Kerangka dan Rancang-bangun Penelitian

. 36 • Pengurangan jumlah pohon akibat adanya pohon tumbang dianggap tidak ada. Penambahan jumlah pohon sebagai akibat dari penambahan pohon dalam program pengembangan hutan kota. • Laju sink gas CO 2 oleh daun dalam proses fotosintesis tidak mengalami perubahan berdasarkan kedudukan matahari secara harian maupun bulanan. • Laju sink gas CO 2 oleh daun tidak mengalami perubahan akibat meningkatnya konsentrasi gas CO 2 ambien. • Kemampuan sink gas CO 2 yang dilakukan oleh padi sawah, rumput dan semak dianggap rata sepanjang tahun. • Kemampuan sink gas CO 2 oleh tanaman palawija sama dengan kemampuan sink oleh padi sawah, karena data kemampuan sink oleh tanaman palawija tidak ada. • Semak dan rumput yang berada di bawah tajuk pohon tidak dihitung sebagai penyerap gas CO 2 .

3.5. Kerangka dan Rancang-bangun Penelitian

Manusia menggunakan bahan bakar minyak seperti bensin, solar, minyak tanah dan gas LPG dan gas negara yang kemudian akan menghasilkan gas CO 2 yang dapat menurunkan kualitas lingkungan kota. Oleh sebab itu, gas ini perlu diturunkan konsentrasinya di udara ambien ke tingkat yang aman yaitu sekitar 300 – 350 ppm atau sedapat mungkin peningkatan konsentrasinya di udara ambien dapat ditekan serendah mungkin, tidak melonjak secara drastis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membangun hutan kota. Hal ini perlu dilakukan mengingat ruang terbuka hijau yang ada mempunyai kecenderungan luasannya terus menurun, karena beralih fungsi menjadi areal terbangun. Keterkaitan masalah akibat meningkatnya jumlah penduduk dengan penggunaan bahan bakar minyak dan gas serta hubungan antara gas CO 2 dengan luasan ruang terbuka hijau dan kebutuhan terhadap pembangunan dan penambahanan luasan hutan kota terlihat pada diagram simpal yang terdapat pada Gambar 6. . 37 Gambar 6. Diagram simpal yang menggambarkan hubungan keterkaitan antara jumlah penduduk, penggunaan bahan bakar minyak dan gas, ruang terbuka hijau dan kebutuhan hutan kota. Analisis input-output dan rancang-bangun penelitian yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8 berikut ini. Rincian model rancang-bangun yang dibuat berdasarkan program Power analyst dari Piranti Lunak PowerDesigner Process Analyst dapat dilihat pada Lampiran 2. Manusia Penggunaan BBM G R T H Gas CO2 + - Pembagunan Hutan Kota - Kebutuhan Hutan Kota + Lahan Terbangun - Lahan Pengembangan + + + - Luasan Hutan Kota - + + - - + + . 38 Gambar 7. Analisis input-output pembangunan dan pengembangan hutan kota di Kota Bogor. MANAJEMEN HUTAN KOTA INPUT TAK TERKENDALI • Dukungan PEMDA dan DPRD • Jumlah penduduk • Harga bahan bakar minyak dan gas • Luasan ruang terbuka hijau INPUT TERKENDALI • Alokasi lahan • Luasan hutan kota • Dana pembangunan dan pemeliharaan hutan kota INPUT LINGKUNGAN • Bencana alam • Iklim dan cuaca • Peraturan perundangan • RUTR Kota Bogor PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN KOTA OUTPUT TAK DIKEHENDAKI • Biaya pembangunan dan pemeliharaan • Kebutuhan kebun bibit • Menurunnya ketersediaan lahan • Sampah berupa serasah • Penggunaan hutan kota untuk perun- tukan lainnya PARAMETER: • Luasan Hutan Kota OUTPUT DIKEHENDAKI • Konsentrasi gas CO 2 dapat dikendalikan • Luasan hutan kota cukup • Lingkungan kota yang sehat, sejuk dan tidak terpolusi . 39 Nilai konstanta Rosot Jenis RTH Rosot Jenis RTH Nilai konstanta Rosot Jenis HK klasiifikasi Met KH HPD Met KH KRB Rosot Pohon HPD Hasil Alat Hasil KH Metd Karbohidrat ADC LCA4 Data Primer Data Sekunder Analisis Emisi Udara BBMG Analisis Rosot Perhitungan Rosot Rosot Pohon KRB Waktu Padat Kendaraan Tertinggi Nilai level CO2 Ambien Analisis Gas Kromatografi Analisis Luasan dan Penurunan Perhitungan Emisi 4 Bahan Bakar 3 Pengambilan Sampel CO2 Ambien 14 Rosot CO2 oleh RTH 13 R_T_H 16 Simulasi Emisi Gas CO2 dan Rosotnya oleh RTH dan HK dengan Program Powersim Analisis Kebutuhan Hutan Kota Jumlah Emisi CO2 Bentuk dan Luasan RTH Konsentrasi CO2 Ambien 8 Penelitian di Rumah Kaca 9 KRB 2 Penelitian Waktu Kepadatan Kendaraan 11 Klasifikasi Daya Rosot CO2 oleh Pohon HK 5 Rosot 1 Emisi 6 Pohon 10 HPD 7 Penelitian di Arboretum IPB Pengujian Metoda Kelas Daya Rosot Rosot oleh RTH Gambar 8. Rancang bangun penelitian. . 40 3.6. Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar Minyak dan Gas serta Prediksi Kebutuhannya di Masa yang Akan Datang Data yang digunakan adalah data mengenai penggunaan bahan bakar minyak dan gas bensin, solar, minyak tanah, minyak diesel dan LPG yang diperoleh dari PT Pertamina, Jakarta tahun 2003 dan 2004. Dengan memperhatikan jumlah populasi penduduk Kota Bogor pada tahun tersebut, maka dapat dihitung penggunaan bensin, solar, minyak tanah, minyak diesel dan LPG per jiwa, dengan rumus sebagai berikut : Jumlah penduduk di masa yang akan datang sampai tahun 2100 dihitung dengan memasukkan angka pertambahan penduduk pada program Powersim. Dengan demikian, kemudian dapat dihitung kebutuhan bahan bakar minyak dan gas pada tahun-tahun yang akan datang dengan rumus : Kebutuhan BBMG = prediksi jumlah penduduk X kebutuhan BBMG per kapita.

3.7. Perhitungan Emisi Gas CO