perpustakaan. Sedangkan peralatan perpustakaan adalah semua perangkat peralatan yang ada di perpustakaan untuk menunjang kelancaran tugas-tugas
perpustakaan seperti alat tulis, mesin ketik, komputer dan lain sebagainya. Jenis- jenis perabot perpustakaan perguruan tinggi sesuai dengan jenis kegiatan layanan
perpustakaan antara lain loker penitipan tas, meja sirkulasi, almari katalog, rak koleksi buku dan majalah, meja dan kursi baca, meja dan kursi untuk petugas, dan
perlengkapan umum seperti pemadam kebakaran.
2.4 Pemanfaatan Perpustakaan
Pendidikan Tinggi adalah jenjang tertinggi pada jalur pendidikan dengan tugas dan kewenangan untuk menyelenggarakan program pendidikan akademik
dan profesional. Pendidikan akademik adalah program pendidikan yang diarahkan terutama pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni.
Sedangkan pendidikan profesional adalah program pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Program pendidikan tersebut
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Perpustakaan merupakan salah satu sarana penunjang penyelenggaraan
pendidikan dan penelitian. Keberadaan perpustakaan sangat penting dan strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek. Oleh karena itu,
sebagai lembaga pelayanan masyarakat, perpustakaan perlu lebih proaktif mengikuti perkembangan informasi dan berupaya memperolehnya untuk
memenuhi keperluan pengguna. Sebagai sarana pendidikan dan sarana belajar bagi masyarakat,
perpustakaan juga dituntut untuk dapat membimbing pengguna agar mandiri dalam mencari dan menemukan kembali informasi yang dibutuhkan. Menurut
Kartosedono yang dikutip oleh Harisanty 2008: 1 mengemukakan bahwa: “dengan segala potensi dan kemampuannya, perpustakaan sebagai sumber
informasi dan pengetahuan diarahkan untuk dapat berperan sebagai agen modernisasi masyarakat”. Beberapa hasil studi kepustakawanan menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kepuasan pengguna dan layanan yang diberikan perpustakaan.
Lancaster yang dikutip oleh Harisanty 2008: 1 menyatakan bahwa: kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan antara lain ditentukan
oleh kinerja pelayanan yang mampu menekan sekecil mungkin tingkat kesalahan dan berusaha memberikan yang terbaik terhadap permintaan
pengguna; responsif terhadap keinginan pengguna; kompeten dalam melayani disertai kemampuan teknis dan etika komunikasi yang baik;
akses terhadap informasi relatif mudah, cepat dan akurat; ruangan dan peralatan penunjang tertata dengan baik dan nyaman.
Suatu perpustakaan yang dikelola dengan baik dan dapat menempati peran
yang penting dan strategis, melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik akan memberikan sejumlah nilai atau manfaat. Jika ditinjau dari berbagai segi,
perpustakaan memiliki sejumlah nilai positif bagi penyelenggara maupun para pemakainya, hanya saja, karena satu dan lain hal, maka belum semua nilai yang
semestinya ada tersebut belum dapat dicapai. Atau mungkin saja, baik bagi pengelola maupun pengguna perpustakaan belumtidak sepenuhnya menyadari
adanya nilai-nilai tersebut. Dengan memahami, menyadari, dan kemudian mengambil hikmahnya ada kemungkinan merupakan salah satu pendorong untuk
berusaha memanfaatkan perpustakaan secara lebih berdaya guna. Dimensi nilai- nilai yang terkandung pada perpustakaan tersebut adalah nilai pendidikan, nilai
informasi, nilai ekonomi, nilai sejarah dan dokumentasi, nilai sosial, nilai budaya, nilai demokrasi dan keadilan, nilai perubahan, serta nilai hiburan atau rekreasi.
2.5. Kompetensi Staf Perpustakaan