Teknik pengumpulan data Instrumen penelitian

b. Self-efiicacy Skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap skala self-efficacy yang meliputi dimensi level, strength, dan generality. c. Kecemasan akademis Skor yang diperoleh individu atau responden melalui respon individu terhadap skala kecemasan akademis yang meliputi komponen psikologis, motorik, kognitif, dan somatik.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket penelitian yang terdiri dari tiga skala yaitu skala untuk mengukur self-efficacy, kecemasan akademis, dan self-regulated learning.

3.3.2 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2009. Peneliti menggunakan skala sebagai instrumen pengumpul data. Dalam penelitian ini, terdapat tiga skala, yaitu skala self-regulated learning, skala self-efficacy, dan skala kecemasan akademis yang disusun dengan menggunakan empat pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS dengan tidak menggunakan pilihan jawaban tengah netralragu-ragu. Peneliti membagi dua kategori item pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable serta menentukan bobot nilai. Untuk item favorable, skor subjek dimulai dari 4,3,2,1. Sementara untuk item unfavorable, skor subjek dimulai dari 1,2,3,4. Tabel 3.2 Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable SS sangat sesuai 4 1 S sesuai 3 2 TS tidak sesuai 2 3 STS sangat tidak sesuai 1 4

3.3.2.1 Skala self-regulated learning

Pada penelitian yang dilakukan, skala self-regulated learning yang digunakan telah mengadaptasi dari skala yang dikembangkan Wolters dkk 2003 dengan blue print yang didasari dari aspek yang terjadi pada self- regulated learning. Alat ukur ini diukur melalui tiga aspek yaitu strategi meregulasi kognisi, strategi meregulasi motivasi, dan strategi meregulasi perilaku. Berdasarkan blue print yang diadaptasi, peneliti merancang skala self- regulated learning. Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran item untuk skala self-regulated learning adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Blue print skala self-regulated learning try out No Aspek Strategi Belajar Indikator Jumlah Aitem Jumlah F UF 1. Kognitif a Rehearsal Berusaha untuk mengingat materi dengan cara mengulang 1. 22, 13 3 b Elaboration Menggali materi lebih dalam 7,1 1, 35 3 c Organizing Mencatat, menggambar diagram atau bagan 2, 17, 40 3 d Metacognitive regulation Menentukan tujuan dari membaca atau membuat perubahan supaya tugas yang dikerjakan mengalami kemajuan 3, 29 24, 32 4 1. Motivasi a Mastery self- talk Memuaskan keingintahuan, menjadi lebih kompeten atau meningkatkan perasaan otonomi 4, 28, 39, 44 4 b Extrinsic self- talk Meyakinkan diri untuk terus melanjutkan kegiatan belajar. 8, 15, 37 3 c Relative ability self- talk Melakukan usaha yang lebih baik daripada orang lain supaya tetap berusaha keras. 6, 18, 42 3 d Relevance enhancement Berusaha untuk meningkatkan keterhubungan atau keberartian tugas dengan kehidupan atau minat personal yang 5, 20, 46, 50 4 dimiliki e Situasional interest enhancement Berusaha meningkatkan motivasi intrinsik dalam mengerjakan tugas melalui salah satu situasi atau minat pribadi. 9, 27, 38, 47 4 f Self- consequating Menentukan dan menyediakan konsekuensi intrinsik supaya konsisten dalam aktivitas belajar. 10, 21, 34, 48 4 g Environment structuring Berusaha berkonsentrasi penuh untuk mengurangi gangguan di sekitar tempat belajar dan mengatur kesiapan fisik dan mental untuk menyelesaikan tugas akademis 12, 26, 31, 45 4 2. Perilaku aEffort regulation meregulasi usaha. 30, 36 14 , 23 4 b Time study environment mengatur waktu dan tempat dengan membuat jadwal belajar untuk mempermudah proses belajar 16, 43 25 , 41 4 c Help-seeking mencoba mendapatkan bantuan dari teman sebaya, guru, dan orang dewasa. 19, 33, 49 3 Jumlah 50 Item valid Setelah melakukan try out di Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta pada tanggal 25 Juli 2011 dengan jumlah sampel 150 mahasiswa, didapatkan 14 item yang gugur, sehingga item yang tersisa adalah sebanyak 36 item. Seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini Tabel 3.4 Blue print skala self-regulated learning field test No Aspek Strategi Belajar Indikator Jumlah Aitem Jumlah F UF 1. Kognitif e Rehearsal Berusaha untuk mengingat materi dengan cara mengulang 1. 17, 9 3 f Elaboration Menggali materi lebih dalam 6, 26 2 g Organizing Mencatat, menggambar diagram atau bagan 2, 12, 31 3 h Metacognitive regulation Menentukan tujuan dari membaca atau membuat perubahan supaya tugas yang dikerjakan mengalami kemajuan 21 24 2 3. Motivasi h Mastery self talk Memuaskan keingintahuan, menjadi lebih kompeten atau meningkatkan perasaan otonomi 3, 20, 30 3 i Extrinsic self talk Meyakinkan diri untuk terus melanjutkan kegiatan belajar. 28 1 j Relative ability self talk Melakukan usaha yang lebih baik daripada orang lain supaya tetap berusaha keras. 5,13, 33 3 k Relevance enhancement Berusaha siswa meningkatkan keterhubungan atau keberartian tugas dengan kehidupan atau 4, 15 2 minat personal yang dimiliki l Situasional interest enhancement Berusaha meningkatkan motivasi intrinsik dalam mengerjakan tugas melalui salah satu situasi atau minat pribadi. 29 1 m Self- consequating Menentukan dan menyediakan konsekuensi intrinsik supaya konsisten dalam aktivitas belajar. 7, 16, 2 n Environment structuring Berusaha berkonsentrasi penuh untuk mengurangi gangguan di sekitar tempat belajar dan mengatur kesiapan fisik dan mental untuk menyelesaikan tugas akademis 8,19, 23, 35 4 4. Perilaku aEffort regulation Meregulasi usaha. 22, 27 10, 18 4 b Time study environment Mengatur waktu dan tempat dengan membuat jadwal belajar untuk mempermudah proses belajar 11, 34 32 3 c Help-seeking Mencoba mendapatkan bantuan dari teman sebaya, guru, dan orang dewasa. 14,25, 36 3 Jumlah 36 Skala self-regulated learning ini merupakan skala Likert dengan metode summated ratings. Menurut Azwar 2008 metode summated ratings yaitu pernyataan-pernyataan yang menempatkan individu pada suatu situasi yang menggambarkan dirinya, dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS.

3.4.2.2 Skala self-efficacy

Dalam penelitian ini, pengukuran self-efficacy menggunakan skala milik Ralf Schwarzer, dkk 1996 dari Universitas Freie, Berlin. Skala self-efficacy Ralf Schwarzer dkk, pertama kali dikembangkan pada tahun 1981 oleh Jerussalem dimana versi aslinya dibuat dalam bahasa Jerman. Awalnya skala self-efficacy ini terdiri dari 20 item, kemudian setelah berkembang berkurang menjadi 10 item. Hanya saja, skala self-efficacy milik Ralf Schwarzer, dkk 1996 ini tidak terdapat keterangan didalamnya mengenai blue print skala tersebut. Skala hanya disajikan dalam 10 item mana saja yang termasuk favourable dan unfavourable skala self-efficacy milik Ralf Schwarzer,dkk 1996 telah diadaptasikan dalam 14 budaya. Alasan peneliti menggunakan skala milik Ralf Schwarzer, dkk 1996 karena landasan teori yang digunakan dalam penelitiannya menggunakan teori social cognitive milik Albert Bandura. Selain itu, menurut Ralf Schwarzer,dkk 1996 koefisien reliabilitas skala self-efficacy milik Ralf Schwarzer antara 0,75 sampai 0,90 sehingga dapat dikatakan reliabel dan juga dapat dibuktikan melalui validitas diskriminan dan validitas konvergen. Dengan demikian, skala ini dapat dipergunakan pada masa dan jangka waktu yang berbeda serta dengan karakteristik responden yang berbeda. Selain itu, peneliti juga menambahkan beberapa aitem skala yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi self-efficacy. Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid berjumlah 7 item. Namun, dalam field test peneliti hanya menggunakan item-item valid saja, yaitu sejumlah 14 item. Tabel 3.5 Blue print skala self-efficacy Dimensi Indikator Jumlah Item jumlah F UF Level Keyakinan individu atas kemampuannya terhadap tingkat kesulitan tugas 11 , 18 1 5 3 Pemilihan tingkah laku berdasarkan hambatan atau tingkat kesulitan suatu tugas atau aktivitas 12 1 4 2 Strength Tingkat kekuatan keyakinan atau pengharapan individu terhadap kemampuannya 20, 21 2 Generality Keyakinan individu akan kemampuannya melaksanakan tugas di berbagai aktivitas 16, 19 1 7 4 Total 11

3.4.2.3 Skala kecemasan akademis

Skala dalam penelitian ini disusun oleh peneliti mengacu pada komponen kecemasan akademis yang meliputi komponen psikologis, komponen motorik, komponen kognitif, dan komponen somatik yang dipaparkan Holmes 1991 pada teori sebelumnya. Tabel 3.6 Blue print skala kecemasan akademis No Komponen Indikator Aitem Jml F UF 1. Psikologis Merasa tegang 1, 15, 21, 25 4 Merasa khawatir 2, 13, 17, 27 4 Merasa takut 7,11, 32 4, 38 5 Merasa gugup 5 35 2 2. Motorik Gemetar 3, 22, 34, 36 4 Terburu-buru 9, 30, 40 6,20, 5 3. Kognitif Merasa sulit berkonsentrasi 8, 14, 31 23 4 Tidak mampu dalam mengambil keputusan 10, 24, 29 33 4 4. Somatik Jantung berdebar cepat 12, 16, 18, 26, 37 5 Tangan mudah berkeringat 19, 28, 39 3 Ʃ 40 Item valid Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid berjumlah 10 item. Namun, dalam field test peneliti hanya menggunakan item-item yang valid saja, yaitu sejumlah 30 item.

3.4.2.4 Kuesioner jenis kelamin dan angkatan

Pada penelitian ini, untuk mengetahui jenis kelamin dan angkatan peneliti menggunakan kuesioner tertutup, yaitu bentuk kuesioner yang jawabannya telah ditentukan atau disediakan. Hal ini dilakukan agar jawaban responden tidak terlalu bervariasi, sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisa data. Terdapat dua pilihan jawaban untuk kuesioner jenis kelamin, yaitu laki- laki dan perempuan. Adapun cara skoring kuesioner ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Pedoman skoring kuesioner jenis kelamin Respon Jawaban Angka Simbolik Laki-laki Perempuan 1 Sementara pada kuesioner angkatan memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu angkatan 2007, angkatan 2008, angkatan 2009, dan angkatan 2010. Adapun cara skoring kuesioner ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Pedoman skoring kuesioner angkatan Respon Jawaban Angka Simbolik 2007 1 2008 2 2009 3 2010 4 3.5. Uji Instrumen 3.5.1 Uji validitas

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 89 124

Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

17 169 81

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA REMAJA

3 14 21

Pengaruh self-regulated learning dan koping kultural trehdap stres dalam menghadapi tugas perkuliahan pada mahasiswa di fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 4 151

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Pengaruh Gaya Pengasuhan, Self-Efficacy, dan Self Regulated Learning terhadap Prestasi Akademik Remaja

0 6 36

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

Peranan Goal Orientation Terhadap Self-regulated Learning Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

0 0 12

Hubungan antara Self Efficacy dan Self Regulated Learning dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakulats Psikologi Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1