutan aktivitas perikanan dan wisata.  Pada skenario optimis terdapat  perubahan pada beberapa atribut yang
mana diharapkan dapat mengurangi beban limbah yang masuk kedalam perairan. Setiap perubahan  atribut akan mengacu kemampuan dari pemerintah Kota
Makassar  untuk dapat menerapkan.  Perubahan atribut yang diperkirakan dapat dilakukan oleh pemerintah Makassar  adalah peningkatan kapasitas atau kinerja
IPAL dari kondisi basis 30 menjadi 90.  Dalam kondisi yang sebenarnya Pemerintah Kota Makassar  sedang berusaha untuk membangun IPAL untuk
menangani semua beban limbah rumh tangga dan industri  kecil yang ada di seluruh wilayah Makassar.  Adapun biaya untuk membangun IPAL berasal dari
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta dana pinjaman, total dana yang dibutuhkan adalah 407 milyar.  Perubahan atribut lain yang
diperkirakan mamp dilakukan oleh pemerintah adalah penurunan angka pertumbuha  penduduk kota Makassar  dari 1,63 menjadi 1 melalui Program
Keluarga Berencana
138 Secara umum hasil simulasi untuk mengukur status keberlanjutan
perikanan dan wisata yang diukur dari kemampuan perairan untuk mengasimilasi beban limbah pada skenario  basis adalah bernilai negatif untuk semua jenis aliran
beban limbah baik sungai maupun kanal.  Hasil ini  juga diperoleh untuk semua parameter yang dijadikan acuan yakni BOD
5
, COD, NO
3
dan PO
4
.  Hasil yang negatif atau status berlanjut ini memang diharapkan dalam skenario optimis agar
beban limbah dapat diatasi dan tetap dapat memelihara daya dukung lingkungan untuk perikanan dan wisata. Hasil simulasi status keberlanjutan dengan parameter
acuan beban limbah BOD
5
pada skenario optimis, diperoleh hasil yang seragam untuk semua tipe aliran limbah akan tetapi berbeda jauh dalam jumlah beban
dibandingkan skenario basis.
Gambar 49  Status keberlanjutan perikanan dan wisata berdasarkan beban limbah BOD
5
skenario optimis Hasil simulasi status keberlanjutan perikanan dan wisata untuk parameter
COD pada skenario optimis memperlihatkan bahwa aliran beban limbah pada sungai  Jenneberang  dan Sungai Tallo  mengalami perubahan status yang tadinya
tidak memungkinkan  pada skenario  basis berubah menjadi memungkinkan atau berlanjut  Untuk status perikanan dan wisata pada muara kanal-kanal diMakassar