Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

H1 : b2 ≠ 0 Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap citra merek PT Bank Sumut pada nasabah PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji t. Jika nilai t hitung t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan jika t hitung t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Pengujian-pengujian diatas dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS.

3.9 Pengujian Asumsi Klasik

3.9.1 Uji Normalitas

Ghozali 2005:91 menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil, untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Universitas Sumatera Utara

3.9.2 Uji Multikolinearitas

Ghozali 2005:121 menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali 2005:125 : 1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari 1 nilai Tolerance, dan 2 Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi karenaVIF=1Tolrance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Universitas Sumatera Utara

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas