2.5 Hipotesis Penelitian
Penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis alternatif yang terdiri dari hipotesis mayor dan minor, yaitu:
Hipotesis Mayor
H
a :
Ada pengaruh yang signifikan dari variabel self-efficacy, kecemasan akademis, jenis kelamin, dan grades angkatan terhadap self-regulated
learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
Hipotesis Minor :
H
a1
: Ada pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
H
a2
: Ada pengaruh yang signifikan komponen psikologis dari variabel kecemasan akademis terhadap self-regulated learning mahasiswa psikologi
UIN Jakarta. H
a3
: Ada pengaruh yang signifikan komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis terhadap self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN
Jakarta. H
a4
: Ada pengaruh yang signifikan komponen somatik dari variabel kecemasan akademis terhadap self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN
Jakarta. H
a5
: Ada pengaruh yang signifikan komponen motorik dari variabel kecemasan akademis terhadap self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN
Jakarta.
H
a6 :
Ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
H
a7
: Ada pengaruh yang signifikan tingkatan semester grades terhadap self- regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari tujuh subbab. Subbab tersebut adalah populasi dan sampel definisi konseptual dan operasional
variabel, pengumpulan data, prosedur penelitian, dan analisis data.
3.1 Populasi dan sampel
3.1.1 Populasi
Populasi menurut Kerlinger dalam Sevilla, dkk 2006 adalah keseluruhan anggota, kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik. Dalam
penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswa yang aktif kuliah pada semester genap tahun akademik 20112012 Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 772 mahasiswa.
Tabel 3.1
Populasi mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2007, 2008, 2009, dan 2010
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ukuran Populasi
Angkatan 2007 175
Angkatan 2008 197
Angkatan 2009 238
Angkatan 2010 162
Jumlah 772
Sumber: Tata Usaha Bagian Akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2010
3.1.2 Sampel
Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi Ferguson, dalam Sevilla dkk, 2006. Berdasarkan penjelasan Sevilla untuk
penelitian, ukuran minimum yang ditawarkan Gay 1976 bahwa untuk penelitian korelasi diambil minimal 30 sampel Sevilla dkk, 2006. Dalam
penelitian ini akan menggunakan 200 orang sampel penelitian. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswai Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang masih aktif kuliah berusia 18-21 tahun.
3.1.3 Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara probability sampling, dengan menggunakan teknik stratified random sampling dimana pemilihan
sampel dari populasi berdasarkan pada strata tiap-tiap angkatan. Setiap subjek yang menjadi sampel adalah subjek yang memenuhi karakteristik sampel
penelitian. Mengingat populasi yang ada jumlahnya besar 772 orang serta
keterbatasan dana, waktu dan kemampuan peneliti, peneliti menetapkan mahasiswa yang akan dijadikan sampel penelitian sebanyak 200 orang dari
jumlah populasi.
Untuk mengambil jumlah sampel tersebut penulis menggunakan rumus
proporsi sebagai berikut :
Populasi per angkatan X jumlah sampel yang ditentukan Populasi total
Maka jumlah sampel untuk masing-masing angkatan adalah 1. Angkatan 2007
: 175772 x 200 = 45 2. Angkatan 2008
: 197772 x 200 = 51 3. Angkatan 2009
: 238772 x 200 = 62 4. Angkatan 2010
: 162772 x 200 = 42
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi variabel
Sevilla 2006 menyebutkan variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri. Variabel dalam penelitian ini
adalah: a. Dependent variable
: Self-regulated learning b. Independent variable 1 : Self-efficacy
c. Independent variable 2 : Kecemasan akademis
3.2.2 Definisi variabel operasional
a. Self-regulated learning Skor yang diperoleh individu atau responden penelitian melalui respon
individu terhadap skala self-regulated learning yang disusun berdasarkan teori self-regulated learning yang meliputi aspek kognisi, motivasi, dan
perilaku.
b. Self-efiicacy
Skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap skala self-efficacy yang meliputi dimensi level, strength, dan generality.
c. Kecemasan akademis Skor yang diperoleh individu atau responden melalui respon individu
terhadap skala kecemasan akademis yang meliputi komponen psikologis, motorik, kognitif, dan somatik.
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket penelitian yang terdiri dari tiga skala yaitu skala untuk
mengukur self-efficacy, kecemasan akademis, dan self-regulated learning.
3.3.2 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2009. Peneliti menggunakan skala
sebagai instrumen pengumpul data. Dalam penelitian ini, terdapat tiga skala, yaitu skala self-regulated learning, skala self-efficacy, dan skala kecemasan
akademis yang disusun dengan menggunakan empat pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS
dengan tidak menggunakan pilihan jawaban tengah netralragu-ragu. Peneliti membagi dua kategori item pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable serta
menentukan bobot nilai. Untuk item favorable, skor subjek dimulai dari 4,3,2,1. Sementara untuk item unfavorable, skor subjek dimulai dari 1,2,3,4.
Tabel 3.2 Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban Favorable
Unfavorable SS sangat sesuai
4 1
S sesuai 3
2 TS tidak sesuai
2 3
STS sangat tidak sesuai 1
4
3.3.2.1 Skala self-regulated learning
Pada penelitian yang dilakukan, skala self-regulated learning yang digunakan telah mengadaptasi dari skala yang dikembangkan Wolters dkk
2003 dengan blue print yang didasari dari aspek yang terjadi pada self- regulated learning. Alat ukur ini diukur melalui tiga aspek yaitu strategi
meregulasi kognisi, strategi meregulasi motivasi, dan strategi meregulasi perilaku.
Berdasarkan blue print yang diadaptasi, peneliti merancang skala self- regulated learning. Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran item
untuk skala self-regulated learning adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Blue print skala self-regulated learning try out
No Aspek
Strategi Belajar Indikator
Jumlah Aitem
Jumlah F
UF 1.
Kognitif a
Rehearsal Berusaha untuk
mengingat materi dengan cara
mengulang 1.
22, 13
3
b Elaboration
Menggali materi lebih dalam
7,1 1,
35 3
c Organizing
Mencatat, menggambar diagram
atau bagan 2,
17, 40
3
d Metacognitive
regulation Menentukan tujuan
dari membaca atau membuat perubahan
supaya tugas yang dikerjakan mengalami
kemajuan 3,
29 24,
32 4
1. Motivasi
a Mastery self-
talk Memuaskan
keingintahuan, menjadi lebih kompeten atau
meningkatkan perasaan otonomi
4, 28,
39, 44
4
b Extrinsic self-
talk Meyakinkan diri
untuk terus melanjutkan kegiatan
belajar. 8,
15, 37
3
c Relative
ability self- talk
Melakukan usaha yang lebih baik daripada
orang lain supaya tetap berusaha keras.
6, 18,
42 3
d Relevance
enhancement Berusaha untuk
meningkatkan keterhubungan atau
keberartian tugas dengan kehidupan atau
minat personal yang 5,
20, 46,
50 4
dimiliki e
Situasional interest
enhancement Berusaha
meningkatkan motivasi intrinsik
dalam mengerjakan tugas melalui salah
satu situasi atau minat pribadi.
9, 27,
38, 47
4
f Self-
consequating Menentukan dan
menyediakan konsekuensi intrinsik
supaya konsisten dalam aktivitas belajar.
10, 21,
34, 48
4
g Environment
structuring Berusaha
berkonsentrasi penuh untuk mengurangi
gangguan di sekitar tempat belajar dan
mengatur kesiapan fisik dan mental untuk
menyelesaikan tugas akademis
12, 26,
31, 45
4
2. Perilaku
aEffort regulation
meregulasi usaha. 30,
36 14
, 23
4
b Time study environment
mengatur waktu dan tempat dengan
membuat jadwal belajar untuk
mempermudah proses belajar
16, 43
25 ,
41 4
c Help-seeking mencoba mendapatkan
bantuan dari teman sebaya, guru, dan
orang dewasa. 19,
33, 49
3
Jumlah 50
Item valid
Setelah melakukan try out di Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta pada tanggal 25 Juli 2011 dengan jumlah sampel 150 mahasiswa, didapatkan 14 item yang
gugur, sehingga item yang tersisa adalah sebanyak 36 item. Seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini
Tabel 3.4 Blue print skala self-regulated learning field test
No Aspek
Strategi Belajar Indikator
Jumlah Aitem
Jumlah F
UF 1.
Kognitif e Rehearsal Berusaha untuk
mengingat materi dengan cara mengulang
1. 17, 9
3
f Elaboration
Menggali materi lebih dalam
6, 26 2
g Organizing
Mencatat, menggambar diagram atau bagan
2, 12, 31
3 h
Metacognitive regulation
Menentukan tujuan dari membaca atau
membuat perubahan supaya tugas yang
dikerjakan mengalami kemajuan
21 24
2
3. Motivasi h Mastery self
talk Memuaskan
keingintahuan, menjadi lebih kompeten atau
meningkatkan perasaan otonomi
3, 20, 30
3
i Extrinsic self
talk Meyakinkan diri untuk
terus melanjutkan kegiatan belajar.
28 1
j Relative
ability self talk Melakukan usaha yang
lebih baik daripada orang lain supaya tetap
berusaha keras. 5,13,
33 3
k Relevance
enhancement Berusaha siswa
meningkatkan keterhubungan atau
keberartian tugas dengan kehidupan atau
4, 15 2
minat personal yang dimiliki
l Situasional
interest enhancement
Berusaha meningkatkan motivasi
intrinsik dalam mengerjakan tugas
melalui salah satu situasi atau minat
pribadi. 29
1
m Self-
consequating Menentukan dan
menyediakan konsekuensi intrinsik
supaya konsisten dalam aktivitas belajar.
7, 16, 2
n Environment
structuring Berusaha
berkonsentrasi penuh untuk mengurangi
gangguan di sekitar tempat belajar dan
mengatur kesiapan fisik dan mental untuk
menyelesaikan tugas akademis
8,19, 23, 35
4
4. Perilaku
aEffort regulation
Meregulasi usaha. 22, 27 10,
18 4
b Time study environment
Mengatur waktu dan tempat dengan
membuat jadwal belajar untuk mempermudah
proses belajar 11, 34 32
3
c Help-seeking Mencoba mendapatkan
bantuan dari teman sebaya, guru, dan orang
dewasa. 14,25,
36 3
Jumlah 36
Skala self-regulated learning ini merupakan skala Likert dengan metode summated ratings. Menurut Azwar 2008 metode summated ratings yaitu
pernyataan-pernyataan yang menempatkan individu pada suatu situasi yang
menggambarkan dirinya, dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju
TS, sangat tidak setuju STS.
3.4.2.2 Skala self-efficacy
Dalam penelitian ini, pengukuran self-efficacy menggunakan skala milik Ralf Schwarzer, dkk 1996 dari Universitas Freie, Berlin. Skala self-efficacy Ralf
Schwarzer dkk, pertama kali dikembangkan pada tahun 1981 oleh Jerussalem dimana versi aslinya dibuat dalam bahasa Jerman. Awalnya skala self-efficacy
ini terdiri dari 20 item, kemudian setelah berkembang berkurang menjadi 10 item. Hanya saja, skala self-efficacy milik Ralf Schwarzer, dkk 1996 ini
tidak terdapat keterangan didalamnya mengenai blue print skala tersebut. Skala hanya disajikan dalam 10 item mana saja yang termasuk favourable
dan unfavourable skala self-efficacy milik Ralf Schwarzer,dkk 1996 telah diadaptasikan dalam 14 budaya.
Alasan peneliti menggunakan skala milik Ralf Schwarzer, dkk 1996 karena landasan teori yang digunakan dalam penelitiannya menggunakan
teori social cognitive milik Albert Bandura. Selain itu, menurut Ralf Schwarzer,dkk 1996 koefisien reliabilitas skala self-efficacy milik Ralf
Schwarzer antara 0,75 sampai 0,90 sehingga dapat dikatakan reliabel dan juga dapat dibuktikan melalui validitas diskriminan dan validitas konvergen.
Dengan demikian, skala ini dapat dipergunakan pada masa dan jangka waktu
yang berbeda serta dengan karakteristik responden yang berbeda. Selain itu, peneliti juga menambahkan beberapa aitem skala yang disusun berdasarkan
dimensi-dimensi self-efficacy. Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item
tidak valid berjumlah 7 item. Namun, dalam field test peneliti hanya menggunakan item-item valid saja, yaitu sejumlah 14 item.
Tabel 3.5 Blue print skala self-efficacy
Dimensi Indikator
Jumlah Item jumlah
F UF
Level Keyakinan individu atas
kemampuannya terhadap tingkat kesulitan tugas
11 , 18
1 5
3
Pemilihan tingkah laku berdasarkan hambatan atau tingkat kesulitan suatu
tugas atau aktivitas 12
1 4
2
Strength Tingkat kekuatan keyakinan atau
pengharapan individu terhadap kemampuannya
20, 21 2
Generality Keyakinan individu akan
kemampuannya melaksanakan tugas di berbagai aktivitas
16, 19 1
7 4
Total 11
3.4.2.3 Skala kecemasan akademis
Skala dalam penelitian ini disusun oleh peneliti mengacu pada komponen kecemasan akademis yang meliputi komponen psikologis, komponen
motorik, komponen kognitif, dan komponen somatik yang dipaparkan Holmes 1991 pada teori sebelumnya.
Tabel 3.6 Blue print skala kecemasan akademis
No Komponen
Indikator Aitem
Jml F
UF
1. Psikologis
Merasa tegang 1, 15, 21,
25 4
Merasa khawatir 2, 13,
17, 27 4
Merasa takut 7,11, 32
4, 38
5 Merasa gugup
5 35
2 2.
Motorik Gemetar
3, 22, 34, 36
4 Terburu-buru
9, 30, 40 6,20,
5 3.
Kognitif Merasa sulit
berkonsentrasi 8, 14, 31 23
4 Tidak mampu dalam
mengambil keputusan 10, 24, 29
33 4
4. Somatik
Jantung berdebar cepat 12, 16,
18, 26, 37
5
Tangan mudah berkeringat
19, 28, 39
3
Ʃ 40
Item valid
Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid berjumlah 10 item. Namun, dalam field test peneliti hanya
menggunakan item-item yang valid saja, yaitu sejumlah 30 item.
3.4.2.4 Kuesioner jenis kelamin dan angkatan
Pada penelitian ini, untuk mengetahui jenis kelamin dan angkatan peneliti menggunakan kuesioner tertutup, yaitu bentuk kuesioner yang jawabannya
telah ditentukan atau disediakan. Hal ini dilakukan agar jawaban responden tidak terlalu bervariasi, sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisa
data. Terdapat dua pilihan jawaban untuk kuesioner jenis kelamin, yaitu laki-
laki dan perempuan. Adapun cara skoring kuesioner ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Pedoman skoring kuesioner jenis kelamin
Respon Jawaban Angka Simbolik
Laki-laki Perempuan
1
Sementara pada kuesioner angkatan memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu angkatan 2007, angkatan 2008, angkatan 2009, dan angkatan 2010. Adapun
cara skoring kuesioner ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Pedoman skoring kuesioner angkatan
Respon Jawaban Angka Simbolik
2007 1
2008 2
2009 3
2010 4
3.5. Uji Instrumen 3.5.1 Uji validitas
Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi yang diukur Sevilla, 2006. Untuk menguji validitas skala yang telah dibuat digunakan
teknik korelasi product moment pearson. Validitas suatu item pernyataan dapat dilihat pada hasil output SPSS versi 17. Validitas masing-masing item
pernyataan dapat dilihat dari nilai corrected item- total correlation masing- masing item pernyataan.
Dalam penelitian try out yang telah dilakukan sebelumnya, dari 21 item yang terdapat pada skala self-efficacy diketahui hanya 14 item yang valid,
sedangkan sisanya sebanyak 7 item dinyatakan gugur. Pada skala kecemasan akademis dari 40 item diketahui hanya 30 item yang valid, sedangkan sisanya
sebanyak 10 item dinyatakan gugur. Pada skala self-regulated learning dari 50 item diketahui hanya 36 item yang valid, sedangkan 14 item lainnya
gugur. Item- item yang gugur dikarenakan skor validitasnya kurang dari 0,3. Jumlah total item yang digunakan untuk penelitian adalah 80 item.
3.5.2 Uji reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran dalam Azwar, 2008.
Untuk mencari nilai estimasi reliabilitas dari instrument penelitian yang digunakan,
peneliti menggunakan
teknik Alpha
Cronbach, dalam
perhitungannya adalah dengan menggunakan program SPSS 17.
Tinggi atau rendahnya reliabilitas yang dihasilkan dilihat dari kaidah reliabilitas Guilford dan pendapat Azwar 2008 yang menyatakan bahwa
semakin tinggi koefisien reliabilitas yang mendekati 1,00 berarti semakin baik, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut terlihat di bawah ini:
Tabel 3.9 Kaidah Reliabilitas Guilford
Koefisien Kriteria
0,90 Sangat Reliabel
0,70 – 0,89
Reliabel 0,49
– 0,69 Cukup Reliabel
0,20 – 0,39
Tidak Reliabel
Hasil uji reliabilitas skala self-efficacy adalah nilai reliabilitas skala self- efficacy dengan 14 item yang valid adalah sebesar 0,785. Pada skala
kecemasan akademis dengan 30 item yang valid nilai reliabilitasnya adalah sebesar 0,888. Sedangkan pada skala self-regulated learning dengan 36 item
yang valid mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,897. Oleh karena itu, skala self-efficacy, skala kecemasan akademis, dan skala self-regulated learning ini
dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.
Tabel 3.10 Skor hasil uji reliabilitas skala
Skala Skor
Keterangan Skala self-efficacy
0,785 Reliabel
Skala kecemasan akademis 0,888
Reliabel Skala self-regulated learning
0,897 Reliabel
3.6 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian. Langkah-langkah tersebut
sebagai berikut:
1. Persiapan penelitian a Dimulai dengan perumusan masalah dan pembatasan masalah
b Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti
c Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan
teori yang tepat
d Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala self-efficacy, skala kecemasan akademis,
dan skala self-regulated learning yang dirancang berupa skala Likert 2. Tahap pengambilan data
a Menentukan jumlah sampel penelitian
b Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta
kesediaan responden untuk mengisi skala penelitian c Memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada responden
3. Tahap uji coba
Peneliti melakukan uji coba alat ukur skala self-efficacy, skala kecemasan
akademis, dan skala self-regulated learning pada tanggal 25 Juli 2011 pada 150 responden yang berada di Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta.
4. Tahap field test
Skala self-efficacy, skala kecemasan akademis, dan skala self-regulated learning terdiri dari 80 item pernyataan. Selanjutnya skala ini diberikan
kepada responden pada tanggal 5 September 2011 di Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
3.7 Teknik Analisa Data