panjang rantai karbon maka minyak dan lemak tersebut semakin sukar larut dalam pelarut polar. Minyak dan lemak yang tidak jenuh lebih mudah larut dalam pelarut
organik daripada asam lemak jenuh dengan panjang rantai karbon yang sama. Asam lemak yang derajat ketidakjenuhannya tinggi akan lebih mudah larut daripada asam
lemak dengan derajat ketidakjenuhan rendah Ketaren,S, 2008.
Lemak hampir sebagian besar mengandung ester-ester dan pada dasrnya lemak mempunyai komposisi yang sederhana. Ester-ester lemak adalah non-volatil dan tidak
berbau, tetapi mempunyai semua sifat-sifat yang karakteristik dari ester-ester pada umumnya. Lemak terbentuk dari gliserol yang dapat mengadakan penggabungan
dengan asam-asam organik yang disebut asam lemak membentuk rangkaian alifatik yang lurus. Hampir selalu asam-asam yang membentuk lemak mempunyai jumlah
atom C genap per molekulnya, biasanya jumlah atom karbon antara C
8
hingga C
24
. Telah dikenal adanya harga-harga khusus yang digunakan untuk menentukan
sifat-sifat lemak seperti: derajat ketidakjenuhan, keasaman dari hidrolisis dan rata-rata Berat Molekul. Sifat-sifat ini tergantung pada asal dari lemak.
Sastrohamidjojo,H,2005 1.
Angka asam: mengukur derajat dari hidrolisis atau ketengikan rancidity dari lemak, yang diartikan berapa mg KOH yang
dibutuhkan untuk menetralisir asam lemak bebas dalam 1 gram lemak 2.
Angka sabun saponifikasi: berapa mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram dari lemak
3. Angka iod: mengukur derajat ketidakjenuhan dari lemak yang diartikan
berapa gram iod yang ditambahkahkan pada100 gram lemak
2.2 OLEOKIMIA
Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyaklemak alami, baik tumbuhan maupun hewan. Pada saat ini industri oleokimia masih berbasis
kepada minyaktrigliserida sebagai bahan bakunya. Asam lemak bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan
merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup.
Asam lemak ini mudah dijumpai dalam minyak masak minyak goreng, margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya.
Universitas Sumatera Utara
Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas karena lemak yang terhidrolisis maupun terikat sebagai gliserida. Asam lemak merupakan salah satu
basic oleochemical Tambun,R,2006.
Oleokimia merupakan turunan gliserol dengan asam lemak yang berubah dalam bentuk turunannnya yang digunakan baik sebagai surfaktan, deterjen, polimer,
aditif bahan bakar dan sebagainya. Bahan dasar oleokimia seperti gliserol, asam lemak, alkil ester asam lemak, amina asam lemak dan alkohol asam lemak dapat
diperoleh dengan mengubah lipida baik dari yang berasal hewan maupun tumbuhan menmjadi gliserol dan turunan asam lemak.
Penggunaan terbesar daripada asam lemak adalah dengan mengubahnya menjadi alkohol asam lemak, amida, garam asam lemak dan juga plastik termasuk
nilon hampir mencapai 40 dari total penggunaannya. Penggunaan terbesar berikutnya sebesar 30 untuk dijadikan sabun, deterjen, dan kosmetik. Asam lemak
juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan resin dan cat sekitar 15, sisanya digunakan sebagai pembantu dalam industri pembuatan ban, tekstil, kulit kertas,
pelumas, lilin Richtler,M.J and Knaut,J., 1984.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Diagram Alur Oleokimia
2.3 MINYAK JARAK
Minyak jarak adalah cairan kental berwarna kuning pucat yang diperoleh dari biji tanaman Ricinus communis Linn, dapat juga dikenal sebagai minyak ricinus.
Minyak jarak merupakan salah satu gliserida yang terdapat secara alami dalam bentuk senyawa yang murni, dimana perbandingan asam lemaknya hampir 9 per 10 adalah
risinoleat. Minyak jarak mentah berwarna kuning pucat, namun setelah proses
penyulingan dan pemurnian akan menjadi tidak berwarna atau sedikit kekuningan. Minyak mentah mempunyai bau yang khas, namun dapat dihilangkan dengan proses
penyulingan. Seperti minyak nabati atau lemak hewan lainnya, minyak jarak juga merupakan trigliserida yang secara kimia merupakan molekul gliserol dengan tiga
gugus hidroksilnya diesterifikasi dengan asam lemak rantai pajang. Minyak jarak mengandung asamlemak tidak jenuh sebagai komponen utamanya yaitu asam
risinoleat sebanyak 87 . Biji jarak mengandung 30-35 minyak yang dapat diekstraksi dengan berbagai proses, seperti pengepresan dan ekstraksi pelarut. Namun
Universitas Sumatera Utara
H
3
C - C H
2 5
-C -C H
2
- C H = C H - C H
2 7
-C -O H H
O H A s a m R is in o le a t
O proses yang paling memuaskan adalah dengan pengepresan hidraulik diikuti dengan
ekstraksi pelarut. Minyak jarak dan turunannya digunakan dalam produksi cat, pernis dan
pelapis pelindung lainnya, pelumas, cairan hidraulik, sabun, tinta print, linoleum, sebagai bahan mentah dalam berbagai industri kimia dan juga digunakan dalam
produksi pemlastis dan nilon Akpan,U.G.,Jimoh,A.,Mohammad,A.D.,2006
Tabel 2.3 Komposisi Asam Lemak dari Minyak Jarak Asam Lemak
Kandungan Asam palmitat
1,5 Asam stearat
0,5 Asam oleat
5,0 Asam linoleat
4,0 Asam linolenat
0,5 Asam risinoleat
87,5 Robert,1989
Asam risinoleat merupakan komposisi utama dari trigliserida minyak jarak yaitu asam lemak yang memiliki struktur yang unik dibandingkan dengan asam lemak lainnya,
yaitu turunan asam oleat C
18:1
yang pada posisi ω-7 memiliki gugus hidroksil serta
mengandung ikatan π pada posisi ω-9 Miller,A.J and Newel,F.E, 1988
Adapun struktur asam risinoleat sebagai berikut:
Dengan adanya gugus hidroksil ini menyebabkan asam risinoleat bersifat lebih polar dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Asam lemak ini bersifat sedikit toksik
yang ditunjukkan oleh aktivitas pencahar yang ditimbulkannya bila dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
Minyak jarak bersifat toksik, disamping kandungan asam lemak essensialnya sangat tinggi. Hal yang demikian menyebabkan minyak jarak tidak dapat digunakan
sebagai minyak makan dan bahan pangan. Minyak jarak mempunyai rasa asam yang dapat dibedakan dengan trigliserida
lainnya karena bobot jenis, kekentalan viskositas, dan bilangan asetil serta kelarutannya dalam alkohol relatif tinggi Ketaren,S, 2008.
Pada penggunaannya gugus hidroksil tidak jenuh ini sering diubah menjadi gugus fungsi reaktif lainnya. Untuk memisahkan asam risinoleat dengan asam lemak
lainnya yang masih berada dalam bentuk trigliseridanya, maka terlebih dahulu minyak jarak dimetil esterkan secara esterifikasi maupun interesterifikasi.
Minyak yang mengandung asam lemak hidroksil merupakan bahan yang sangat penting. Asam lemak hidroksil ini digunakan dalam pembuatan polimer, seperti nilon
66, pelapis coating, dan cat Armina,S 2007 dan Manurung,S.,2008.
2.4 EPOKSIDA