Kriteria Gharim Mustahik Menurut Fukaha Klasik

C. Kriteria Gharim Mustahik Menurut Fukaha Klasik

1. Kriteria Gharim Yang Berhak Menerima Zakat Menurut Fukaha Klasik. Madzhab Syafi’I mengemukakan bahwa orang yang berhak menerima zakat adalah orang yang mengaku hamba mukatab atau gharim, dapat dibenarkan dengan ada saksi seorang yang adil dan dibenarkan oleh tuannya bagi mukatab, dibenarkan oleh yang menghutangkan bagi gharim atau karena sifatnya sudah terkenal dikalangan masyarakat. 73 Pada madzhab Maliki menyebutkan bahwa orang yang berhak menerima zakat bagi orang yang berhutang gharim adalah: a. Merdeka. b. Islam. c. Bukan keturunan Bani Hasyim. d. Hutangnya itu kepada sesama manusia, jika hutangnya kepada Allah SWT seperti hutang kifarat, maka untuk melunasinya tidak boleh dari zakat. 74 Sedangkan pada madzhab lain, penulis tidak menemukan batasan- batasannya, hanya saja penulis dapat menyimpulkan bahwa batasan gharim yang berhak diberikan kepada orang-orang yang berhutang, baik untuk kepentingan dirinya maupun kemaslahatan umat maka boleh mengambil zakat, namun hanya sebatas menutupi hutangnya saja. 75 73 M. Anwar, Fathul Mu’in, terj., Op. Cit., h. 585. 74 M. Zuhri, dkk, Fiqh Empat Madzhab, Semarang: As-Syifa, 1994, cet. ke 1, jilid 4, h.162. 75 Imam Syafi’I Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan Kitab Al-Umm. Penerjemah Muhammad Yasir Abu Mutholib Jakarta: Pustaka Azzam, 2004, h.466. 2. Kriteria Gharim Yang Tidak Berhak Menerima Zakat Menurut Fukaha Klasik Menurut madzhab Syafi’I harta zakat itu, sedikitpun tidak boleh untuk membungkus mayat atau membangun masjid-masjid secara langsung, kecuali melalui gharim, sebab mustahik itu harus orang dan bukan benda. 76 Jika memberikan zakat pada orang yang berhutang kepadanya dengan syarat bahwa ia harus mengembalikan zakat itu untuk membayar hutangnya, maka yang demikian adalah tidak boleh dan tidak sah membayar dengan zakat. 77 Orang yang berhutang karena menjamin seseorang, jika jaminan tersebut ada yang menjamin selain dirinya dan ia sanggup membayarnya maka ia tidak berhak menerima zakat. Orang yang berhutang dalam hal-hal kemaksiatan seperti membeli khamar dan yang sejenisnya atau yang diharamkan oleh agama, maka orang itu tidak berhak untuk menerima zakat. 78 Pada madzhab Hambali dan Hanafi berdasarkan dari pengertiannya, penulis dapat menyimpulkan bahwa gharim yang tidak berhak menerima zakat adalah gharim dalam hal-hal kemaksiatan yang diharamkan oleh agama Islam. Pada madzhab Maliki orang yang berhutang atau gharim dari hutangnya itu disebabkan karena boros maka gharim sejenis ini tidak berhak untuk mendapatkan bantuan zakat.

D. Kriteria Gharim Mustahik Menurut Fukaha Kontemporer