3. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2006- 2011
Tutupan lahan pada tahun 2006 hingga 2011 berdasarkan Gambar 13 dan Tabel 5 menunjukkan dalam selang waktu enam tahun tutupan lahan di Kota
Medan sebagian besar telah mengalami perubahan baik dari penambahan luasan maupun penurunan luasan.
Gambar 13. Perubahan Tutupan Lahan tahun 2006- 2011
Perubahan tutupan lahan yang terbesar adalah perubahan tutupan lahan dari pertanian lahan kering campur semak menjadi pertanian lahan kering yaitu
sebesar 552,99 Ha sehingga pertanian lahan kering mengalami penambahan luas dan luasannya pada tahun 2011 menjadi 2.166,62 Ha sedangkan pertanian lahan
kering campur semak mengalami penurunan luas yang sangat drastis yaitu sebesar 100. Oleh karena itu, tutupan lahan pertanian lahan kering campur semak sudah
tidak ada pada tahun 2011. Tutupan lahan yang juga mengalami perubahan adalah sawah yang
mengalami perubahan bentuk menjadi tutupan lahan pemukiman dengan luas
Universitas Sumatera Utara
perubahan 439,482 Ha dimana sawah mengalami penurunan luas sehingga luas pemukiman pada tahun 2011 menjadi 18.344,09 Ha. Perubahan ini dapat dilihat
pada Gambar 12. Dan Tabel 5. Tutupan lahan lainnya yang mengalami perubahan luas adalah semak belukar yang berubah menjadi perkebunan dan tambak dimana
masing- masing luas perubahan adalah 0,74Ha dan 5,62Ha. Semak belukar mengalami penurunan luasan sehingga pada tahun 2011 luas semak belukar
menjadi 2.223,23 Ha. Berdasarkan perubahan yang terjadi Gambar 13 dan Tabel 5, yang
mengalami penambahan luasan dalam selang waktu 6 enam tahun adalah tutupan lahan pertanian lahan kering, pemukiman, perkebunan, dan tambak
sedangkan untuk tutupan lahan yang tidak mengalami perubahan adalah tubuh air, hutan mangrove sekunder dan bandara pelabuhan.
a b
c d
Gambar 12. Perubahan pertanian lahan kering campur semak menjadi pertanian lahan kering a; semak belukar menjadi tambakb; sawah menjadi pemukiman
c, semak belukar menjadi perkebunan d
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengamatan dan survey lapangan pertanian lahan kering campur semak berubah menjadi pertanian lahan kering dapat dikarenakan
masyarakat setempat ingin memanfaatkan lahan yang tidak berfungsi pada awalnya yang berada di daerah lahan pertanian mereka dengan memperluas lahan
pertanian sehingga komoditi pertanian lahan kering dapat dihasilkan dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya dan tidak ada lahan yang tidak produktif lagi.
Perubahan tutupan lahan tersebut banyak ditemukan di Kecamatan Marelan. Selain itu, penelitian Putra 2012 mengenai Pemetaan Perubahan
Tutupan Lahan di Pesisir Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang menyatakan bahwa kebun campuran tidak ditemukan lagi pada tahun 2009 di pesisir kota
Medan yang sebelumnya 16,619 Ha pada tahun 2002. Resolusi citra landsat adalah 30 x 30 m, maka kelas tutupan lahan yang luasnya sangat kecil akan tidak
terlihat pada citra. Pada kelas kebun campuran yang tidak ditemukan lagi pada tahun 2009 disebabkan oleh keterbatasan citra landsat yang resolusinya rendah.
Dengan demikian, dapat diprediksi bahwa keberadaan pertanian lahan kering campur semak dapat juga berkurang luasnya dikarenakan pada saat
pengklasifikasian tutupan lahan tersebut beberapa kawasan tidak dapat diidentifikasi dikarenakan resolusi citra yang rendah.
Perubahan tutupan lahan semak belukar menjadi tambak melalui pengamatan banyak ditemukan di daerah Kecamatan Marelan. Hal ini
dikarenakan keberadaan Marelan yang merupakan daerah pesisir Kota Medan sehingga dapat berpotensi untuk menjadi lahan tambak. Masyarakat juga ingin
memanfaatkan lahan yang tidak produktif pada waktu sebelumnya hingga menjadi tambak yang dapat produktif dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Demikian halnya juga terhadap perubahan tutupan lahan semak belukar menjadi perkebunan yang berdasarkan hasil pengamatan terjadi di Kecamatan
Medan Belawan. Masyarakat hanya semata- mata memanfaatkan lahan yang tidak produktif menjadi lahan yang produktif . Apalagi kota Medan merupakan salah
satu wilayah pesisir Pantai Timur Sumstera Utara yang menurut Purwoko 2009 Sektor pertanian mempunyai potensi yang strategis bagi pembangunan di kawasan
Pantai Timur Sumatera Utara, karena tanahnya subur dan cocok untuk komoditas tanaman pangan, hortikultur dan tanaman perkebunan.
Untuk perubahan tutupan lahan sawah menjadi pemukiman ini terjadi di beberapa kecamatan di kota Medan antara lain Kecamatan Medan Helvetia, Deli,
Baru, Polonia, Selayang, Johor, Amplas, dan Medan Area. Tutupan lahan pemukiman seperti yang telah diamati adalah tutupan lahan yang paling
mendominasi di Kota Medan hal ini dikarenakan pembangunan yang pesat di berbagai bidang dan tingginy pertumbuhan penduduk sehingga semakin banyak
kebutuhan akan lahan baik untuk pembangunan berbagai sector maupun untuk tempat tinggal. Dilihat dari fisiknya sawah memeliki kontur yang datar yang
berpotensi dan sesuai untuk pemukiman sehingga masyarakat atau berbagai pihak mengkonversikannya menjadi pemukiman. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Irawan 2005 yang menyatakan bahwa konversi yang lebih besar terjadi pada lahan sawah dibandingkan dengan lahan kering karena dipengaruhi oleh tiga
faktor dan salah satunya adalahn pembangunan kegiatan non pertanian seperti kompleks perumahan, pertokoan, perkantoran, dan kawasan industri lebih mudah
dilakukan pada tanah sawah yang lebih datar dibandingkan dengan tanah kering.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.Perubahan bentuk dan luas tutupan lahan di Kota Medan periode tahun 2006- 2011
Perkebunan
2146,96 2146,96
7,24
Pemukiman
17904,61 17904,61
60,42
Tubuh Air
514,64 514,64
1,74
Hutan Mangrove Sekunder
1007,31 1007,31
3,40
Semak belukar Rawa
0,75 2223,23
5,62 2229,59
7,52
Pertanian Lahan Kering
1613,63 1613,63
5,45
Pertanian Lahan Kering campur semak
552,99 552,99
1,87
Sawah
439,48 354,55
794,04 2,68
Tambak
2567,73 2567,73
8,66
Bandara Pelabuhan
302,94 302,94
1,02
Total Area tahun 2011
2147,70 18344,09
514,64 1007,31
2223,23 2166,62
- 354,55
2573,35 302,94 29.634,43
Proporsi
7,25 61,90
1,74 3,40
7,50 7,31
0,00 1,20
8,68 1,02
100,00
Perubahan dari 2006- 2011 ha
0,74 439,48
0,00 0,00
-6,37 552,99
-552,99 -439,48 5,62
0,00
Perubahan dari 2006- 2011
0,03 2,45
0,00 0,00
-0,29 34,27
-100,00 -55,35
0,22 0,00
Tutupan Lahan Tahun 2006 Tutupan Lahan Tahun 2011
Proporsi
Total Area Tahun
2006 Perkebunan
Pemukiman Tubuh
Air Hutan
Mangrove Sekunder
Semak Belukar Rawa
Pertanian Lahan
Kering Pertanian Lahan
Kering Campur Semak
Sawah Tambak
Bandara Pelabuhan
Ket: tanda + mengindikasikan adanya penambahan jumlah dan tanda - mengindikasikan adanya pengurangan jumlah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Peta Perubahan Tutupan Lahan Kota Medan Tahun 2006- 2011
Universitas Sumatera Utara
4. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2000- 2011