Fungsi Alih Kode

1. Fungsi Alih Kode

Alih kode merupakan pergantian kode yang dapat disadari oleh penuturnya. Hal ini dapat terjadi dalam tuturan iklan berbahasa Jawa pada radio di Kabupaten Sukoharjo, mengingat masyarakat Sukoharjo adalah masyarakat yang multilingual sehingga bahasa yang digunakan cukup bervariasi yakni bahasa Jawa sebagai bahasa ibu, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Alih kode yang terjadi di dalam tuturan iklan ini biasanya menggunakan bahasa Jawa beralih ke bahasa Indonesia atau sebaliknya dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Fungsi alih kode tersebut terdapat dalam data berikut ini.

Data (55)

O1 : E...e...e... bise ki kurang ajar tenan ki, ra ngerti peraturan pa

piye? Kok malah mandheg, bikin macet saja.

„E...e...e... bisnya ini kurang ajar betul, tidak tahu peraturan apa? Mengapa berhenti , bikin macet saja.‟

O2

: Selamat siang Mbak, ada yang bisa saya bantu? „Selamat siang Mbak, ada yang bisa saya bantu?‟

O1 : Eh Pak LLAJ ta? Itu lho Pak bise itu lho, harusnya di bangjo

kan belok kiri jalan terus, kok malah mandheg, iya ta Pak?

commit to user

„Eh Pak LLAJ? Itu Pak bisnya itu, harusnya di lampu lalu lintas belok kiri jalan terus, mengapa berhenti, iya kan Pak? ‟

O2 : Begini, tolong diperhatikan ya Mbak, mulai saat ini di setiap persimpangan jalan pengendara kendaraan hanya dapat belok kiri saat lampu lalu lintas menyala hijau, kecuali ada isyarat rambu khusus, nah seperti itu lho Mbak contohnya. „Begini, tolong diperhatikan ya Mbak, mulai saat ini di setiap persimpangan jalan pengendara kendaraan hanya dapat belok kiri saat lampu lalu lintas menyala hijau, kecuali ada isyarat rambu khusus, nah seperti itu Mbak contohnya. ‟

O1 : O Allah gitu ta? Dadi wis ra isoh belok kiri mak clengkur iki? „Ya Tuhan begitu? Jadi ini sudah tidak bisa belok kiri langsung?‟

[...] (D4/Larangan Belkilang/RT/2011)

Fungsi alih kode yang dilakukan penutur (O1) pada peristiwa tutur di atas dari bahasa Jawa “E...e...e... bise ki kurang ajar tenan ki, ra ngerti

peraturan pa piye? Kok malah mandheg, bikin macet saja ” ke bahasa Indonesia “Eh Pak LLAJ ta? Itu lho Pak bise itu lho, harusnya di bangjo kan belok kiri jalan terus, kok malah mandheg, iya ta Pak? ” adalah

untuk menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh mitra tutur yakni bahasa Indonesia, namun kemudian O1 beralih kembali ke bahasa Jawa “O Allah

gitu ta? Dadi wis ra isoh belok kiri mak clengkur iki? ” karena penutur adalah asli orang Jawa maka kemungkinan penutur lebih nyaman menggunakan bahasa Jawa dibanding bahasa Indonesia.

Data (56)

O1 : Wah...wah romantis, Pakdhe sama Budhe mau kemana ini? Ndak pundi ta Pakdhe?

„Wah...wah romantis, Paman sama Bibi mau kemana ini? Mau kemana Paman?‟

O2

: Pakdhe iki kan ameh ijab maneh ta Le.

commit to user

„Paman ini mau ijab lagi Nak.‟

O3 : E..e.. piye Pak? Njenengan ki mau ijab lagi? Apa jik kurang ta Pak-pak? „Ee.. bagaimana Pak? Anda mau ijab lagi? Apa masih kurang Pak- pak?‟

O2 : Halah, dadi salah ngomong aku. Arep neng Pandhawa Taylor kok Le, ndandakne jas nggo ngijabne mbakyumu kae lho Le. „Aku jadi salah ngomong. Mau ke Pandhawa Taylor Nak, membuat jas untuk menikahkan kakakmu itu. „

[...] (D19/Pandhawa Taylor/RT/2011)

Fungsi alih kode yang dilakukan penutur (O1) pada data (56) yang bercetak tebal di atas adalah untuk mengubah peran pembicaraan agar lebih santai selain itu untuk menghormati mitra tutur . “ndak” kependekan dari kata tindak yaitu sebagai wujud hormat keponakan terhadap pamannya, maka terjadi peralihan kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa.

Data (57)

O1 : Sukoharjo itu nyenengke tenan ya Bu, dhasare ya makmur, masarakate ya sadhar akan kebersihan, jan kurang apa coba? „Sukoharjo itu menyenangkan sekali ya Bu, pada dasarnya sudah makmur, masyarakatnya juga sadar akan kebersihan, kurang apa coba?‟

O2

: Jane ya mung kurang maksimal aja kok pak. „Sebenarnya hanya kurang maksimal saja kok Pak.‟

O1

: Kamsude sampeyan kepriben Bune? „Maksudmu bagaimana Bu?‟

O2 : Kebersihan itu kan sebagian dari iman, jadi lakukan

kebersihan ya semaksimal mungkin dong!

„Kebersihan itu kan sebagian dari iman, jadi lakukan kebersihan ya semaksimal mungkin dong! ‟

[...] (D5/Iklan Adipura/RT/2011)

commit to user

Fungsi alih kode yang dilakukan mitra tutur (O2) pada peristiwa tutur di atas dari bahasa indonesia “Jane ya mung kurang maksimal aja

kok pak. ” ke bahasa Indonesia “Kebersihan itu kan sebagian dari iman,

jadi lakukan kebersihan ya semaksimal mungkin dong! ” adalah untuk memberi penjelasan pada penutur bahwa pentingnya kebersihan yang merupakan sebagian dari iman.

Data (58)

O1 : O Allah Ndhuk-ndhuk, bocah gur ngecrek wae, kok lekmu

kether njaluk rabi.

„Ya Tuhan Nak-nak, bocah merengek terus minta dinikahkan.‟

O2 : Tenang aja Pah, yang penting kan ikut ber-KB biar keluarganya bahagia. „Tenang saja Pah, yang penting ikut ber-KB biar keluarganya bahagia.‟

O1 : Lho-lho, mesti ngono kuwi ta? Nom-noman cah saiki mesthi ya

ngono kuwi, masa remaja itu masa transisi, medeni, lha tau apa kamu masalah keluarga?

„Lho-lho, pasti begitu? Anak muda sekarang pasti seperti itu, masa remaja itu masa transisi, menakutkan, lha kamu tahu apa tentang

masalah keluarga?‟

O2 : Lha terus kapan dong Pah? Yang penting kan aku udah lulus sekolah. „Lha terus kapan Pah? Yang penting aku sudah lulus sekolah.‟

O1 : Mbok nanti wae neg kamu tu sudah benar-benar mau dan

benar-benar mampu, kamu ikut PIK, KRR dulu aja dan sekarang sudah tersebar di 12 Kecamatan Kabupaten Sukoharjo, biar kamu nanti menjadi remaja tegar, menjadi contoh dan panutan remaja yang lain.

„Nanti saja kalau kamu itu sudah benar-benar mau dan benar- benar mampu, kamu ikut PIK, KRR dulu saja yang sekarang sudah

tersebar di 12 Kecamatan Kabupaten Sukoharjo, biar kamu nanti menjadi remaja tegar, menjadi contoh dan panutan remaja yang lain. ‟

[...] (D8/Iklan KB Remaja/RT/2011)

commit to user

Fungsi alih kode pada data (58) yang dilakukan penutur (O1) pada peristiwa tutur di atas dari bahasa Jawa “O Allah Ndhuk-ndhuk, bocah gur ngecrek wae, kok lekmu kether njaluk rabi. ” ke bahasa Indonesia “Mbok nanti wae neg kamu tu sudah benar-benar mau dan benar-benar

mampu, kamu ikut PIK, KRR dulu aja dan sekarang sudah tersebar di