Kerangka Pemikiran TINJAUAN TEORITIS

4. Achievement-oriented Leadership Pimpinan menanamkan kesadaran akan tantangan tujuan kelompok untuk anggota-anggota kelompok dan menunjukkan sikap pada anggota bahwa anggota dapat mencapai tujuan tersebut. Bagus atau tidaknya suatu gaya kepemimpinan tidak dapat dikatakan secara umum pada semua kondisi, tetapi tergantung pada situasi yang ada. Bisa juga gaya kepemimpinan tergantung pada situasi persaingan yang ada di dalam bidang usahanya. Gaya kepemimpinan juga dapat tergantung pada jenis pekerjaan yang dibawahinya Cahayani, 2003.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan kepemimpinan di dalam kelompok dimaksudkan untuk menanamkan tujuan kelompok pada masing-masing anggota sehingga tujuan kelompok dapat segera tercapai. Seorang pemimpin yang efektif pasti memiliki sejumlah trait atau karakteristik tertentu. Teori trait tentang kepemimpinan ialah usaha identifikasi karakter khusus fisik, mental, kepribadian terkait kesuksesan pemimpin ivancevich, 2007. Karakteristik kepribadian pemimpin dapat ditelusuri melalui sifat, watak, dan perangai dari pemimpin. Sifat, watak dan perangai yang dimiliki oleh seorang pemimpin dapat menunjang tercapainya kepemimpinan yang efektif Wiriadihardja, 1987. Pemimpin memiliki sifat, watak, dan perangai yang berbeda pada masing-masing individu yang diantaranya adalah toleransi, keuletan, rasa kesungguhan, tenang, terarah, tanggap dan terampil, dan cakap dan luwes. Apabila sifat, watak, dan perangai diterapkan pada situasi yang tepat maka dapat dicapai kepemimpinan yang efektif. Sifat, watak, dan perangai kepemimpinan mempengaruhi gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam memimpin kelompoknya. Path-Goal Leadership Model memprediksi keefektivan kepemimpinan dalam berbagai situasi. Terdapat empat gaya perilaku spesifik dari seorang pemimpin yaitu direktif, suportif, partisipatif, dan berorientasi pencapaianachievement-oriented. Pemimpin yang direktif cenderung memberitahu bawahan apa yang dia harapkan dari mereka. Pemimpin yang suportif memperlakukan bawahan dengan sejajar. Pemimpin yang partisipatif berkonsultasi dengan bawahan menggunakan ide serta saran mereka sebelum mengambil keputusan dan pemimpin yang achievement-oriented akan membuat target yang menantang, mengharapkan bawahan bekerja dalam level tertinggi, dan terus menerus mencari peningkatan kinerja. Ada dua variabel situasi atau kontingensi pada teori path-goal. Variabel ini adalah karakteristik pribadi bawahan dan tuntutan serta tekanan dari lingkungan yang harus diatasi oleh bawahan untuk mencapai target kerja dan mendapat kepuasan Ivancevich, 2007. Dalam penelitian ini hanya diteliti variabel karakteristik pribadi bawahan yang dapat dilihat pada faktor kelompok. Efektivitas kelompok sebagian ditentukan oleh hakikat interaksi saling mempengaruhi antar-sesama anggota yang salah satunya adalah gaya kepemimpinan Danim, 2004. Efektivitas suatu kelompok adalah tercapainya tujuan kelompok dihubungkan dengan besarnya kepuasan anggota dalam mencapai dan setelah tercapainya tujuan kelompok dihubungkan dengan besarnya kepuasan anggota dalam mencapai dan setelah tercapainya tujuan. Determinan keefektifan kelompok dapat bersumber dari: 1 derajat pencapaian tujuan kelompok, 2 banyaknya usaha atau kegiatan yang efisien yang dilakukan oleh kelompok dalam mencapai tujuan dan mempertahankan kehidupannya, dan 3 tingkat kepuasan anggota terhadap tujuan yang dicapai dan usaha yang dilakukan kelompok Soedijanto, 1981. Oleh karena itu menurut Slamet dan Soedijanto 1981 dalam Marliati, 1996 komponen keefektifan kelompok tani terdiri dari: 1 perubahan perilaku petani, 2 perubahan produktivitas petani anggota kelompok, 3 wawasan keanggotaan, 4 tingkat keberhasilan anggota, 5 moral kelompok, dan 6 imbas kelompok. Namun dalam penelitian ini efektivitas kelompok tani dilihat dari lima komponen: 1 perubahan perilaku petani, 2 perubahan produktivitas petani anggota kelompok, 3 wawasan keanggotaan, 4 tingkat keberhasilan anggota, dan 5 moral kelompok. Imbas kelompok tidak diteliti karena penelitian ini hanya meneliti satu kelompok tani saja. Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya efektivitas kelompok adalah kepemimpinan kelompok dilihat dari gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin terhadap kelompok. Faktor kelompok berhubungan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin. Selain itu faktor kelompok juga berhubungan dengan tercapainya efektivtas kelompok Soedijanto, 1981. Faktor kelompok yang dikaji adalah jenis kelompok, tujuan kelompok, dan struktur kelompok. Jenis kelompok ada empat dikotomi, yaitu: primer-sekunder, ingroup-outgroup, rujukan-keanggotaan, deskriptif-preskriptif. Tujuan kelompok adalah tujuan telah disepakati oleh seluruh anggota kelompok dan ingin dicapai oleh kelompok. Struktur kelompok adalah struktur kepengurusan dalam kelompok terkait dengan pembagian tugas dalam kelompok. Anggota Kelompok adalah karakteristik individual anggota kelompok seperti usia, suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepribadian, dan homogenitas atau heterogenitas kelompok. Hubungan antara variabel tersebut secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keterangan: Berhubungan Berhubungan tapi tidak diteliti Efektivitas Kelompok 1. Perubahan perilaku petani 2. Perubahan produktivitas petani anggota kelompok 3. Wawasan keanggotaan 4. Tingkat keberhasilan anggota 5. Moral kelompok Gaya Kepemimpinan 1. Direktif 2. Suportif 3. Partisipatif 4. Achievement-Oriented Faktor Individu Pemimpin • Sifat, Watak, dan Perilaku Kepemimpinan: 1. Toleransi 2. Keuletan 3. Rasa Kesungguhan 4. Tenang 5. Terarah 6. Tanggap dan Terampil 7. Cakap dan Luwes Faktor Kelompok • Jenis Kelompok • Tujuan Kelompok • Struktur Kelompok • Karakteristik Anggota Kelompok

2.3 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis tataniaga ubi jalar di Desa Purwasari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor

1 11 124

Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Partisipasinya sebagai Anggota Kelompok Tani. Kasus pada Kelompok Tani Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 9 89

Analisis Tingkat Partisipasi dan Loyalitas Anggota Pada Kelompok Tani Hurip Dengan Pendekatan Participatory Action Research /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

0 8 10

Studi kelayakan bisnis tanaman buah jambu kristal pada kelompok tani desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor

9 47 64

Analisis kelayakan finansial usaha pupuk kompos (Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 12 227

Analisis Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Kelompok Tani (Studi Kasus : Kelompok Tani Ternak Karya Sejahtera, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat)

5 20 77

Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

9 46 125

Partisipasi Dan Perubahan Perilaku Anggota Kelompok Wanita Tani Di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

0 2 1

Kepemimpinan Kontaktani dalam Meningkatkan Efektivitas Kelompok Tani : Kasus pada Kelompok Tani di Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 5 107

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN

0 0 91