sangat meningkat. Total biaya akibat keadaan ini lebih dari 30 juta milyar dolar di Amerika Serikat.
5,13,17,18
PPOK merupakan penyakit yang banyak diderita berjuta manusia di dunia, pada penderita PPOK keterbatasan dalam melakukan aktivitas menjadi penyebab penting dari
kematian. Walaupun dapat dicegah PPOK memiliki fase proses perjalanan penyakit yang lama. Seiring dengan progresivitas penyakit, proses pertukaran gas mengalami penurunan dan
dapat terjadi gagal napas, sehingga kematian pada PPOK sering disebabkan karena gagal napas atau penyebab komorbid lain seperti penyakit jantung, atau kanker paru. PPOK diduga
terjadi pada 15 perokok dan keluhan sesak biasanya terjadi pada saat melakukan latihan ringan.
2,3
Faktanya telah terjadi inflamasi sistemik pada penderita PPOK karena gangguan mekanisme stress oksidatif dan gangguan respon imunologi. Banyak penderita PPOK yang
mengalami penurunan masa lemak, gangguan fungsi otot, anemia, hipertensi pulmonal, dan korpulmonal. Bagaimanapun juga pada beberapa penderita dengan manifestasi sistemik dapat
memberikan dampak berupa gangguan berbagai fungsi, sesak yang memberat sehingga menurunkan tingkat kualitas hidup penderita dan meningkatkan mortalitas.
11
2.1.2. Definisi PPOK
Definisi PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronik menurut GOLD Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease adalah penyakit paru kronik ditandai dengan
hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel
atau gas yang beracun berbahaya.
5,10,19
Sedangkan menurut ATSERS American Thoracic Society Europen Respiratry Society mendefinisikan PPOK sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya obstruksi
Universitas Sumatera Utara
saluran napas yang umumnya bersifat progresif, berhubungan dengan bronkitis kronis atau emfisema, dan dapat disertai dengan hiperaktivitas dari saluran napas yang reversibel. PPOK
adalah kelainan spesifik dengan perlambatan arus udara ekspirasi maksimal yang terjadi akibat kombinasi penyakit jalan napas dan emfisema, umumnya perjalanan penyakit kronik
progesif dan irreversibel serta tidak menunjukan perubahan yang berarti dalam pengamatan beberapa bulan.
18,19
2.1.3. Patogenesis PPOK
PPOK adalah Penyakit inflamasi kronik paru yang memiliki progresifitas yang lambat. Respon terhadap stress oksidatif yang terlibat pada patogenesis PPOK khususnya
emfisema yang menyebabkan gagalnya organ untuk memperbaiki DNA yang rusak karena stress oksidatif non program dari penuaan sel dan pemendekan telomere sebagai bagian dari
pembelahan sel. Pemanjangan dari telomore digunakan sebagai marker dari proses secara biologis. Kerentanan genetik yang berhubungan dengan peningkatan dari pemendekan
telomere secara konsisten ditemukan pada penderita PPOK. Pajanan terhadap asap rokok menyebabkan gangguan perbaikan dari jaringan khususnya pada matriks ekstraselular. Pada
seorang perokok, disregulasi dari diferensiasi sel epitel pada morfogenesis paru serta disregulasi dari apoptosis clearance sel dengan cara aktivasi oksidan lewat jalur Rho-
Rhokinase.
20
Sel-sel inflamasi yang terlibat seperti neutrofil, makrofag dan limfosit yang melepaskan mediator inflamasi berinteraksi dengan struktur sel di saluran napas dan
parenkim paru. Hipotesis tentang teori kebocoran dari mediator inflamasi ke sirkulasi sistemik menyebabkan manifestasi inflamasi sistemik seperti pengurangan massa otot atau
kakeksia. Inflamasi sistemik juga menyebabkan keparahan penyakit komorbid lainnya seperti penyakit jantung iskemik, payah jantung, osteoporosis, depresi dan diabetes.
11
Universitas Sumatera Utara
Ketidakseimbangan protease dan antiprotease terjadi pada penderita PPOK. Protease berfungsi sebagai pemecah komponen jaringan ikat dan antiprotease yang berfungsi
menghambat pemecahan tersebut. Beberapa jenis protease yang berasal dari sel inflamasi dan sel epitel jumlahnya meningkat. Protease yang berguna untuk destruksi dari elastin
merupakan komponen jaringan ikat utama pada parenkim paru seperti neutropil elastase dan matriks metalloproteinase MMP-8, MMP-9, MMP-12.
21
Stress oksidatif semakin meningkat pada keadaan eksaserbasi. Pelepasan sel-sel inflamasi seperti makrofag dan neutrofil dihasilkan oleh oksidan rokok dan partikel lain. Dan
terjadi penurunan antioksidan endogen pada penderita PPOK. Stres oksidatif memiliki dampak pada paru termasuk aktivasi gen inflamasi, inaktivasi
antiproteinase, dan stimulasi sekresi mukus.
20
PPOK lanjut dicirikan dengan adanya peningkatan produksi musin. Secara farmakologik, yang menghambat matriks metalloproteinase 14 yaitu suatu proteinase yang
diekspresikan yang sangat bermanfaat pada kondisi Acrolein-induced mucin pada perokok. Hipotesis lain berhubungan dengan karakteristik imunitas alami sebagai respon terhadap
rokok sehingga menyebabkan kerusakan jaringan melalui Toll Like Reseptor yang dilakukan oleh makrofag, sel epitel dan netrofil. Langkah kedua melibatkan aktivasi dan proliferasi sel
T, peningkatan maturasi dari sel dendritik. Langkah ketiga adalah reaksi imun adaptif yang diatur oleh sel Sitotoksik CD8, Th I, sel T dan oligoklonal sel B, yang mengekspresikan
kemokin reseptor CXCR dan ligannya, sehingga membentuk formasi folikel limfoid.
20
2.1.4. Patofisiologi PPOK