Equity Ratio tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap audit delay.
d. Pengujian Koefisien Regresi Serentak Uji F
Dari Tabel 4.8 hasil pengujian hipotesis pada uji F, dapat dilihat nilai signifikansi atau P-value model regresi penelitian ini
berada di atas taraf signifikansi yaitu 0,05 α = 5 sebesar 0,144 0,05. Hasil perbandingan F
hitung
juga menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
1,906 2,833.
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis: Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
929.645 3
309.882 1.906
.144
a
Residual 6666.132
41 162.589
Total 7595.778
44 a. Predictors: Constant, DER_X3, ROA_X2, SIZE_X1
b. Dependent Variable: AD_Y Sumber: Output SPSS, diolah oleh penulis, 2013.
Hasil uji F membuktikan bahwa variabel independen yang meliputi Ukuran Perusahaan, Return On Asset, dan Debt to Equity
Ratio secara simultanbersama-sama tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay sebagai variabel dependen.
Maka H
1
ditolak dan H diterima.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari Tabel 4.1 Ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset dari perusahaan-perusahaan sampel selama tahun 2010-2012 mempunyai nilai
minimum Rp 145.000.000 dan nilai maksimum Rp 6.466.765.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp 574.482.200.000. Variabel Return On Asset selama tahun
2010-2012 berkisar antara 0,03 sampai dengan 0,56 dengan rata-rata ROA sebesar 0,2247. Variabel Debt To Equity Ratio dari tahun 2010-2012 memiliki
nilai minimum 0,15 dan maksimum 2,25 dengan rata-rata DER 0,7440. Nilai Adjusted R
2
sebesar 0,058. Hal ini berarti bahwa 5,8 variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variabel Ukuran Perusahaan, Return
On Asset, dan Debt to Equity Ratio sedangkan sisanya sebesar 94,2 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan ke dalam model
penelitian, misalnya jenis perusahaan yang dijadikan sampel dan laba atau rugi perusahaan.
a. Ukuran Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa variabel Ukuran Perusahaan yang diukur menggunakan Total Asset secara parsial tidak
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay, maka hipotesis H
1
yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay ditolak.
Kesimpulan ini sejalan dengan hasil kesimpulan oleh penelitian Hossain dan Taylor 1998, Halim 2000, dan Haron dkk 2006.
Sementara penelitian Subekti dan Widiyanti 2004 serta Wirakusuma
Universitas Sumatera Utara
2004, menunjukkan hasil sebaliknya. Menurut mereka, perusahaan besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Diperkirakan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay lantaran sampel merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI dan
diawasi oleh investor, pengawasan permodalan dan pemerintah. Atas dasar itu, perusahaan dengan asset besar ataupun kecil mempunyai
kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan atas penyampaian laporan keuangan. Kemungkinan kedua, auditor menganggap bahwa
dalam proses pengauditan berapapun jumlah asset yang dimiliki tiap-tiap perusahaan akan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan prosedur
dalam standar profesional akuntan publik.
b. Tingkat Profitabilitas ROA