Reliabilitas Alat Ukur Daya beda aitem

Tabel 1. Blue Print Skala Kemandirian Sebelum Uji Coba No Aspek-Aspek Nomor Aitem Total Favorable Unfavorable 1 Kebebasan 1, 11, 30, 37, 58, 65 5, 21, 40, 51, 63, 75 12 2 Inisiatif 24, 42, 48, 66, 71, 74

14, 31, 47, 68, 70, 78

12 3 Kepercayaan Diri

10, 15, 32, 41, 56, 61

9, 19, 25, 34, 38, 43 12 4 Tanggung Jawab 3, 27, 36, 55, 69, 76 17, 33, 54, 60, 73 11 5 Ketegasan Diri 18, 29, 50, 59, 72, 80 2, 7, 39, 45, 79 11 6 Pengambilan Keputusan 13, 26, 49, 57, 67, 77 6, 20, 28, 46, 62, 11 7 Kontrol Diri 4, 12, 23, 44, 52, 64 8, 16, 22, 35, 53 11 Jumlah 42 38 80

E. UJI COBA ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur

Menurut Azwar 2000, validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Alat ukur kemandirian dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan pada validitas isi. Pengujian validitas isi tidak melalui analisa statistik tetapi menggunakan analisa rasional. Pengujian validitas isi content dilakukan oleh professional judgement.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Uji reliabilitas alat ukur penelitian menggunakan Universitas Sumatera Utara pendekatan konsistensi internal, yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek atau yang disebut single trial adiministrastion. Pendekatan konsistensi internal bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam alat ukur tersebut. Pada konsistensi internal, setelah skor setiap aitem diperoleh dari sekelompok subjek, tes dibagi menjadi beberapa belahan Azwar, 2000. Formula statistik yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur pada penelitian ini adalah Alpha Cronbach.

3. Daya beda aitem

Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Parameter daya beda aitem yang berupa koefisien korelasi aitem total memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala dalam mengungkap perbedaan individual Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisen korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka Universitas Sumatera Utara koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2005. Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang memiliki harga kritik ≥ 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur