Tingkat Pencemaran Pantai Kota Makassar

85 mendukung dan memungkinkan untuk kegiatan budidaya termasuk KJA dan rumput laut

5.4.2 pH

pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan dalam air. Selain itu, ikan dan makhlukmakhluk lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH, kita dapat mengetahui apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka. Nilai pH suatu perairan memiliki ciri yang khusus, adanya keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan yang diukur adalah konsentrasi ion hidrogen. Dengan adanya asam-asam mineral bebas dan asam karbonat menaikkan pH, sementara adanya karbonat, hidroksida dan bikarbonat dapat menaikkan kebasaan air. Hasil pengukuran nilai derajat keasaman pH perairan Pantai dan sungai di sekitar Kota Makassar berkisar antara 6,93 – 8,4 dengan nilai rata-rata 7,58. Hal ini menunjukkan bahwa perairan pantai dan sungai cenderung bersifat basa. Kondisi ini diperkirakan karena massa air yang dibawa oleh sungai Jenneberang dan sungai Tallo banyak melewati pegunungan dan bukit kapur sebelum bermuara ke pantai, terutama perairan sungai Tallo yang mana nilai pH tertinggi ditemukan yakni 8,4. Gambar 12 Sebaran pH pada berbagai stasiun pengamatan Kisaran nilai paramater pH pada stasiun-stasiun pengukuran masih berada dalam toleransi untuk mendukung kehidupan biota, kecuali pada stasiun 86 kanal Panampu yang mepunyai nilai pH relatif rendah yakni 6,92 . Berdasarkan acuan baku mutu Kepmen LH No 51 Tahun 2004 lampiran III untuk kehidupan biota bahwa kisaran yang diperbolehkan antara 7-8,5 dan diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan 0,2 satuan pH. Kisaran nilai yang aman bagi biota perairan juga dikemukakan oleh Novotny dan Olem dalam Effendi 2003 bahwa sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai pH dalam kisara 7-8,5 Ada 2 fungsi dari pH yaitu sebagai faktor pembatas, setiap organism mempunyai toleransi yang berbeda terhadap pH maksimal, minimal serta optimal dan sebagai indeks keadaan lingkungan. Batas toleransi organisme terhadap pH bervariasi tergantung pada suhu air, oksigen terlarut, adanya berbagi anion dan kation serta jenis organisme. Bengen et.al 1994 menyatakan bahwa pH pada perairan laut selalu dalam keadaan keseimbangan, karena ekosistem laut mempunyai kapasitas penyangga yang mampu mempertahankan kisaran nilai pH. Dengan demikian dapat dikatakan pH perairan di lokasi penelitian masih dapat mendukung aktivitas budidaya Table 14 Pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan Nilai pH Pengaruh Umum 6,0 – 6,5 Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun Kelimpahan total, biomassa dan produktivitas tidak mengalami perubahan 5,5 – 6,0 Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan benthos semakin tampak Kelimpahan total, biomassa dan produktivitas belum mengalami perubahan yang berarti Alga hijau berfilamen semakin banyak 5,0 – 5,5 Penurunan nilai keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton dan benthos semakin tampak Terjadi penurunan Kelimpahan total, biomassa zooplankton dan benthos Alga hijau berfilamen semakin banyak Proses nitrifikasi terhambat