Umur Pernikahan dan aktivitas seksual pada usia muda Karakteristik pasangan

adalah paling tinggi di antara kanker yang ada di Indonesia maupun di Rumah Sakit Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dengan frekuensi 76,2 Aziz M.F, 2006.

2.3. Faktor-Faktor Risiko terjadi Kanker Serviks

Faktor risiko adalah faktor yang mempermudah timbulnya penyakit kanker serviks. Adapun yang menjadi faktor risiko terjadinya kanker serviks:

2.3.1 Umur

Pada umumnya, risiko untuk mendapatkan kanker serviks bertambah selepas umur 25 tahun. Stadium prakanker serviks dapat ditemukan pada awal usia 20-an. Kanker serviks juga ditemukan pada wanita antara umur 30-60 tahun dan insiden terbanyak pada umur 40-50 tahun dan akan menurun drastis sesudah umur 60 tahun Parson. Sedangkan, penderita kanker serviks rata-rata dijumpai pada umur 45 tahun. Menurut Aziz M.F.2006, umumnya insidens kanker serviks sangat rendah di bawah umur 20 tahun dan sesudahnya menaik dengan cepat dan menetap pada usia 50 tahun. Menurut Riono 1990, kanker serviks terjadi pada wanita yang berumur lebih 40 tahun tetapi bukti statistik menunjukkan kanker serviks dapat juga menyerang wanita antara usia 20- 30 tahun.

2.3.2 Pernikahan dan aktivitas seksual pada usia muda

Umur pertama kali hubungan seksual merupakan salah satu faktor yang cukup penting. Makin muda seorang perempuan melakukan hubungan seksual, makin besar risiko yang harus ditanggung untuk mendapatkan kanker serviks dalam kehidupan selanjutnya Rasjidi I., 2008. Risiko kanker serviks akan meningkat pada pernikahan usia muda atau pertama kali koitus,yaitu pada umur 15-20 tahun atau pada belasan tahun serta period laten antara pertama kali koitus sampai terdeteksi kanker serviks selama 30 tahun.Menurut Aziz M.F 2006, wanita di bawah usia 16 Universitas Sumatera Utara tahun menikah biasanya 10-12 kali lebih besar terserang kanker serviks daripada yang berusia 20 tahun ke atas.

2.3.3 Karakteristik pasangan

Pasangan yang sering melakukan seks dengan bertukar pasangan mempunyai risiko mendapat kanker serviks. Studi kasus kontrol menunjukkan bahwa pasien dengan kanker serviks lebih sering menjalani seks aktif dengan pasangan yang melakukan seks berulang kali Belinson S.,Smith J.S.,Myers E.,Olshan A, dan Hartmann K., 2002.Selain itu,pasangan dari pria dengan kanker penis atau pasangan dari pria yang istrinya meninggal terkena kanker serviks juga akan meningkatkan risiko kanker serviks.

2.3.4 Riwayat ginekologis