Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  variabel ketersediaan pelayanan dengan kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal di mana
nilai p0,05 p=0,261. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.15 berikut :
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Variabel Ketersediaan Pelayanan dengan Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Ketersediaan Pelayanan
Kunjungan Antenatal Care
Total Chi
Square Tidak Sesuai
Standar Sesuai
Standar F
F N
Mendapat Pelayanan 5T 10
10,7 11
11,9 21
22,6 0,261
Mendapat Pelayanan 5T 33
35,5 39
41,9 72
77,4
Total 43
46,2 50
53,8 93
100
4.5 Hasil Uji Regresi Logistik
Berdasarkan  hasil  uji  chi  square,  diketahui  bahwa  variabel  umur,
pengetahuan,  pendidikan,  serta  keterjangkauan  dapat  dilanjutkan  ke  uji  regresi logistik  sederhana  karena  nilai  p    0,05.  Berikut  tabel  yang  menunjukkan  hasil  uji
regresi logistik pada pemodelan :
Tabel 4.16  Hasil Uji Regresi Logistik Pada Variabel Independen yang Memiliki Hubungan Terhadap Variabel Dependen
Variabel B
Exp B IK  95
P value R square
Umur -0,782
0,457 0,250-0,838
0,011 0,390
Pendidikan 0,887
2,427 1,219-4,831
0,012 Pengetahuan
-0,611 0,543
0,288-1,025 0,060
Keterjangkauan 1,416
4,119 1,387-12,234
0,011 Constant
-1,019 0,361
0,489
Universitas Sumatera Utara
Melalui  tabel  4.16,  dapat  diperoleh  suatu  persamaan  regresi  logistik  sebagai berikut.
P Ln ----------- = -1,019 + -0,782 + 0,887 + -0,611 + 1,416
1 - p
Penelitian  ini  menggunakan  tingkat  signifikansi  5,  sehingga  suatu  variabel independen dianggap memiliki pengaruh yang signifikan apabila nilai signifikansinya
Sig.  lebih  kecil  daripada  0,05.  Berdasarkan  tabel  4.16  dapat  dilihat  bahwa  dengan tingkat  kepercayaan  95  variabel  umur  p=0,011,  pendidikan  p=0,012  dan
keterjangkauan  p=0,011  memiliki  pengaruh  yang  sangat  signifikan  terhadap kunjungan  pemanfaatan  pelayanan  ANC  oleh  ibu  hamil  dengan  nilai  p0,05.  Nilai
koefisien  determinasi    R  square  adalah  0,390  artinya  variabel  umur,  pendidikan, pengetahuan,  serta  keterjangkauan  memberi  pengaruh  terhadap  pemanfaatan
pelayanan  ANC  sebesar  39,,  sedangkan  sisanya  61  dijelaskan  oleh  variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Pelayanan  antenatal  ialah  untuk  mencegah  adanya  komplikasi  obstetri  bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani
secara memadai  Saifuddin,  dkk.,  2002. Rata-rata  pemanfaatan  pelayanan  antenatal yang  dilakukan  ibu  hamil  sudah  sesuai  standar    4kali  ,  namun  masih  banyak  juga
terdapat  ibu –  ibu  yang  tidak  memanfaatkan  pelayanan  dan  memeriksakan
kehamilannya  4kali.  Faktor  yang  berhubungan  dengan  pemanfaatan  pelayanan antenatal  ada  beberapa  yaitu  umur,  pendidikan  dan  pengetahuan  yang  berasal  dari
komponen predisposisi, dan keterjangkauan dari komponen pemungkin. Pemeriksaan  antenatal  care  ANC  adalah  pemeriksaan  kehamilan  untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan,  kala  nifas,  persiapan  pemberiaan  ASI  dan  kembalinya  kesehatan
reproduksi secara wajar Manuaba, 1998. Ibu hamil  yang memanfaatkan pelayanan antenatal  merupakan  tindakan  yang  sangat  baik  bagi  kesehatan  dan  kehamilan  ibu,
karena hal ini merupakan respon terhadap adanya stimulus terhadap kehamilan. Distribusi  ibu  hamil  yang  terbanyak  memanfaatkan  pelayananan  antenatal
adalah  ibu  hamil  yang  memanfaatkan  pelayanan  antenatal  sebanyak  4  kali,  yaitu
53,8  50  orang  ibu  hamil.  Kemauan  seorang  ibu  untuk  memeriksakan  kehamilannya secara baik akan menunjang kesehatan dan keselamatan bagi ibu dan bayinya.
Universitas Sumatera Utara