individu ketua kelompok berhubungan nyata dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam kelompok dapat diterima. Hubungan antara faktor individu
ketua kelompok dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam kelompok ditunjukkan oleh aspek toleransi, keuletan, rasa kesungguhan, terarah yang
berhubungan sangat nyata dengan gaya kepemimpinan suportif dan partisipatif, aspek tenang berhubungan nyata dengan gaya kepemimpinan suportif dan
partisipatif, tanggap dan terampil berhubungan sangat nyata dengan gaya kepemimpinan suportif dan partisipatif, dan berhubungan nyata dengan gaya
kepmimpinan achievement-oriented. Aspek cakap dan luwes juga berhubungan sangat nyata dengan gaya kepemimpinan suportif, partisipatif, dan achievement-
oriented .
5.3 Faktor Kelompok yang Mengarahkan Gaya Kepemimpinan 5.3.1 Jenis Kelompok
Kelompok Tani Mekarsari didirikan pada tanggal 11 Maret 1986 yang di ketuai oleh M. Anduy. Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa yang
membentuk kelompok menurut anggota kelompok tani 50 adalah anggota kelompok atau masyarakat dan 50 lagi mengangap yang membentuk kelompok
adalah anggota kelompok atau masyarakat bersama pemerintah. Menurut informasi dari informan bahwa yang membentuk Kelompok Tani Mekarsari
adalah anggota kelompok atau masyarakat bersama dengan pemerintah.
Tabel 6. Rataan Skor dan Persentase Berdasarkan Tingkatan Penilaian Aspek Jenis Kelompok
Aspek Persentase
Rataan Skor
Anggota Kelompok Masyarakat
Anggota Kelompok Masyarakat bersama
Pemerintah Pembentuk
Kelompok 50
50 50
2,5 Pembuat
Tujuan 50 2,5
Keterangan: Skor Pengukuran: 1-1,44 = Rendah; 1,45–2,44 = Sedang; 2,45-3 = Tinggi
Pemerintah yang dimaksud adalah aparat desa setempat. Tokoh masyarakat dan petani di Desa Purwasari didukung oleh aparat desa, mereka
bekerja sama mewujudkan keberadaan kelompok tani supaya mewadahi petani- petani yang masih rendah pendidikannya tentang pertanian. Adanya kelompok
tani akan mempermudah mendapatkan bantuan yang berhubungan dengan pertanian baik dari pihak pemerintah maupun pihak lain, serta mempermudah
adanya penyuluhan pertanian. Berdasarkan Tabel 6 juga diketahui bahwa 50 responden menganggap
yang membuat tujuan kelompok adalah anggota kelompok atau masyarakat, dan 50 lagi menganggap tujuan kelompok dibuat oleh anggota kelompok atau
masyarakat bersama pemerintah. Masih menurut informasi informan, bahwa yang membuat tujuan kelompok adalah anggota Kelompok Tani Mekarsari bersama
pemerintah atau aparat desa. Mereka merumuskan tujuan kelompok bersama-sama dan anggota kelompok menyampaikan keinginan masing-masing agar anggota
kelompok juga bersemangat dalam mencapai tujuan kelompok.
5.3.2 Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok adalah keadaan masa depan yang dikejar oleh kelompok, sebagaimana yang diharapkan bersama. Suatu kelompok yang tidak memiliki
tujuan, berarti tidak jelas akan arah yang dituju oleh anggotanya. Tujuan kelompok merupakan panduan bagi anggotanya, anggota kelompok akan
mengetahui apa yang harus dicapai pada saat dia bergabung dengan kelompok tersebut. Anggota Kelompok Tani Mekarsari juga menjadikan tujuan kelompok
sebagai panduan kelompok, mereka bersama-sama dengan aparat desa merumuskan tujuan tersebut. Pada Tabel 7 dapat dilihat bagaimana rata-rata skor
aspek tujuan kelompok.
Tabel 7. Rataan Skor dan Persentase Berdasarkan Tingkatan Penilaian Aspek Tujuan Kelompok
Aspek Persentase
Rataan Skor
Tinggi Sedang Rendah
Pemahaman anggota terhadap
tujuan kelompok 64, 70
17,65 17,65
2,47
Keterwakilan tujuan individu pada tujuan
kelompok 82,35 14,71 2,94 2,79
Kesesuaian tujuan kelompok
88,24 5,88 5,88 2,82 Partisipasi anggota
dalam mencapai tujuan kelompok
64,70 17,65 17,65 2,47
Kualitas tujuan 38,24
29,41 32,35
2,06
Keterangan: Skor Pengukuran: 1-1,44 = Rendah, 1,45–2,44 = Sedang, 2,45-3 = Tinggi
Kesesuaian tujuan kelompok memiliki rataan tertinggi 2,82, yang artinya anggota kelompok sudah setuju dengan tujuan kelompok. Anggota kelompok
setuju dengan tujuan kelompok dikarenakan tujuan kelompok sudah mewakili tujuan individu anggota. Keterwakilan tujuan individu pada tujuan kelompok
memiliki nilai rataan yang tinggi. Kualitas tujuan kelompok masih harus diperbaiki. Berdasarkan rataan skor diketahui bahwa kualitas tujuan masih
sedang. Menurut informan, tujuan kelompok masih harus diperbaiki lagi dan disesuaikan dengan keadaan petani saat ini.
Anggota dari Kelompok Tani Mekarsari ada beberapa yang tidak mengetahui tujuan dari kelompok, mereka yang tidak mengetahui tujuan
kelompok adalah responden yang masa keanggotaannya masih rendah. Anggota kelompok yang sudah lama bergabung dengan kelompok, mengetahui tujuan dari
kelompok karena mereka ikut dalam proses pembuatan tujuan. Anggota kelompok merasa tujuan kelompok masih banyak yang harus diperbaiki karena jaman sudah
semakin berubah dan begitu juga kebutuhan dari petani. Partisipasi anggota dalam mencapai tujuan kelompok memang dalam kategori sedang, namun yang sering
berpartisipasi hanya anggota yang itu-itu saja, anggota kelompok yang sudah berusia tua sudah jarang berpartisipasi.
5.3.3 Struktur Kelompok
Setiap kelompok memiliki kepengurusan yang berfungsi mengatur kinerja anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok. Kelompok Tani Mekarsari
juga memiliki struktur atau kepengurusan kelompok. Pengurus kelompok haruslah masyarakat Desa Purwasari yang berprofesi sebagai petani. Pada Tabel 8 dapat
dilihat persentase dan rata-rata skor dari aspek struktur kelompok.
Tabel 8. Rataan Skor dan Persentase Berdasarkan Tingkatan Penilaian Aspek Struktur Kelompok
Aspek Persentase
Rataan Skor
Tinggi Sedang Rendah Pengetahuan anggota terhadap
struktur dan pengurus kelompok 67,65 5,88 26,47 2,41
Kelengkapan struktur pengurus kelompok
73,53 14,71 11,76 2,62 Pengetahuan pengurus kelompok
terhadap tugasnya 55,88 20,59 23,53 2,32
Pelaksanaan tugas oleh pengurus kelompok
44,12 23,53 32,35 2,12 Kesesuaian jadwal pergantian
pengurus 35,29 17,65 47,06 1,88
Keterangan: Skor Pengukuran: 1-1,44 = Rendah, 1,45–2,44 = Sedang, 2,45-3 = Tinggi
Kelengkapan struktur pengurus kelompok memiliki rataan skor tertinggi, yaitu 2,62. Menurut anggota kelompok, struktur kepengurusan sudah dianggap
lengkap. Pelaksanaan tugas dari pengurus kelompok masih dikategori sedang. Ada beberapa pengurus yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik
dikarenakan memiliki pekerjaan di luar kelompok, sehingga tugasnya sebagai pengurus terabaikan. Berdasarkan pengakuan dari salah satu pengurus bahwa
beliau sudah jarang berkumpul dengan kelompok dan tidak mengerti bagaimana keberadaan kelompok karena harus bekerja di luar Desa Purwasari.
Pergantian kepengurusan Kelompok Tani Mekarsari seharusnya lima tahun sekali. Setiap lima tahun diadakan pemilihan kepengurusan yang baru yang
dipilih oleh seluruh anggota kelompok dan disaksikan oleh penyuluh pertanian di kelompok tersebut. Rataan skor untuk kesesuaian jadwal pergantian pengurus
menunjukkan pada tingkat sedang, yaitu 1,88. Menurut informasi dari responden bahwa ketua kelompok dan pengurus kelompok yang sekarang menjabat sudah
menjabat sejak Tahun 2001, dan hingga sekarang belum digantikan atau diperbaharui kepengurusannya. Berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat
yang sekaligus penasihat kelompok menginformasikan bahwa proses pemilihan ketua kelompok pada saat menjabat yang kedua kalinya, tidak sesuai prosedur.
Seharusnya pemilihan ketua kelompok disaksikan paling tidak 50 anggota kelompok dan penyuluh, tapi yang menyaksikan hanya segelintir anggota dan
penyuluh.
5.3.4 Karakteristik Anggota Kelompok
Setiap kelompok memiliki anggota yang berbeda-beda karakteristiknya. Kelompok Tani Mekarsari memiliki anggota yang bermacam-macam
karakteristiknya berdasarkan umur, tingkat pendidikan, pendidikan non-formal, dan masa keanggotaannya di kelompok. Umur menggambarkan pengalaman
dalam diri seseorang sehingga terdapat keragaman tindakan berdasarkan usia yang dimiliki. Pada Tabel 9 dapat dilihat distribusi umur petani di Kelompok Tani
Mekarsari.
Tabel 9. Distribusi Anggota Kelompok Tani Mekarsari Berdasarkan Karakteristik
Karakteristik Jumlah orang
Persentase Rataan
Umur: 58 Tahun
- Rendah 23-43 Tahun
4 11,77
- Sedang 44-64 Tahun
21 61,76
- Tinggi 65-85 Tahun
9 26,47
Pendidikan Formal: -
- Rendah Tidak Sekolah-SD
24 70,59
- Sedang SMP-SMA
9 26,47
- Tinggi
≥ Perguruan Tinggi 1
2,94 Pendidikan Non-Formal:
11 Hari -
Rendah 0-7 Hari 8
23,53 -
Sedang 8-16 Hari 20
58,82 -
Tinggi ≥ 17Hari
6 17,65
Masa Keanggotaan: 19 Tahun
- Rendah 0-7 Tahun
3 8,82
- Sedang 8-16 Tahun
9 26,47
- Tinggi 17-25 Tahun
22 64,71
Sebagian besar anggota Kelompok Tani Mekarsari ada pada kategori sedang, yaitu umur antara 44-64 tahun. Kondisi umur yang rata-rata sedang,
memberikan peluang kepada anggota kelompok untuk lebih meningkatkan produktivitasnya karena mayoritas memiliki kondisi fisik yang cukup baik. Dari
data tersebut juga dapat diketahui bahwa petani pada kategori umur rendah 23-43 tahun memiliki jumlah yang sedikit. Pemuda di Desa Purwasari banyak yang
tidak berminat untuk menjadi petani. Mereka mencari kerja di luar desa pada
sektor non-formal, seperti menjadi buruh pabrik ataupun supir angkot. Masih ada beberapa petani pada kategori umur tinggi 65-85 tahun. Rata-rata umur anggota
kelompok tani adalah 58 tahun, dan mereka masih tetap bekerja pada usianya yang sudah tua karena hanya dari sektor pertaniannya mereka menggantungkan
kehidupan. Pendidikan seseorang mempengaruhi perilaku individu, baik dari segi
pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Pendidikan petani umumnya mempengaruhi cara dan pola pikir petani dalam mengelola usaha tani. Pada Tabel
9 dapat dilihat distribusi tingkat pendidikan formal petani. Dapat diketahui bahwa sebagian besar petani tingkat pendidikan formalnya masih berkategori rendah. Hal
ini dikarenakan pendapatan petani yang masih rendah dan harga hasil panen yang tidak menentu. Mereka masih memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan
yang terkadang masih tidak tercukupi, sehingga pendidikan formal masih terkesampingkan.
Anggota pada Kelompok Tani Mekarsari memiliki tingkat pendidikan non-formal
yang berbeda-beda. Tingkat pendidikan non-formal yang dimaksud adalah pelatihan pertanian yang telah diikuti petani dari kursus, maupun
pelatihan-pelatihan pertanian dari pemerintah maupun pihak swasta. Pada Tabel 9 dapat dilihat distribusi pendidikan non-formal petani. Diketahui bahwa sebagian
besar petani di Kelompok Tani Mekarsari memiliki tingkat pendidikan non-formal sedang. Pendidikan non-formal yang mereka dapatkan sebagian besar dari
penyuluhan pertanian yang diberikan oleh penyuluh pertanian di Kelompok Tani Mekarsari. Terdapat beberapa petani yang memiliki pendidikan non-formal tinggi
dikarenakan rajin mengikuti pelatihan yang diadakan di luar kelompok tani. Kelompok Tani Mekarsari yang didirikan sejak tahun 1986 dan hingga
pada tahun 2011 memiliki anggota sebanyak 42 orang. Sebelum tahun 2011, Kelompok Tani Mekarsari memiliki banyak anggota, namun semakin berkurang
dikarenakan banyak anggota yang usianya sudah tua dan tidak aktif lagi dalam bertani, dan ada juga yang sudah meninggal dunia. Pada Tabel 9 dapat dilihat
distribusi masa keanggotaan petani pada Kelompok Tani Mekarsari. Sebagian besar anggota kelompok memiliki masa keanggotaan yang tinggi yaitu 17 hingga
25 tahun.
Anggota Kelompok Tani Mekarsari umumnya adalah “orang-orang lama”, sebagian besar responden sudah menjadi anggota yang lama pada Kelompok Tani
Mekarsari sejak 17 sampai 25 tahun. Bergabungnya para petani dengan kelompok tani didasarkan pada keinginan dari mereka untuk mendapatkan pengetahuan
tentang bertani sehingga hasil pertanian mereka dapat meningkat. Kelompok tani masih memiliki daya tarik dikarenakan bantuan-bantuan dari dinas yang terkait
dengan pertanian akan disalurkan melalui kelompok. Daya tarik tersebut membuat beberapa petani di Desa Purwasari yang belum menjadi anggota kelompok
kemudian bergabung dengan Kelompok Tani Mekarsari, berdasarkan data responden ada tiga orang yang masa keanggotaannya masih baru di kelompok.
5.3.5 Hubungan Faktor Kelompok dengan Gaya Kepemimpinan Ketua Kelompok
Faktor kelompok yang diantaranya adalah jenis kelompok, tujuan kelompok, struktur kelompok, dan karakteristik anggota pada Kelompok Tani
Mekarsari sudah dijabarkan sebelumnya. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor
kelompok dengan gaya kepemimpinan dari ketua. Hubungan antara faktor kelompok dengan gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hubungan Faktor Kelompok dengan Gaya Kepemimpinan
Faktor Kelompok Gaya Kepemimpinan
Direktif Suportif Partisipatif Achievement
Orinted Jenis Kelompok
-.091 -.177
-.233 -.119
Tujuan Kelompok -.034
.284 .347
.229 Struktur Kelompok
.496 .576
.606 .207
Umur Petani -.121
-.378 -.374
-.207 Tingkat Pendidikan Formal
.026 -.013
.153 .137
Pendidikan Non Formal .055 .163 .143 .158
Masa Keanggotaan .121
-.040 .088
.127 Keterangan: berhubungan nyata p0,05
berhubungan sangat nyata p0,01
Berdasarkan hasil uji Spearman diketahui Struktur kelompok memiliki hubungan yang sangat nyata dengan gaya kepemimpinan direktif, suportif, dan
partisipatif. Hubungannya bersifat positif, yang berarti semakin anggota
mengetahui struktur kelompok dan pengurus, struktur kelompok lengkap, pengurus mengetahui tugasnya, pengurus kelompok menjalankan tugasnya
dengan baik, dan pergantian pengurus sesuai waktu yang dijadwalkan, maka gaya kepemimpinan direktif, suportif, dan partisipatif lebih sering diterapkan ketua
kelompok. Hubungan struktur kelompok dengan gaya kepemimpinan partisipatif adalah cukup berarti r
s
= 0,606, begitu juga hubungan antara struktur kelompok dengan gaya kepemimpinan suportif r
s
= 0,576 dan gaya kepemimpinan direktif r
s
= 0,496. Selain struktur kelompok, tujuan kelompok memiliki hubungan yang nyata
dengan gaya kepemimpinan partisipatif. Hubungannya bersifat positif yang berarti semakin tujuan kelompok dipahami oleh anggota, maka tujuan kelompok dapat
lebih mewakili tujuan anggota, anggota semakin setuju dengan tujuan kelompok, anggota semakin berpartisipasi mewujudkan tujuan kelompok, dan anggota
menganggap tujuan kelompok sudah semakin baik, maka gaya yang sering diterapkan ketua kelompok adalah gaya kepemimpinan partisipatif. Hubungan
antara tujuan kelompok dengan gaya kepemimpinan partisipatif adalah rendah tetapi pasti r
s
= 0,347. Umur dari anggota kelompok tani berhubungan nyata dengan gaya
kepemimpinan suportif dan partisipatif. Hubungannya bersifat negatif, yang berarti semakin muda usia anggota kelompok maka gaya kepemimpinan yang
sering diterapkan petani adalah suportif dan partisipatif. Hubungan antara umur anggota dengan gaya kepemimpinan suportif dan partisipatif adalah rendah sekali
ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi antara umur anggota dengan gaya kepemimpinan suportif sebesar -0,378, dan nilai koefisien korelasi antara umur
anggota dengan gaya kepemimpinan partisipatif sebesar -0,374. Berdasarkan informasi dari informan yang sudah memiliki usia sudah tua bahwa dia sudah
jarang untuk diajak berdiskusi dan ditanyakan bagaimana keadaan pertaniannya, namun menurut anggota kelompok yang masih muda umurnya dia menceritakan
bahwa sering diajak untuk berdiskusi dan ditawarkan bantuan oleh ketua kelompok.
Tingkat pendidikan formal, pendidikan non-formal, dan masa keanggotaan petani tidak berhubungan dengan gaya kepemimpinan ketua kelompok. Tingkat
pendidikan formal anggota yang mayoritas rendah tidak sekolah – SD tidak mempengaruhi cara ketua dalam memimpin kelompok. Pendidikan non-formal
petani yang mayoritas sedang ternyata tidak berhubungan dengan cara ketua kelompok dalam memimpin. Anggota kelompok di Kelompok Tani Mekarsari
mayoritas memiliki masa keanggotaan yang tinggi 17-25 tahun tidak menjadi tolak ukur dari ketua kelompok dalam memimpin anggotanya.
Hasil pengujian hubungan faktor kelompok dengan gaya kepemimpinan di atas memberitahukan bahwa hipotesis kedua yang mengungkapkan faktor
kelompok berhubungan nyata dengan gaya kepemimpinan ketua dapat diterima. Hubungan antar faktor kelompok dengan gaya kepemimpinan ditunjukkan oleh
faktor tujuan kelompok yang berhubungan nyata dengan gaya kepemimpinan partisipatif, struktur kelompok berhubungan sangat nyata dengan gaya
kepemimpinan direktif, suportif, dan partisipatif, umur petani berhubungan nyata dengan gaya kepemimpinan suportif, dan partisipatif.
BAB VI EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI MEKARSARI