14
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak terutama
pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05MEN1996, perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100
orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja K3 adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 seharusnya menjadi prioritas
utama suatu perusahaan, namun sayangnya tidak semua perusahaan memahami arti pentingnya K3 dan mengetahui bagaimana mengimplementasikannya dengan
baik dalam lingkungan perusahaan. Potensi kerugian perusahaan akibat lemahnya implementasi K3 sangat besar yaitu terganggunya proses produksi dan perbaikan
alat produksi yang rusak karena kecelakaan kerja serta perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan karena rendahnya kinerja karyawan.
Tujuan dari dibuatnya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
1
Universitas Sumatera Utara
15
adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 seharusnya menjadi
prioritas utama dalam suatu perusahaan, namun sayangnya tidak semua perusahaan memahami akan arti pentingnya K3 dan mengetahui bagaimana cara
mengimplementasikannya dengan baik dalam lingkungan perusahaan. Potensi kerugian perusahaan akibat lemahnya implementasi K3 sangat besar diantaranya
yaitu terganggunya proses produksi dan perbaikan alat produksi yang rusak karena kecelakaan kerja serta perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan
keuntungan karena rendahnya produktivitas kerja karyawan. Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain.
Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam perusahaan seperti modal,
mesin dan material dapat bermanfaat apabila telah diolah oleh sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-
masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja. Hal ini berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit
akibat kerja maupun lingkungan kerja. Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata 6000 orang meninggal, setara
dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal
dua kali lebih banyak dibandingkan wanita, karena mereka lebih mungkin
Universitas Sumatera Utara
16
melakukan pekerjaan berbahaya. Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita
dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun ILO, 2003 dalam Suardi, 2005.
Secara umum, jasa konstruksi adalah bisnis yang melibatkan risiko tinggi. Dengan nilai kontrak yang diselesaikan sebelum proses produksi, perusahaan
sering menghadapi ketidakpastian. Manajemen risiko merupakan bagian dari system manajemen PT. Waskita Karya. SPK dirancang untuk mengantisipasi dan
pengendalian risiko potensial. Praktek Manajemen Risiko mencakup semua tingkat perusahaan dari Kantor Pusat untuk proyek, dan mencakup seluruh fungsi
perusahaan itu seperti pemasaran, penganggaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia.
Kinerja yang telah dicapai oleh PT. Waskita Karya dibedakan dalam pembangunan jangka panjang jembatan beton yang menggunakan sistem free
cantilever yang telah berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala,
Rantau Berangin, dan IV Barelang. Prestasi besar lainnya yang menggunakan teknologi serupa dicapai dalam pembangunan Pasteur-Cikapayang-Surapati
yaitu melakukan peninggian jalan dan kabel untuk jembatan di Bandung. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan bendungan besar beberapa
seperti Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi, Pembangunan diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan hasil kualitas memuaskan.
Selain dari pencapaian sertifikasi ISO 2001:2000 sejak tahun 1985, PT. Waskita Karya telah berhasil mengakuisisi health and safety certification
Universitas Sumatera Utara
17
OHSAS 18001 lain pada Juli 2005 20. Sertifikasi OHSAS ini tidak hanya dituntut oleh pengguna, melainkan berfungsi sebagai simbol PT. Waskita Karya
untuk komitmennya dalam meningkatkan sistem manajemen untuk pelaksanaan kesehatan keselamatan lingkungan kerja. Pada tahun 2006, PT. Waskita Karya
telah mencapai health and safety certification ISO 14000:2004. Dengan menggunakan implementasi strategi yang tepat, sistem
manajemen, dan adanya struktur organisasi merupakan bukti bukti yang kuat kalau PT. Waskita Karya dapat menahan semua cobaan di saat kondisi sulit.
Mereka juga memiliki moto perusahaan yaitu Onward through high quality performance
yang telah ditanam di hati dan pikiran semua orang yang bekerja di perusahaan.
Hal ini menghasilkan motivasi yang kuat dalam kehidupan kerja orang- orang yang selalu bersedia untuk memberikan kinerja terbaik dari mereka untuk
kemajuan perusahaan. Dengan segala cara tingkat kepercayaan untuk tumbuh menjadi perusahaan besar dan kuat berkembang di era globalisasi dan otonomi
daerah, PT. Waskita Karya mengakui perlunya untuk melakukan konsolidasi dan introspeksi melalui tindakan nyata. Untuk memungkinkan memberikan orientasi
yang jelas dalam menentukan tujuan perusahaan dalam memasuki milenium ketiga, PT. Waskita Karya telah dirumuskan visi, misi, filosofi kerja, dan budaya
perusahaan yang telah menjadi milik perusahaan selama lebih dari lima belas tahun.
Sebagai salah satu negara yang sangat berkembang di dunia, Indonesia masih memerlukan berbagai fasilitas infrastruktur untuk mendukung
Universitas Sumatera Utara
18
pembangunan ekonomi dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam tiga dekade terakhir pemerintah telah secara intensif berinvestasi dalam
pengembangan infrastruktur baik berupa pelabuhan, jalan raya dan jembatan, bandara, bangunan, pembangkit listrik, dll.
Pengembangan fasilitas industri yang dibiayai oleh dana pemerintah dan swasta juga dilaksanakan dalam cara yang sama. Didukung oleh sistem
manajemen yang handal, teknologi terdepan, jaringan luas, dan sumber daya yang mampu PT. Waskita Karya telah dikenal karena perannya dalam partisipasinya
untuk pembangunan negeri ini dengan memberikan berbagai macam proyek konstruksi di Indonesia dengan kinerja ekselen sewajarnya mendapatkan
membanggakan besar. Biaya ekonomis, kualitas akurat, dan pengiriman tepat waktu adalah tiga
elemen utama yang menjadi titik sentral bagi perusahaan dalam melaksanakan semuaproyeknya. Tercatat proyek-proyek seperti yang tercantum dalam daftar
mitra rekanan adalah di antara orang-orang yang telah berhasil diselesaikan oleh PT. Waskita Karya sampai saat ini.
Perkembangan lingkungan bisnis dan teknologi maju terjadi dengan sangat cepat selama beberapa dekade terakhir dan telah mengakibatkan persaingan usaha
ketat. Kondisi ini membutuhkan banyak kesiapan dari korporasi untuk menghindari segala akibat dari perubahan yang terjadi. Sebagai perusahaan yang
dinamis, PT. Waskita Karya selalu siap untuk beradaptasi dengan sekitarnya dari waktu ke waktu. Dalam menanggapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat
ini, komitmen perusahaan, Change for the better telah melekat di dalam diri
Universitas Sumatera Utara
19
setiap manusia di Waskita. PT. Waskita Karya menerapkan program K3 karena perusahaan menyadari
bahwa setiap karyawan berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan sewaktu bekerja. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit
akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif sehingga diharapkan kinerja karyawan meningkat yang dapat mendukung keberhasilan bisnis perusahaan
dalam membangun dan membesarkan usahanya. Memperhatikan hal tersebut, maka penerapan K3 dalam suatu perusahaan perlu dikaji karena penerapan K3
dapat meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Waskita Karya. Berdasarkan
uraian diatas, peneliti tertarik untuk menelitian dengan judul “ Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Waskita Karya Medan”.
1.2 Perumusan Masalah.