Analisis Regresi Linear Berganda Metode Analisis Statistik

A. Disebut dengan daerah Prioritas Utama yang harus dibenahi karena tingkat kepentingan tinggi, sedangkan tingkat kinerjanya rendah. B. Disebut dengan daerah yang harus Dipertahankan Prestasinya, karena tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kinerjanya juga tinggi. C. Disebut dengan Prioritas Rendah, karena daerah ini tingkat kepentingannya rendah dan tingkat kinerjanya juga rendah. D. Dikategorikan sebagai Daerah Berlebihan, karena tingkat kepentingannya rendah, sedangkan tingkat kinerjanya tinggi, jadi bukan termasuk prioritas untuk dibenahi.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Peneliti menganalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel terikat yaitu kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan Y dengan memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari berwujud X 1 , keandalan X 2 , daya tanggap X 3 , keyakinan X 4 , dan empati X 5 , sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif kinerja kualitas pelayanan terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 13.00 for Windows. Adapun model persamaan yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Universitas Sumatera Utara Keterangan: Y = Variabel Kepentingan a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien Regresi X 1 = Berwujud X 2 = Keandalan X 3 = Daya tanggap X 4 = Keyakinan X 5 = Empati e = Standard Error

c. Metode Analisis Statistik

1. Uji F hitung Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : H : b 1 , b 2 = 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. H a : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 13.00 for Windows. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n – k, k – 1. Kriteria pengambilan keputusan: Universitas Sumatera Utara H diterima jika F hitung F tabel pada CI = 95 H a diterima jika F hitung F tabel pada CI = 95 2. Uji t hitung Uji t hitung dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t hitung ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ 0, artinya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat Y. Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 13.00 for Windows. Selanjutnya nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n – k Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada CI = 95 H a diterima jika t hitung t tabel pada CI = 95 Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Umberto Sihombing 2003 jurnal: “Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Trianandra Jakarta”. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa: 1. Tingkat kesesuaian rata-rata antara kepentingan mahasiswa terhadap kinerja STIE Trianandra yang dicerminkan oleh hasil penilaian atas 5 dimensi yang diteliti adalah 63,58 2. dari 5 dimensi penentu kualitas pelayanan setelah diperhatikan bobot yang diberikan mahasiswa, mahasiswa memiliki kepuasan tertinggi pada pelayanan Tangible, dan terendah pada pelayanan responsiveness. 3. Terdapat 8 faktor yang menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan STIE Trianandra, 12 faktor yang perlu dipertahankan, 8 faktor yang penanganannya yang merupakan prioritas rendah, dan 7 faktor yang ditangani secara berlebihan.

B. Definisi Jasa

Perkembangan pemasaran berawal dari tukar menukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu alat ukur yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang. Manusia juga Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisatingkat Pelayanan Busdengan Metode Importance Performance Analysis

2 89 100

Membangun Kepuasan Siswa Melalui Pelayanan dengan Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) di Medan (Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan).

0 68 80

ANALISIS PENILAIAN TIGKAT KEPENTINGAN (IMPORTANCE) DAN KINERJA (PERFORMANCE) KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN CAHAYA MULYA TRAVEL PACITAN

0 7 16

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN (IMPORTANCE ) DAN KINERJA (PERFORMANCE ) KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN CAHAYA MULYA TRAVEL PACITAN

0 10 16

Analisis Tingkat Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen : Studi Kasus Pada Cipaganti Travel Cabang Jember

0 2 16

Analisis Tingkat Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen : Studi Kasus Pada Cipaganti Travel Cabang Jember

0 9 16

Analisis Tingkat Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen : Studi Kasus Pada Cipaganti Travel Cabang Jember

0 12 16

Analisis Persaingan dan Kepuasan Konsumen dengan Metode Importance-Performance Analysis dan Correspondence Analysis (Studi Kasus: T Refill Centre, Bandung).

0 0 11

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (Studi Kasus di Restoran Warung Subak, Peguyangan Denpasar).

0 0 11

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (Studi Kasus di Restoran Warung Subak, Peguyangan Denpasar).

0 2 15