PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan mean empirik 96.39, secara umum subjek penelitian berada pada kategori tinggi. Berdasarkan kategorisasi data variabel persepsi kualitas kehidupan bekerja, sebanyak 3 pegawai 3 memiliki yang rendah. Sebanyak 18 18 pegawai memiliki persepsi kualitas kehidupan bekerja sedang dan sebanyak 79 pegawai 79 memiliki persepsi kualitas kehidupan bekerja yang tinggi.

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi kualitas kehidupan bekerja dengan etos kerja, dengan hasil pengujian statistik, diperoleh korelasi sebesar r= 0.509 dengan p=0.000. artinya terdapat hubungan persepsi kualitas kehidupan bekerja dengan etos kerja secara signifikan. semakin positif persepsi kualitas kehidupan bekerja seorang karyawan maka semakin tinggi etos kerja karyawan. Sebaliknya semakin negative persepsi kualitas kehidupan bekerja maka semakin rendah etos kerja karyawan. Variable persepsi kualitas kehidupan bekerja memberikan sumbangan efektif sebesar 25.9 terhadap etos kerja, dan 74.1 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chiu dan Chen dalam Hasanbasri, 2007 yang mengatakan bahwa semakin positif persepsi individu terhadap pekerjaan yang ia kerjakan, maka semakin tinggi etos kerja yang dia miliki. Persepsi kualitas kehidupan bekerja merupakan Universitas Sumatera Utara pesepsi seorang pekerja, yaitu bagaimana pekerja melihat kesejahteraannya, suasana dan pengalamannya dimana ia bekerja, yang mengacu kepada bagaimana efektifnya lingkungan pekerjaan memenuhi keperluan-keperluan pribadi pekerja sendiri. Semakin individu memandang positif lingkungan kesejahteraan dirinya, kenyamanan lingkungan sosialnya, secara langsung akan menambah semangat kerja dan nilai-nilai positif yang ia miliki terhadap pekerjaan yang ia lakukan. Semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai positif ini yang akan membentuk etos kerja yang ia miliki Harsono dan Santoso ,2006 dan Sukriyanto, 2000. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Jansen 1992, yang menemukan bahwa semakin positif individu mempersepsikan kehidupannya dalam bekerja, maka akan semakin tinggi harapan akan kepuasannya dalam bekerja. Kepuasan individu dalam bekerja secara langsung akan membentuk etos kerja yang tinggi yang dapat menghasilkan nilai-nilai yang dapat menghasilkan semangat kerja yang tinggi pula. Semangat ini yang dapat membentuk etos kerja Hitt, dalam Boatwright Slate, 2000. Berdasarkan mean epirik, etos kerja subjek penelitian berada pada kategori tinggi, yaitu dengan mean sebanyak 92 orang subjek92 . Berdasarkan mean empirik, persepsi kualitas kehidupan bekerja subjek berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 79 orang subjek 79 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa mendatang dengan tema yang hampir sama.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa : 1. Ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi kualitas kehidupan bekerja dengan etos kerja, semakin positif persepsi kualitas kehidupan bekerja seorang karyawan, maka semakin tinggi etos kerja karyawan. 2. Berdasarkan deskripsi data penelitian pada variable etos kerja dengan menggunakan mean epirik, etos kerja subjek penelitian berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 92 orang subjek 92 . Selebihnya 8 memiliki etos kerja pada kategori sedang. 3. Berdasarkan deskripsi data penelitian pada variable persepsi kualitas kehidupan bekerja dengan menggunakan mean empirik, persepsi kualitas Universitas Sumatera Utara