. 51
3.12. Simulasi Konsentrasi Gas CO
2
Ambien dan Penentuan Kebutuhan Luasan Hutan Kota
Data tentang konsumsi bahan bakar minyak dan gas meliputi: bensin, solar, minyak tanah dan gas LPG kemudian dihitung untuk dijadikan data
konstanta penggunaan bahan bakar minyak dan gas per orang per tahun. Dari data ini kemudian dihitung emisi gas CO
2
tahun 2010 sampai tahun 2100. Nilai sink gas CO
2
oleh pepohonan baik yang diperoleh dari tanaman Kebun Raya Bogor maupun yang diperoleh dari Hutan Penelitian Dramaga sejumlah 46
jenis yakni 25 jenis dari Kebun Raya Bogor dan 21 jenis dari Hutan Penelitian Dramaga kemudian diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi, lalu dibuat
klasifikasinya dan dihitung rerata daya sink untuk setiap kelas. Karena ada tiga jenis yang sama, maka jumlah jenis yang diurutkan nanti ada 43 jenis tanaman.
Klasifikasi daya sink adalah: sangat rendah, rendah, sedang, agak tinggi, tinggi dan sangat tinggi. Nilai sink sangat tinggi, tinggi dan agak tinggi akan digunakan
sebagai konstanta daya sink pada model penentuan luasan hutan kota melalui model diagram alir dengan program Powersim 2.5. Model diagram alir dapat
dilihat pada Lampiran 3. Sebelum dilakukan simulasi, mengingat Kota Bogor merupakan kota dengan
curah hujan yang tinggi yakni antara 3.200 - 4.600 mm serta hari hujan 200 - 270 hari dalam setahun, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari sebanyak 629
mmbulan dan terendah pada bulan September 118 mmbulan, maka dalam penentuan luasan hutan kota, simulasinya dibuat: 1. Jika tidak dipengaruhi oleh
hujan dan 2. Dipengaruhi oleh hujan. Nilai curah hujan yang akan digunakan dalam simulasi sebesar 4.000 mmtahun. Jika hasil perhitungan dan simulasi hujan
tidak berpengaruh nyata dalam menurunkan konsentrasi gas CO
2
ambien, maka hujan tidak dimasukkan dalam model.
Selain simulasi dengan menggunakan variasi daya sink tanaman juga disimulasikan penghematan bahan bakar, penekanan laju pertambahan penduduk
serta pengkayaan pada areal bervegetasi jarang dengan jenis tanaman berdaya sink sangat tinggi dan upaya gabungan dari beberapa cara yang telah disebutkan
terdahulu. Simulasi selanjutnya adalah untuk mencari daya dukung kependudukan Kota Bogor berdasarkan emisi dan sink gas CO
2
. Daya dukung dihitung dengan
. 52
memperhatikan luasan ruang terbuka hijau seluas 32 dengan lahan terbangun seluas 68. Jika penduduk telah menempati lahan terbangun yang luasnya 68
dari luas kota, maka penduduk membutuhkan bangunan berlantai dua pada lahan terbangun yang luasnya tetap seluas 68. Demikian seterusnya sampai luasan
hutan kota yang dibutuhkan melebihi peruntukan lahan ruang terbuka hijau yang luasnya 32.
53
4 . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Keadaan Umum Kota Bogor