Pendapatan Suami dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Keterjangkauan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

5.3. Hubungan Komponen Pemungkin dengan Kunjungan Pemanfaatan

Pelayanan Antenatal

5.3.1. Pendapatan Suami dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Pada penelitian ini, dapat dilihat hasil uji statistik chi square dengan nilai p0,05 p=0,547. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan suami tidak memiliki hubungan secara signifikan terhadap ibu untuk memeriksakan kehamilannya. Tempat pelayanan antenatal seperti puskesmas bukanlah tempat pemeriksaan kehamilan yang mahal dan tidak memerlukan banyak biaya. Ibu yang memiliki suami dengan penghasilan tetap maupun tidak, tetap dapat memeriksakan kehamilannya ke pelayanan antenatal karena tidak memerlukan banyak biaya – biaya yang memberatkan, terutama bagi golongan menengah ke bawah. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat suami yang memiliki pendapatan tetap sebanyak 16,1 dan yang tidak memiliki peghasilan tetap sebanyak 83,9 . Puskesmas Besitang menyediakan pelayanan antenatal secara gratis yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun. Pendapatan keluarga bukanlah faktor penentu bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu hamil yang memiliki suami dengan pendapatan tidak tetap dapat melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan teratur ke petugas pelayanan antenatal.

5.3.2. Keterjangkauan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Dari hasil penelitian dengan uji statistik menunjukkan adanya hubungan secara signifikan keterjangkauan tehadap pemanfaataan pelayanan antenatal dengan nilai p0,05 p=0,001. Kemudahan ibu hamil dalam menjangkau tempat pelayanan Universitas Sumatera Utara antenatal dapat mendukung pemeriksaan kehamilan secara baik dan teratur. Menurut Departemen Kesehatan 1996, selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau agar bila ada penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang memadai. Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi risiko kehamilan yang dipunyai oleh ibu, makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya lebih sering. Dari hasil penelitian dapat dilihat ibu yang sulit menjangkau tempat pelayanan antenatal adalah 63,4 , dan yang mudah menjangkau tempat pelayanan antenatal adalah 36,6 . Hasil uji statistik menunjukkan bahwa keterjangkauan memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal p=0,011 0,05. Masih banyak ibu – ibu menyatakan jarak tempuh ke tempat pelayanan antenatal sangat sulit. Hal ini dapat dilihat dari waktu perjalanan yang dibutuhkan rata – rata sekitar 1jam perjalanan, jalan yang masih rusak, dan ketersediaan transportasi umum yang dapat digunakan masih minim. Keterjangkauan ibu hamil ke pelayanan ANC di Kecamatan Besitang masih sulit. Puskesmas berada di kelurahan, sehingga ibu yang tinggal di kelurahan dan dekat dengan puskesmas lebih mudah untuk memeriksakan kehamilannya secara baik. Sementara itu, ibu hamil yang berada di desa sulit menjangkau puskesmas karena jalan dan transportasi yang sulit. Di sisi lain, bidan desa yang seharusnya Universitas Sumatera Utara menjadi tombak pelayanan kesehatan di desa tidak tinggal menetap di desa. Keadaaan ini menjadi hambatan ibu – ibu untuk memeriksakan kehamilannya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, dapat dilihat sarana dan prasarana Puskesmas Besitang sudah cukup baik untuk menunjang kegiatan pelayanan antenatal, terdapat mobil puskesmas keliling sebagai transportasi bidan ke kelurahan dan desa, serta ketersediaan tenaga kesehatan yang cukup sebagai sumber daya puskesmas. Namun hal ini tidak sejalan dengan kenyataan yang seharusnya. Petugas yang seharusnya lebih aktif untuk mendatangi masyarakat tidak dilakukan. Hal ini yang menyebabkan ibu sulit untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur.

5.4. Hubungan Komponen Kebutuhan dengan Kunjungan Pemanfaatan

Dokumen yang terkait

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013

0 56 91

Pengaruh Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) terhadap Kejadian Anemia pada Kehamilan Usia Remaja di Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat tahun 2012

2 58 152

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) K1 Ibu Hamil Di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) K1 Ibu Hamil Di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil dalam Melakukan Pemeriksaan Antenatal Care

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013

0 0 13