IPK 3.50 cumlaude dengan tidak melebihi
waktu studi dan tidak ada nilai D Selanjutnya subjek dikategorisasikan berdasarkan prestasi belajar yang
didapatnya sesuai dengan indeks prestasi kumulatif pada semester lima tahun ajaran 20102011 pada tabel 13.
Tabel 13. Kategori Subjek Berdasarkan Prestasi Belajar. Kategori
Jumlah Subjek
Memuaskan 38
Sangat Memuaskan 101
Cumlaude 11
Total Subjek 150
B. PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data pada 150 orang sampel penelitian mahasiswai Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa Hipotesa nol diterima yang berarti
tidak ada pengaruh status bekerja ibu terhadap kemandirian remaja akhir. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hurlock dalam Lukman, 2000,
dimana ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian, yaitu: a. Keluarga
Setiap orang tua berbeda-beda dalam menerapkan disiplin pada anaknya. Penerapan disiplin ini identik dengan pola asuh. Setiap tipe pola asuh
mengakibatkan efek yang berbeda. b. Sekolah
Selain orang tua, guru juga ikut berperan dalam perkembangan anak. Pemberian tugas PR akan membiasakan anak untuk bertanggung jawab. Teman-
Universitas Sumatera Utara
teman sebaya juga turut mempengaruhi kemandirian seseorang, dimana seseorang yang terlalu conform akan sulit untuk mengembangkan kemandiriannya.
c. Media komunikasi massa Kita tidak dapat melepaskan diri dari media massa. Setiap hari kita akan
selalu berhadapan dengan media massa, misalnya televisi, koran, radio dan internet. Penyampaian informasi baik itu mendidik atau yang tidak mendidik
menjadi lebih mudah. d. Agama
Dalam agama terdapat nilai-nilai yang diajarkan kepada seseorang. Nilai- nilai tersebut diantaranya adalah kegigihan, pengendalian diri, inisiatif, dan tidak
putus asa. e. Pekerjaan atau tugas yang menuntut sikap pribadi tertentu
Pekerjaan atau tugas akan membiasakan seseorang untuk bertanggung jawab termasuk tugas yang menuntut tanggung jawab dalam mengambil
keputusan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat kita ketahui bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian adalah keluarga dalam hal ini adalah orang tua termasuk salah satunya adalah ibu. Namun pada penelitian ini
hal tersebut tidak berpengaruh secara signifikan. Peneliti juga memperoleh hasil dari 150 subjek yang dibedakan berdasarkan status bekerja ibu, kemandirian
remaja akhir yang berasal dari ibu yang bekerja lebih rendah dibandingkan dengan remaja akhir yang berasal dari ibu tidak bekerja. Hal ini dapat dilihat dari total
Universitas Sumatera Utara
masing-masing aspek kemandirian untuk remaja akhir yang berasal dari ibu bekerja dan remaja akhir yang berasal dari ibu tidak bekerja.
Meskipun demikian ada indikasi bahwa kemandirian remaja akhir yang berasal dari ibu bekerja lebih tinggi daripada kemandirian remaja akhir yang
berasal dari ibu tidak bekerja dimana nilai kemandirian dari remaja yang memiliki ibu yang bekerja sebesar
=179,20, sedangkan nilai dari remaja yang memiliki ibu tidak bekerja sebesar
=177,50. Hasil pengolahan data pada 150 orang sampel penelitian mahasiswai
Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa Hipotesa nol ditolak yang berarti ada pengaruh status bekerja ibu terhadap prestasi belajar remaja akhir.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai prestasi belajar dari remaja yang memiliki ibu yang bekerja
=3,0770 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai Mean dari remaja yang memiliki ibu tidak bekerja
=2,9000. Hal ini sesuai dengan penjelasan Anwar dalam Nawawi, 1989, dimana faktor-faktor yang turut
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar adalah sebagai berikut: a.
Faktor individu 1
Kesehatan Kondisi kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Oleh karena itu pemeliharaan kesehatan sangat penting artinya bagi setiap orang baik fisik maupun mentalnya, agar badan tetap kuat dan
pikiran tetap segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Universitas Sumatera Utara
2 Minat
Minat bisa timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar dan kuat terhadap sesuatu hal merupakan modal yang
besar dalam mencapai tujuan. Minat belajar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat yang kurang cenderung menghasilkan prestasi yang
rendah. 3
Bakat Bakat merupakan faktor yang besar pengarunya terhadap proses dan hasil
belajar seseorang. Hampir tidak dapat dibantah bahwa belajar pada bidang yang diminati dan sesuai dengan bakat seseorang memperbesar kemungkinan untuk
berhasil. 4
Motivasi Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat akan melaksanakan
kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau
mengerjakan tugas-tugasnya yang berhubungan dengan pelajaran. 5
Intelegensi dan Kemampuan Kognitif Wechsler dalam Suryabrata, 1983 memberikan batasan bahwa kecerdasan
adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan bertindak secara terarah serta menyesuaikan diri dengan lingkungan secara efektif. Sejauh
mana kemampuan seseorang dalam tingkat intelegensi yang dimilikinya. Faktor kecerdasan umumnya memiliki hubungan yang positif dengan hasil belajarnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor lingkungan
1 Lingkungan fisik
Lingkungan fisik dapat berupa suhu, keadaan gedung, perlatan belajar mengajar dan sebagainya.
2 Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan fisik yang melibatkan siswa secara langsung, misalnya relasi atau hubungan mahasiswa dengan teman atau pengajar
yang tidak harmonis dapat mengakibatkan mahasiswa merasa tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan mahasiswa tersebut menjadi malas belajar sehingga akan mempengaruhi prestasi belajarnya.
3 Lingkungan status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi ini relatif besar pengaruhnya terhadap perkembangan proses belajar seseorang. Mereka yang hidup dan dibesarkan pada
keluarga yang mampu, akan mendapat fasilitas yang cukup untuk belajar sehingga akan mempengaruhi hasil prestasi belajarnya karena fasilitas untuk belajarnya
kurang memadai. 4
Lingkungan keluarga Keluarga memiliki arti yang penting dalam kaitannya dengan prestasi
belajar, karena pada dasarnya keberhasilan siswa di sekolah berkaitan erat dengan ada tidaknya gangguan atau hambatan emosional yang akan berhubungan dengan
relasi yang terjadi antara siswa yang bersangkutan dengan keluarga atau orang- orang di lingkungan rumah atau orang-orang yang dekat dengannya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat kita ketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah lingkungan keluarga termasuk
ibu. Penjelasan ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan ada pengaruh status bekerja ibu terhadap prestasi belajar remaja akhir.
Maka hasil penelitian ini dapat disesuaikan dengan apa yang dikemukakan oleh Anwar dalam Nawawi, 1989 yang menyatakan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar adalah lingkungan keluarga, dimana keberhasilan remaja di sekolah berkaitan erat dengan ada tidaknya gangguan atau
hambatan emosional dengan keluarga yang dalam hal ini adalah ibunya. Berdasarkan kategorisasi kemandirian dalam penelitian ini diperoleh hasil
bahwa kecenderungan kemandirian pada subjek penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan dengan populasi lainnya pada umumnya. Selain itu, subjek
dalam penelitian memiliki prestasi belajar yang sangat memuaskan ditinjau dari nilai indeks prestasi kumulatif.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama akan dijabarkan
kesimpulan dari penelitian ini, yang kemudian dilanjutkan dengan saran-saran metodologis dan praktis yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian
mendatang yang berhubungan dengan penelitian ini.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Tidak ada pengaruh status bekerja ibu terhadap kemandirian remaja akhir. Hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,200. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi p 0,05 yang berarti hipotesis nol
Ho diterima, sementara hipotesis penelitian ini Hi ditolak. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikatakan oleh Hurlock dalam Lukman, 2000 yang
mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah faktor keluarga.
2. Berdasarkan mean score variabel kemandirian menyatakan bahwa skor
kecenderungan kemandirian lebih tinggi pada subjek dengan ibu bekerja daripada subjek dengan ibu tidak bekerja. Hal ini sesuai dengan nilai Mean
Universitas Sumatera Utara