BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah Staf PengajarDosen yang mengajar di Universitas Sumatera Utara. Dari hasil wawancara diperoleh informan
sebanyak 5 orang, pada proses wawancara bersama informan keempat, mulai ditemukan data yang selalu sama dan berulang-ulang. Namun penulis masih
meneruskan penggalian data kepada informan lain dengan harapan akan menemukan data baru. Berikut adalah daftar karakteristik informan :
Tabel 1 : Daftar Karakteristik Informan
No Kode
Informan Informan
Lokasi Wawancara
1 I
1
DR. Nimpan Bangun, M.Sc
Ruang Dosen, Layanan Digital Perpustakaan USU
2 I
2
Dosen Fakultas Pertanian Layanan Digital
Perpustakaan USU
3 I
3
Koko sujatmoko. SE
Layanan Digital Perpustakaan USU
4 I
4
Ir. Hardi Gucci
Ruang Dosen, Layanan Digital Perpustakaan USU
5 I
5
Alif Akhtoriq. S.Si, M.Si
Ruang Dosen, Layanan Digital Perpustakaan USU
Universitas Sumatera Utara
Informan pertama I
1
adalah informan yang berhasil diwawancarai dengan pendekatan perkenalan terlebih dahulu, begitu juga dengan I
2
, I
3
, I
4
dan I
5
. Kemudian diminta waktunya untuk bersedia diwawancarai, dengan menjelaskan
terlebih dahulu maksud dan tujuan dilakukan wawancara tersebut. I
1
diwawancarai bertempat di Ruang Dosen Layanan Digital Perpustakaan USU lihat lampiran II. Proses bertemunya penulis dengan I
1
adalah dimulai pada tahap pengamatan di Layanan Digital Perpustakaan USU terlebih dahulu,
kemudian bertanya kepada pegawai perpustakaan biasanya pada saat kapan Staf pengajarDosen datang berkunjung. Hal ini diperlukan karena mereka memiliki
jam mengajar dan memiliki aktivitas lain, dari pegawai didapatkan jawaban yang tidak pasti, karena memang Staf pengajardosen memiliki jadwal mengajar yang
tidak dapat dipastikan kehadirannya. Namun, penulis tetap berusaha datang pada hari-hari berikutnya. Penulis masuk ke bagian layanan digital Perpustakaan USU
dan melihat ke arah ruang dosen, kemudian penulis bertanya kepada pegawai layanan digital tersebut untuk memastikan apakah orang yang berada di ruangan
dosen layanan digital tersebut adalah staf pengajardosen. Kemudian pegawai tersebut mengatakan bahwa yang ada di ruangan dosen tersebut adalah staf
pengajardosen. Penulis kemudian menghampiri seseorang yang berada di ruangan itu. Dengan pertemuan itu, penulis berusaha untuk meminta kesediaan
staf pengajardosen untuk diwawancarai, karena staf pengajardosen tersebut adalah dosen yang sesuai dengan karakteristik informan dalam penelitian ini,
yaitu staf pengajardosen yang sedang memanfaatkan fasilitas layanan digital Perpustakaan USU. Untuk informan selanjutnya
pelaksanaan wawancara dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu. Karena sebagian staf
pengajardosen ada yang bekerja atau memiliki kegiatan lain, sehingga memiliki rutinitas yang padat. Wawancara berlangsung secara informal, wawancara
dilakukan dengan pedoman wawancara dan dengan wawancara mendalam depth interview. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara substantif, artinya tidak
diharuskan pada suatu tempat. Pelaksanaan wawancara lebih dominan dilakukan pada siang dan sore hari tepatnya berada di Ruang Layanan Digital Perpustakaan
USU. Suasana dan kondisi wawancara bersifat latar alamiah, artinya kondisi dan suasana yang apa adanya, yang tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga dengan bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan selama percakapan adalah bahasa informal. Meskipun terkadang penulis menggunakan
istilah bidang Ilmu Perpustakaan. Bahasa informal juga digunakan untuk memancing percakapan awal kepada informan, kemudian menggunakan pedoman
wawancara. Percakapan berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan. Wawancara dilakukan berulang jika penulis merasa masih ada yang
perlu ditambahi atau kurang jelas dari wawancara sebelumnya.
4.2 Kategori