4.2.3. Komponen Kebutuhan
Faktor kebutuhan di dalam penelitian ini adalah ketersediaan pelayanan. Tabel 4.7 berikut menunjukkan sebaran ibu yang mendapat ketersediaan pelayanan ANC :
Tabel 4.7  Distribusi  Ibu  yang  Mendapat  Ketersediaan  Pelayanan  ANC  di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Tahun 2013
No Ketersediaan Pelayanan
N 1
Mendapat Pelayanan 5T 21
22,6 2
Mendapat Pelayanan 5T 72
77,4 Total
93 100
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu sewaktu memeriksakan kehamilannya telah menerima sebanyak 5 pelayanan yang tersedia dari pelayanan 5T,
yaitu  77,4  .  Dari  hasil  penelitian  ini  diketahui  bahwa  pelayanan  antenatal  telah tersedia dari 1 hingga 5 pelayanan.
4.3. Gambaran Variabel Dependen Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Distribusi  ibu  hamil  yang  memanfaatkan  pelayanan  antenatal  terbanyak adalah  yang  memanfaatkan  pelayanan  antenatal  sesuai  dengan  standar  4  kali  yaitu
sebanyak  53,8  ,  sedangkan  ibu  hamil  yang  memanfaatkan  pelayanan  ANC  tidak sesuai  standar  4  kali  yaitu  sebanyak  46,2  .  Berikut  tabel  4.8  yang
menggambarkan  distribusi  ibu  yang  memanfaatkan  pelayanan  ANC  di  Kecamatan Besitang:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8  Distribusi  Ibu  Berdasarkan  Jumlah  Kunjungan  ANC  yang Dilakukan  Ibu  Hamil  di  Kecamatan  Besitang  Kabupaten  Langkat
Tahun 2013
No Pemanfaatan Pelayanan
N 1
Tidak Sesuai Standar 4kali 43
46,2 2
Sesuai Standar 4kali 50
53,8 Total
93 100
4.4.
Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat
Analisis  bivariat  digunakan  untuk  melihat  ada  tidaknya  hubungan  antara variabel  independen  usia,  paritas,  pendidikan,  dan  pengetahuan  dengan  variabel
terikat  kunjungan  ANC  dengan  uji  Chi  Square.  Dikatakan  ada  hubungan  yang
bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05.
Dari  hasil  uji  Chi  Square  diketahui  bahwa  umur,  pengetahuan,  pendidikan terakhir,  dan  keterjangkauan  mempunyai  hubungan  dengan  kunjungan  pemanfaatan
pelayanan  antenatal.  Hal  ini  diketahui  dengan  melihat  nilai  p0,05,  yaitu  nilai  p= 0,009  umur,  p=0,019  pengetahuan,  p=0,016  pendidikan,  dan  p=0,001
keterjangkauan.
4.4.1  Tabulasi  Silang  Variabel  Umur  Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 responden 14,0 dengan umur 20  tahun,  sebanyak  6  responden  tidak  melakukan  pemeriksaan  kehamilan  secara
teratur sesuai standar, sisanya sebanyak 7 responden 7,5 melakukan pemeriksaan kehamilan  secara  teratur  sesuai  dengan  standar.  Dari  73  responden  78,5  dengan
Universitas Sumatera Utara
umur  antara  20-30  tahun,  sebanyak  31  responden  33,3  tidak  melakukan kunjungan ANC dengan teratur, sisanya sebanyak 42 responden 42,5 melakukan
kunjungan  ANC.  Sedangkan  dari  7  responden  7,5  dengan  umur  30  tahun, sebanyak  6  responden  6,5  tidak  melakukan  kunjungan  antenatal  sesuai  standar,
sisanya sebanyak 1 responden 1,1 melakukan kunjungan ANC sesuai standar Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan  antara  variabel  umur
dengan kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal di mana nilai p0,05 p=0,009. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut :
Tabel  4.9  Tabulasi  Silang  Variabel  Umur  Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Umur Kunjungan
Antenatal Care Total
Chi Square
Tidak Sesuai Standar
Sesuai Standar F
F N
20 6
6,5 7
7,5 13
14,0 0,009
20-30 31
33,3 42
42,5 73
78,5 30
6 6,4
1 1,1
7 7,5
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.4.2  Tabulasi  Silang  Variabel  Pengetahuan  Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Hasil  penelitian  menunjukkan  dari  93  responden,  sebanyak  17  responden 18,3  dengan  pengetahuan  baik  dan  cukup  tidak  memeriksakan  kehamilannya
dengan  teratur,  sedangkan  32  responden  34,4  lainnya  dengan  kategori  memiliki pengetahuan  baik  dan  cukup  memeriksakan  kehamilannya  sesuai  standar.  Sebanyak
26  responden  28,0  dengan  pengetahuan  kurang  tidak  memeriksakan
Universitas Sumatera Utara
kehamilannya  dengan  baik,  sedangkan  18  responden  19,4  lainnya  dengan pengetahuan kurang tetap memeriksakan kehamilannya secara teratur.
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan  antara  variabel pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal di mana
nilai p0,05 p=0,019. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut :
Tabel  4.10  Tabulasi  Silang  Variabel  Pengetahuan  Responden  dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Penetahuan Kunjungan
Antenatal Care Total
Chi Square
Tidak Sesuai Standar
Sesuai Standar F
F N
Baik 6
6,5 19
20,4 25
26,9 Cukup
11 11,8
13 14,0
24 25,8
0,019 Kurang
26 27,9
18 19,4
44 47,3
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.4.3  Tabulasi  Silang  Variabel  Pendidikan  Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  dari  41  responden  12,9  dengan kategori pendidikan terakhir rendah SD dan SMP, sebanyak 23 responden 24,7
tidak  memeriksakan  kehamilannya  sesuai  standar,  sisanya  sebanyak  18  responden 19,4  memeriksakan  kehamilannya  sesuai  dengan  standar.  Sedangkan  dari  52
responden dengan kategori pendidikan terakhir tinggi SMA dan Perguruan Tinggi, sebanyak  20  responden  21,5  tidak  memeriksakan  kehamilannya  sesuai  standar,
sisanya  sebanyak  32  responden  34,4  memeriksakan  kehamilannya  secara  teratur sesuai dengan standar.
Universitas Sumatera Utara
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan  antara  variabel pendidikan  ibu  hamil  dengan  kunjungan  pemanfaatan  pelayanan  antenatal  di  mana
nilai p0,05 p=0,016. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Variabel Pendidikan Responden dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Pendidikan Kunjungan
Antenatal Care Total
Chi Square
Tidak Sesuai Standar
Sesuai Standar
F F
N
Pendidikan rendah 23
24,7 18
19,4 41
44,1 0,016
Pendidikan tinggi 20
21,5 32
34,4 52
55,9
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.4.4  Tabulasi  Silang  Variabel  Paritas  Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Hasil  penelitian  menunjukkan  dari  71  responden  76,3  yang  belum memiliki  anak,  sebanyak  28  responden  30,1  tidak  melakukan  kunjungan  ANC
sesuai  standar,  sisanya  sebanyak  43  responden  46,2  tidak  memeriksakan kehamilannya  dengan  teratur.  Dari  17  responden  18,3  yang  memiliki  anak
1satu,  sebanyak  11  responden  11,8  melakukan  kunjungan  ANC  tidak  sesuai standar,  sisanya  sebanyak  6  responden  6,5  yang  melakukan  kunjungan  ANC
sesuai standar. Sedangkan dari 5 responden 5,4 yang memiliki 2 anak, sebanyak 4  responden  4,3  tidak  melakukan  kunjungan  antenatal  sesuai  dengan  standar,
sisanya  sebanyak  1  responden  1,1  melakukan  kunjungan  ANC  sesuai  dengan standar.
Universitas Sumatera Utara
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  variabel paritas  dengan  kunjungan  pemanfaatan  pelayanan  antenatal  di  mana  nilai  p0,05
p=0,520. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.12 berikut :
Tabel  4.12  Tabulasi  Silang  Variabel  Paritas  Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Paritas Kunjungan
Antenatal Care Total
Chi Square
Tidak Sesuai Standar
Sesuai Standar F
F N
Belum ada 28
30,1 43
46,2 71
76,3 0,520
1 anak 11
11,8 6
6,5 17
18,3 2 anak
4 4,3
1 1,1
5 5,4
Total
43 46,2
50 53,8
93 100
4.4.5  Tabulasi  Silang  Variabel  Pendapatan  Suami  Responden  dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Hasil  penelitian  menunjukkan  dari  15  responden  16,1  yang  memliki penghasilan  tetap,  8  responden  8,6  tidak  melakukan  kunjungan  pemanfaatan
pelayanan  antenatal  sesuai  dengan  standar,  sisanya  sebanyak  7  responden  7,5 yang  memeriksakan  kehamilannya  sesuai  standar.  Sedangkan  dari  78  responden
83,9  dengan  penghasilan  tidak  tetap,  43  responden  46,2  melakukan pemeriksaan  kehamilan  sesuai  dengan  standar,  sisanya  sebanyak  35  responden
37,6  tidak  memeriksakan  kehamilannya  secara  teratur  sesuai  dengan  standar  ke petugas pelayanan antenatal.
Universitas Sumatera Utara
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  variabel pendapatan suami dengan kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal di mana nilai
p0,05 p=0,547. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.13 berikut :
Tabel  4.13  Tabulasi  Silang  Variabel  Pendapatan  Suami  Responden  dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Pendapatan Suami Kunjungan
Antenatal Care Total
Chi Square
Tidak Sesuai Standar
Sesuai Standar
F F
N
Berpenghasilan Tetap 8
8,6 7
7,5 15
16,1 0,547
Berpenghasilan Tidak Tetap 35
37,6 43
46,3 78
83,9
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.4.6  Tabulasi Silang Variabel Keterjangkauan Responden  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Hasil  penelitian  menunjukkan  dari  59  responden  63,4  yang  menyatakan sulit  untuk  menjangkau  pelayanan  kesehatan  untuk  memeriksakan  kehamilannya,
sebanyak  35  responden  37,6  tidak  memeriksakan  kehamilannya  ke  petugas pelayanan  sesuai  dengan  standar,  sisanya  sebanyak  24  responden  25,8
memeriksakan  kehamilannya  dengan  baik  sesuai  standar.  Sedangkan  dari  34 responden 36,6 yang menyatakan mudah untuk menjangkau pelayanan kesehatan
untuk  memeriksakan  kehamilannya,  sebanyak  26  responden  28,0  melakukan kunjungan  pemanfaatan  pelayanan  antenatal  untuk  memeriksakan  kehamilannya,
sisanya  8  responden  8,6  tidak  memanfaatkan  pelayanan  antenatal  untuk memeriksakan kehamilannya sesuai dengan standar.
Universitas Sumatera Utara
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan  antara  variabel keterjangkauan  ibu  hamil  dengan  kunjungan  pemanfaatan  pelayanan  antenatal  di
mana nilai p0,05 p=0,001. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut :
Tabel  4.14  Tabulasi  Silang  Variabel  Keterjangkauan  Responden  dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Keterjangkauan Kunjungan
Antenatal Care Total
Chi Square
Tidak Sesuai Standar
Sesuai Standar
F F
N
Sulit Terjangkau 35
37,6 24
25,8 59
63,4 0,001
Mudah Terjangkau 8
8,6 26
28,0 34
36,6
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.4.7  Tabulasi  Silang  Variabel  Ketersediaan  Pelayanan  dengan  Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Pelayananasuhan standar minimal 5T merupakan pelayanan antenatal dengan tahapan  pemberian  pelayanan  secara  berurut  terdiri  dari:  1timbang  berat  badan,
2ukur  tekanan  darah,  3ukur  tinggi  fundus  uteri,  4imunisasi  TT,  dan 5pemberian  Tablet  Fe.  Hasil  penelitian  menunjukkan  dari  21  responden  22,6
yang mendapatkan pelayanan 5T, sebanyak 10 responden 10,8 tidak melakukan kunjungan  ANC  sesuai  standar,  sisanya  sebanyak  11  responden  11,8  melakukan
kunjungan ANC sesuai standar. Sedangkan dari 72 responden 77,4, sebanyak  33 responden 35,5 tidak melakukan kunjungan  ANC sesuai dengan standar, sisanya
sebanyak  39  responden  41,9  melakukan  kunjungan  ANC  secara  teratur  sesuai dengan standar.
Universitas Sumatera Utara
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  variabel ketersediaan pelayanan dengan kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal di mana
nilai p0,05 p=0,261. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.15 berikut :
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Variabel Ketersediaan Pelayanan dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Ketersediaan Pelayanan
Kunjungan Antenatal Care
Total Chi
Square Tidak Sesuai
Standar Sesuai
Standar F
F N
Mendapat Pelayanan 5T 10
10,7 11
11,9 21
22,6 0,261
Mendapat Pelayanan 5T 33
35,5 39
41,9 72
77,4
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.5 Hasil Uji Regresi Logistik