Analisis Indeks Pegas
5.3.2 Analisis Indeks Pegas
Indeks pegas merupakan perbandingan antara diameter rata-rata (D) dengan diameter kawat pegas (d w ). Batasan indeks pegas mempengaruhi nilai optimal variabel keputusan. Indeks pegas yang terlalu kecil, menyebabkan pembentukan pegas akan sangat sulit dan diperlukan deformasi berat yang mungkin menyebabkan kawat retak dan jika nilai terlalu besar, akan memperbesar kemungkinan terjadinya tekukan (buckling).
1. Pengaruh Terhadap Nilai Fungsi Objektif Penurunan batas atas indeks mengakibatkan penurunan nilai faktor keamanan, karena dengan penyempitan batasan indeks pegas akan menyebabkan pegas rancangan semakin aman dari tekukan (buckling) sehingga nilai faktor keamanan lebih rendah. Semakin tinggi batas atas indeks, semakin tinggi pula peluang terjadinya buckling. Ketika batas atas dinaikkan nilainya, kecenderungan buckling akan naik sehingga nilai faktor keamanan yang lebih besar. Perubahan batas bawah indeks tidak
commit to user
menyebabkan perubahan faktor keamanan. Semakin kecil batas bawah indeks pegas, semakin sulit proses manufaktur pegas tersebut. Gambar 5.5 menunjukkan pengaruh perubahan indeks pegas terhadap faktor keamanan.
Gambar 5.5 Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap faktor keamanan
2. Pengaruh Terhadap Variabel Keputusan Perubahan batasan indeks pegas mempengaruhi nilai optimal diameter kawat pegas. Ketika batasan indeks pegas menggunakan P1 dan P3, nilai diameter kawat optimal yang diperoleh adalah 0,0423 inch. Indeks pegas P2 menghasilkan nilai diameter 0,0458 inch, sedangkan indeks pegas P4 menghasilkan diameter kawat sebesar 0,0255 inch. Kombinasi P1 dan P3 menghasilkan nilai optimal diameter kawat yang sama, artinya perubahan batas bawah indeks dari 5 menjadi 4 tidak menyebabkan efek pada diameter kawat optimal. Diameter kawat optimal tidak sensitif terhadap perubahan batas bawah indeks.
Batasan indeks pegas P1 memberikan nilai diameter kawat optimal 0,0423 inch, ketika batasan indeks diubah menjadi P2 dengan batas atas indeks 11, nilai diameter kawat optimal naik menjadi 0,0458 inch. Semakin kecil batas atas indeks akan dihasilkan nilai diameter kawat yang lebih besar, bahkan dimungkinkan tidak dihasilkan solusi optimal karena model tidak memperoleh feasibel solution akibat penurunan batas indeks tersebut. Seperti terlihat pada kombinasi N*P2D3 dan N*P2D4 yang tidak diperoleh solusi optimal, padahal N*P1D3 maupun N*P1D4 menghasilkan solusi optimal diameter kawat 0,0423 inch. Akan tetapi solusi optimal dapat diperoleh pada kombinasi N*P2D5 maupun N*P2D4, artinya penurunan batas atas indeks, tidak selalu menghasilkan no feasibel solution, hanya untuk kombinasi dimensi pegas tertentu saja yaitu D3 dan D4.
commit to user v
Ketika batasan indeks yang digunakan P3 dengan batas bawah 4 dan batas atas 12, diperoleh hasil diameter 0,0423 inch, sedangkan kombinasi indeks P4 dengan batas bawah 4 dan batas atas 20 menghasilkan diameter kawat yang lebih kecil yaitu 0,0255 inch. Semakin besar batas atas indeks, semakin kecil nilai diameter kawat yang dihasilkan. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa diameter kawat optimal sensitif terhadap perubahan batas atas indeks. Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap diameter kawat pegas ditunjukkan pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6 Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap diameter kawat pegas (d w )
Selain diameter kawat pegas (d w ), diameter rata-rata pegas (D) optimal juga sensitif terhadap perubahan batas atas indeks dan tidak sensitif terhadap perubahan batas bawah indeks. Namun, kecenderungan perubahan nilai diameter rata-rata pegas (D) berbanding terbalik dengan diameter kawat pegas (d w ). Semakin kecil batas atas indeks akan dihasilkan nilai diameter rata-rata pegas yang lebih kecil. Semakin besar batas atas indeks, semakin besar pula nilai diameter kawat yang dihasilkan. Untuk P1 dan P3 diperoleh nilai optimal diameter rata-rata pegas 0,507 inch, sedangkan ketika batas atas indeks diturunkan pada P2, nilai optimal diperoleh 0,504 inch. Ketika batas atas naik pada P4, diameter rata-rata optimal naik dari 0,504 inch menjadi 0,51 inch.
Perbedaan kecenderungan perubahan diameter kawat (d w ) dengan diameter rata-rata (D) disebabkan karena indeks pegas merupakan perbandingan antara diameter rata-rata (D) dengan diameter kawat pegas (d w ), sehingga hubungan keduanya berbanding terbalik. Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap diameter rata-rata pegas ditunjukkan pada Gambar 5.7.
commit to user
Gambar 5.7 Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap diameter rata- rata pegas (D)
Perubahan indeks pegas tidak mempengaruhi jumlah lilitan aktif (Na), misalnya pada N1P*D1 dan N1P*D2 dihasilkan jumlah lilitan yang sama yaitu 9 lilitan. Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap jumlah lilitan aktif ditunjukkan pada Gambar 5.8.
Gambar 5.8 Pengaruh perubahan indeks pegas terhadap jumlah lilitan aktif (Na)