30
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja No.21980
9 Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Kewajiban melaporkan
Penyakit Akibat Kerja No.11981 10
Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pelayanan Kesehatan Kerja No.31982
11 Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang NAB faktor fisika di
tempat kerja No.511999 12
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja tentang NAB faktor kimia di udara lingkungan kerja No.11997.
2.1.6 Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara,
2009, kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pada dasarnya merupakan apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan Mathis dan Jackson, 2006:378. Kinerja merupakan tingkat pencapaian karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi dan misi
organisasi. Oleh karenaitu, kinerja SDM adalah kemampuan usaha karyawan untuk
menghasilkan hasil kerja output yang secara baik kualitas maupun kuantitas, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Setiap
Universitas Sumatera Utara
31
karyawan dituntut untuk aktif dalam memberikan hasil kerja yang baik agar tercapainya tujuan perusahaan.
2.1.7 Faktor-Faktor yang Memprogrami Kinerja
Knerja merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan. Kesedian dan ketrampilan seorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, maka dari hal tersebut dibutuhkanlah program pendidikan dan pelatihan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
pemahaman kerja yang jelas. Dalam pencapaian kinerja pegawai, faktor sumber daya manusia sangat
dominan programnya. Sumber daya manusia berkualitas dapat dilihat dari hasil kerjanya, dalam kerangka profesionalisme kinerja yang baik adalah bagaimana
seorang pegawai mampu memperlihatkan perilaku kerja yang mengarah pada tercapainya maksud dan tujuan organisasi, misalnya bagaimanamengelola sumber
daya manusia agar mengarah pada hasil kerja yang baik. Menurut Mathis dan Jackson, 2006:113 faktor-faktor yang memprogrami
kinerja yaitu : 1.
Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut, seperti bakat , minat dan faktor kepribadian.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Tingat usaha yang dicurahkan, seperti etika kerja, kehadiran, motivasi,
rancangan tugas. 3.
Dukungan organisasi, seperti pendidikan dan pelatihan, pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja, manajemen
dan rekan kerja. Menurut Mangkunegara, 2006 faktor yang memprogrami Pencapaian
kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Kemampuan Ability Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi IQ
dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata IQ 110-120 apalagi IQ
superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. b.
Faktor Motivasi Motivasi diartikan suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi
kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif pro terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan
sebaliknya jika mereka bersikap negatif kontra terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja
Universitas Sumatera Utara
33
yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
2.1.8. Penilaian Kinerja