Tabel 4.10 Skor perolehan
self-regulated learning
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Self-regulated learning
200 91.00
142.00 109.8000
9.38619 Valid N listwise
200
Pada variabel self-regulated learning memiliki nilai maximum 142, minimum 91, dan mean 109.8000. Berdasarkan skor perolehan di atas maka
hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Klasifikasi skor
self-regulated learning
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek dengan tingkat self- regulated learning yang rendah dengan persentase 47 94 orang, subjek
dengan tingkat self-regulated learning yang sedang dengan persentase 43.5 87 orang, dan subjek dengan tingkat komponen self-regulated learning yang
tinggi 9.5 19 orang dari total sampel.
Kategori Rentang Skor
Responden Persentase
Rendah Sedang
Tinggi
91 – 107
108 – 124
125 – 142
94 87
19 47
43.5
9.5 Jumlah
200 100
4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi berganda multiple regression menggunakan sofware SPSS 17. Uji regresi
ini dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang diajukan di Bab II.
4.3.1 Hasil uji hipotesis mayor
Pengujian hipotesis ini, untuk mengetahui seberapa besar atau berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Adapun hasil perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai R Square Change adalah sebesar 0.231. Artinya, proporsi varians dari dependent variable
self-regulated learning yang dapat dijelaskan oleh independent variable self-efficacy, kecemasan akademis, jenis kelamin, angkatan grades
dalam penelitian ini adalah sebesar 23,1, sedangkan sisanya yaitu 76.9 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Dengan demikian, hipotesis alternatif mayor H
a
yang menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan dari self-efficacy, kecemasan akademis,
Model Summary
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change df1
df2 Sig. F
Change 1
.480
a
.231 .203
8.54916 .231 8.233
7 192
.000 a. Predictors: Constant, jenis kelamin, psikologis, self efficacy, angkatan, motorik, kognitif,
somatik
jenis kelamin, dan grades angkatan terhadap self-regulated learning
pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta” diterima.
4.3.2 Hasil Uji Hipotesis Minor
Pengujian selanjutnya yaitu koefisien regresi, untuk mengetahui seberapa besar dampak dari setiap variabel independen. Sedangkan untuk
mengetahui signifikansi tiap variabel dilihat dari kolom Sig., jika nilai signifikansi 0.05 maka variabel tersebut signifikan. Adapun hasil
penghitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Koefisien Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 31.121
6.926 4.493
.000 Self-efficacy
.478 .071
.446 6.692
.000 Psikologis
-.021 .090
-.020 -.233
.816 Motorik
.121 .088
.099 1.373
.171 Kognitif
-.175 .084
-.157 -2.068
.040 Somatik
-.029 .091
-.027 -.315
.753 Angkatan
.240 .594
.027 .404
.687 jenis kelamin
-.734 1.259
-.038 -.583
.561 a. Dependent Variable: self regulated learning
Setelah mengetahui koefisien-nya maka dapat disusun persamaan regresinya sebagai berikut:
Self-regulated learning = 31.121 + 0.478 self-efficacy + -0.021
psikologis + 0.121
motorik + -0.175 kognitif + -0.029
somatik + 0.240
angkatan + -0.734 jenis kelamin
Berdasarkan tabel diatas, dari 8 koefisien regresi yang dihasilkan ternyata hanya ada dua IV yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap
self-regulated learning, yaitu self-efficacy nilai p 0,05 dan kognitif nilai p 0,05. Hal ini berarti bahwa dari 7 hipotesis alternatif minor
hanya 2 hipotesis yang diterima, yaitu H
a1
Ada pengaruh yang signifikan antara self-efficacy terhadap self-regulated learning pada
mahasiswa psikologi UIN Jakarta dan H
a3
Ada pengaruh yang signifikan antara kognitif terhadap self-regulated learning pada
mahasiswa psikologi UIN Jakarta. Adapun penjelasan dan nilai koefiesien regresi yang diperoleh pada
masing-masing IV adalah sebagai berikut: a Variabel self-efficacy
Nilai koefisien regresi variabel self-efficacy adalah 0,478, artinya variabel self-efficacy secara positif signifikan mempengaruhi self-
regulated learning. Jadi semakin tinggi self-efficacy maka semakin tinggi self-regulated learning.
b Komponen psikologis dari variabel kecemasan akademis Nilai koefisien regresi komponen psikologis dari variabel
kecemasan akademis adalah -0,021, artinya komponen psikologis dari variabel kecemasan akademis secara negatif tidak
berpengaruh signifikan terhadap self -regulated learning.
c Komponen motorik dari variabel kecemasan akademis Nilai koefisien regresi variabel komponen motorik dari variabel
kecemasan akademis adalah 0,121, artinya komponen motorik dari variabel kecemasan akademis secara positif tidak signifikan
mempengaruhi self-regulated learning. d Komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis
Nilai koefisien regresi komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis adalah -0.175, artinya komponen kognitif
dari variabel kecemasan akademis secara negatif signifikan mempengaruhi self-regulated learning. Jadi, semakin tinggi
komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis, semakin rendah self-regulated learning.
e Komponen somatik dari variabel kecemasan akademis Nilai koefisien regresi komponen somatik dari variabel
kecemasan akademis adalah -0,029, artinya komponen somatik dari variabel kecemasan akademis secara negatif tidak
berpengaruh signifikan terhadap self-regulated learning. f Variabel jenis kelamin
Nilai koefisien regresi variabel jenis kelamin adalah -0,734, artinya variabel jenis kelamin secara negatif tidak berpengaruh
signifikan terhadap self-regulated learning.
g Variabel grades angkatan Nilai koefisien regresi variabel grades angkatan adalah 0,240,
artinya variabel grades angkatan secara positif tidak signifikan mempengaruhi self-regulated learning.
4.3.3 Pengujian proporsi varians masing-masing independent variable
Selanjutnya, untuk mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari masing-masing independent variable terhadap self-regulated
learning. Pada tabel 4.14 kolom pertama adalah independent variable yang dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan
penambahan varians dependent variable dari tiap independent variable yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai
murni varians dependent variable dari tiap independent variable yang dimasukkan satu per satu, kolom keempat adalah nilai F hitung bagi
independent variable yang bersangkutan, kolom DF adalah derajat bebas bagi independent variable yang bersangkutan pula, yang terdiri dari
numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom mengenai nilai independent variable pada tabel F dengan dependent variable yang telah
ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada
F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi yang akan dituliskan signifikan atau sebaliknya. Besarnya proporsi varians pada
self-regulated learning dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Proporsi varians masing-masing
independent variable
IV R
2
R
2
CHANGE F
HITUNG DF
F TABEL
SIGNIFIKAN X
1
0.446 0.199
49.073 1,198
3,84 SIGNIFIKAN
X
12
0,451 0.005
1.295 1,197
3,84 TIDAK SIGNIFIKAN
X
123
0.456 0.005
1.120 1,196
3,84 TIDAK SIGNIFIKAN
X
1234
0.478 0.02
5.158 1,195
3,84 SIGNIFIKAN
X
12345
0.479 0.094
1,194 3,84
TIDAK SIGNIFIKAN X
123456
0.479 0.090
1,193 3,84
TIDAK SIGNIFIKAN X
1234567
0.480 0.001
0.340 1,192
3,84 TIDAK SIGNIFIKAN
TOTAL 0.23
Keterangan: X
1
= Self-efficacy X
2
= Psikologis X
3
= Motorik X
4
= Kognitif X
5
= Somatik X
6
= Angkatan X
7
= Jenis kelamin Dari tabel di atas dapat ringkas sebagai berikut:
1. Variabel self-efficacy memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 19,9 bagi self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN
Jakarta. 2. Komponen psikologis dari variabel kecemasan akademis
memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0,5 bagi self- regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
3. Komponen motorik dari variabel kecemasan akademis memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0,5 bagi self-regulated
learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
4. Komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 2 bagi self-regulated
learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta. 5. Komponen somatik dari variabel kecemasan akademis tidak
memberi sumbangan varians sama sekali sebesar 0 bagi self- regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
6. Variabel grades angkatan tidak memberi sumbangan varians sama sekali sebesar 0 bagi self-regulated learning mahasiswa
psikologi UIN Jakarta. 7. Variabel jenis kelamin memberi sumbangan atau pengaruh
sebesar 0,1 bagi self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 2 independent variable yang signifikan sumbangannya terhadap self-regulated learning,
yaitu self-efficacy dan komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis, sedangkan 5 independent variable lainnya tidak memberikan
sumbangan secara signifikan.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh self-efficacy dan kecemasan akademis terhadap self-regulated learning pada mahasiswa
fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta. Selanjutnya akan dikemukakan pula diskusi tentang penelitian dan saran untuk penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Pada bagian ini, akan dipaparkan kesimpulan dari pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab empat yaitu:
1. Berdasarkan hipotesis alternatif mayor H
a
yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan dari self-efficacy, kecemasan akademis, jenis
kelamin, dan grades angkatan terhadap self-regulated learning pada
mahasiswa psikologi UIN Jakarta” diterima.
2. Variabel self-efficacy memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,478, artinya variabel self-efficacy secara positif signifikan mempengaruhi self-
regulated learning. Hal ini berarti hipotesis H
a1
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap self-regulated learning
pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta diterima.
3. Pada komponen psikologis dari variabel kecemasan akademis nilai koefisien regresi sebesar -0,021, artinya komponen psikologis dari variabel
kecemasan akademis secara negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap self-regulated learning. Hal ini berarti H
a2
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan komponen psikologis dari variabel kecemasan
akademis terhadap self-regulated learning pada mahasiswa psikologi UIN
Jakarta ditolak.
4. Komponen motorik dari variabel kecemasan akademis memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,121, artinya komponen motorik dari variabel
kecemasan akademis secara positif tidak signifikan mempengaruhi self- regulated learning. Hal ini berarti H
a3
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan komponen motorik dari variabel kecemasan akademis
terhadap self-regulated learning pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta
ditolak.
5. Komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.175, artinya komponen kognitif dari variabel
kecemasan akademis secara negatif signifikan mempengaruhi self- regulated learning. Hal ini berarti H
a4
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis
terhadap self-regulated learning pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta
diterima.
6. Komponen somatik dari variabel kecemasan akademis mempunyai nilai koefisien regresi komponen somatik dari variabel kecemasan akademis
adalah -0,029, artinya komponen somatik dari variabel kecemasan akademis secara negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap self-
regulated learning. Hal ini berarti H
a5
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan komponen somatik dari variabel kecemasan akademis
terhadap self-regulated learning pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta
ditolak.
7. Variabel jenis kelamin mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,734, artinya variabel jenis kelamin secara negatif tidak berpengaruh signifikan
terhadap self-regulated learning. Hal ini berarti H
a6
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap self-regulated
learning pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta ditolak.
8. Variabel angkatan grades mempunyai nilai koefisien regresi sebesar - 0,240, artinya variabel grades angkatan secara positif tidak signifikan
mempengaruhi self-regulated learning. Hal ini berarti H
a7
minor yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan angkatan grades terhadap self-
regulated learning pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta ditolak.
Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan proporsi varians masing-masing variabel, terdapat dua variabel yang signifikan. Variabel-variabel tersebut adalah
self-efficacy dan komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis. Variabel self-efficacy memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 19,9 bagi self-
regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta dan komponen kognitif dari variabel kecemasan akademis memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 2
bagi self-regulated learning mahasiswa psikologi UIN Jakarta.
5.2 Diskusi